https://hementeslimat.com

Brasil Dipermalukan Argentina, Kekalahan Terburuk di Kualifikasi Piala Dunia

Timnas Brasil harus menelan kekalahan pahit setelah dihancurkan Argentina dengan skor telak 4-1 dalam laga kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Selatan pada Selasa (25/3). Bermain di Stadion Monumental, Buenos Aires, Argentina tampil dominan dan mengendalikan jalannya pertandingan sejak menit awal. Tim Tango membuka keunggulan melalui gol Julian Alvarez, yang kemudian disusul oleh gol Enzo Fernandez, Alexis Mac Allister, dan Giuliano Simeone. Sementara itu, Brasil hanya mampu mencetak satu gol hiburan lewat Matheus Cunha.

Hasil ini semakin menegaskan dominasi Argentina atas Brasil dalam beberapa tahun terakhir. Dalam enam tahun terakhir, Brasil tidak pernah berhasil mengalahkan rival abadinya itu, dan kini mereka harus menelan kekalahan terberat dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia. Laga ini juga memperlihatkan superioritas Argentina yang bermain dengan penuh percaya diri, sementara Brasil tampak kesulitan menahan gempuran lawan. Lini pertahanan Brasil berulang kali kewalahan menghadapi serangan cepat yang dibangun Argentina, sementara lini serang mereka tampak tumpul dan gagal memberikan ancaman berarti.

Kemenangan ini semakin mengukuhkan posisi Argentina sebagai salah satu tim terkuat di Amerika Selatan, sekaligus menambah kepercayaan diri mereka menjelang putaran final Piala Dunia. Di sisi lain, Brasil harus menghadapi tekanan besar dari para penggemar dan pengamat sepak bola yang mempertanyakan strategi serta kesiapan mereka dalam menghadapi turnamen besar. Kekalahan memalukan ini juga memicu berbagai reaksi keras dari suporter Brasil, yang berharap tim kesayangan mereka segera bangkit dan melakukan evaluasi besar-besaran untuk meningkatkan performa di laga-laga mendatang. Jika tidak segera berbenah, Brasil berpotensi menghadapi jalan terjal dalam upaya mereka mengamankan tiket ke putaran final Piala Dunia.

Cedera Bahu Kambuh, Anthony Ginting Harus Jalani Pemulihan Panjang

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Ginting, mengalami cedera serius pada bahu kanannya yang membuatnya absen dari berbagai turnamen penting. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, menjelaskan bahwa Ginting mengalami cedera tulang rawan serta peradangan otot yang pertama kali terjadi saat persiapan menuju Olimpiade Paris 2024. Saat itu, penanganan yang dilakukan masih terbatas karena jadwal kompetisi yang sudah semakin dekat. Namun, setelah Olimpiade, rasa nyeri yang dirasakan Ginting semakin parah hingga tidak bisa lagi ditoleransi. Pemeriksaan menyeluruh pun dilakukan, dan dokter menyarankan terapi intensif agar pemulihannya maksimal.

Awalnya, Ginting dijadwalkan untuk kembali bertanding di ajang All England 2025 yang berlangsung pada awal Maret. Namun, cedera yang dialaminya kambuh, sehingga ia harus absen dari turnamen tersebut. Kondisinya semakin buruk setelah tidak dapat tampil di Kejuaraan Asia 2025 yang digelar di Ningbo, China, di mana posisinya digantikan oleh Alwi Farhan. Berdasarkan hasil MRI dan pemeriksaan ulang, dokter spesialis orthopedi serta dokter spesialis kedokteran olahraga menyusun program pemulihan yang terbagi dalam lima tahap dengan durasi minimal tiga bulan. Saat ini, Ginting tengah fokus menjalani terapi untuk memperkuat otot-otot di sekitar bahunya agar tidak mudah cedera di masa mendatang.

Ginting kini sudah memasuki fase kedua pemulihan, di mana ia mulai bisa melakukan latihan ringan menggunakan bahu kanannya. Meskipun begitu, latihan fisik yang tidak melibatkan bahu kanan tetap dapat dijalani. Sepanjang tahun ini, Ginting lebih banyak berkutat dengan proses pemulihan dan hanya sempat tampil di Malaysia Terbuka 2025. Mengingat absennya dari berbagai turnamen besar, PBSI tengah mengajukan penangguhan peringkat dunia agar Ginting tidak kehilangan poin penting. Saat ini, finalis All England 2024 itu tertahan di peringkat ke-24 dunia, dengan harapan bisa segera kembali ke performa terbaiknya setelah pulih total.

Patrick Kluivert Apresiasi Kepercayaan PSSI dan Antusiasme Suporter

Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam menangani skuad Garuda. Pada pertandingan keduanya sebagai pelatih, Kluivert berhasil membawa timnas Indonesia meraih kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Gol semata wayang yang dicetak oleh Ole Romeny memastikan hasil positif bagi tim asuhan Kluivert di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Kluivert menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan penuh dari PSSI serta atmosfer luar biasa yang diciptakan oleh para suporter. Ia merasa terkesan dengan kehadiran 69.000 penonton yang memberikan dukungan penuh di stadion. Kemenangan ini menjadi respons positif setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam debutnya sebagai pelatih timnas Indonesia. Menurut Kluivert, hasil ini hanyalah awal dari perjalanan panjang timnas, dan ia yakin timnya mampu terus memberikan kebanggaan bagi para pendukung.

Kluivert resmi diangkat sebagai pelatih timnas Indonesia pada 8 Januari setelah PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong pada 6 Januari. Mantan bintang Ajax Amsterdam dan Barcelona itu dikontrak selama dua tahun dengan target besar membawa timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Ia optimistis dengan potensi yang dimiliki skuad Garuda dan berharap kepercayaan dari para penggemar akan terus mengiringi perjuangan tim menuju prestasi yang lebih besar.

Laga Penentu! Indonesia Wajib Raih Poin Kontra Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menilai laga Indonesia melawan Bahrain yang akan digelar pada Selasa, 25 Maret 2025, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, menjadi pertandingan krusial bagi tim Garuda dalam upaya lolos ke putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ia menegaskan bahwa timnas harus setidaknya meraih satu poin agar peluang tetap terjaga, meskipun kemenangan dengan tiga poin menjadi target ideal.

Saat ini, Indonesia berada di peringkat keempat Grup C dengan enam poin, setelah sebelumnya kalah telak 1-5 dari Australia. Sementara itu, Bahrain yang juga mengoleksi enam poin berada di posisi kelima karena kalah produktivitas gol. Kusnaeni menyoroti bahwa Bahrain adalah pesaing langsung Indonesia dalam perebutan posisi ketiga dan keempat, sehingga kehilangan poin di laga ini hanya akan menguntungkan tim pesaing seperti Arab Saudi dan China.

Berkaca pada kekalahan dari Australia, Kusnaeni menilai ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki oleh pelatih Patrick Kluivert. Salah satunya adalah kelemahan dalam mengantisipasi bola mati, yang menyebabkan Australia mencetak dua gol pada laga sebelumnya. Selain itu, transisi permainan juga harus lebih baik, terutama saat tim kehilangan bola di area lawan. Bahrain sendiri berpotensi menggunakan strategi pertahanan rendah seperti yang diterapkan Australia, yang kerap menyulitkan permainan Indonesia.

Dengan pertandingan yang semakin mendekat, harapan besar tertuju pada timnas agar mampu menunjukkan performa terbaik dan meraih hasil positif. Setelah melawan Bahrain, Indonesia masih memiliki dua laga tersisa di Grup C, yakni menghadapi Jepang di kandangnya pada 5 Juni dan menjamu China pada 10 Juni.

Verstappen Bertekad Bangkit di GP Jepang Usai Hasil Mengecewakan di China

Max Verstappen berharap Red Bull dapat tampil lebih kompetitif di GP Jepang yang akan berlangsung di Sirkuit Suzuka pada 6 April mendatang. Setelah menyelesaikan balapan utama di GP China di Sirkuit Internasional Shanghai, sang juara dunia empat kali harus puas finis di posisi keempat. Hasil ini cukup mengecewakan mengingat sebelumnya ia berhasil mengamankan posisi kedua dalam sprint race di belakang pembalap Ferrari, Lewis Hamilton.

Verstappen mengakui bahwa performa Red Bull masih memiliki beberapa celah yang perlu diperbaiki. Meskipun telah menjalani dua seri balapan musim ini, ia masih berusaha memahami berbagai aspek dari RB21. Menurutnya, mobil mengalami peningkatan performa di akhir balapan, tetapi hal tersebut tidak terjadi secara konsisten sejak awal lomba. Oleh karena itu, ia berharap timnya dapat menganalisis hasil di China dan melakukan perbaikan agar tampil lebih kuat di Jepang.

Di Shanghai, Verstappen harus mengakui dominasi duo McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris, yang berhasil mengamankan posisi pertama dan kedua. Selain itu, pembalap Mercedes, George Russell, juga sukses merebut podium ketiga dengan mengalahkan Verstappen. Hasil ini menandai persaingan yang semakin ketat musim ini, dengan Red Bull tidak lagi mendominasi seperti musim sebelumnya. Dengan evaluasi menyeluruh dan strategi yang lebih matang, Verstappen berharap dapat kembali bersaing di barisan depan dan meraih hasil lebih baik di Suzuka.

Endrick dan Ketakutannya Absen di Piala Dunia 2026

Penyerang muda Real Madrid, Endrick, mengungkapkan kegelisahannya terkait peluang membela tim nasional Brasil di Piala Dunia 2026. Ia khawatir kesempatan itu sirna karena minimnya waktu bermain di klubnya saat ini. Dalam sebuah wawancara bersama legenda sepak bola Brasil, Romario, di kanal YouTube-nya, Endrick mengungkapkan bahwa dirinya akan sangat sedih jika gagal tampil di ajang prestisius tersebut. Pemain berusia 18 tahun itu juga mengenang kisah Romario yang sempat menunggu panggilan timnas sebelum akhirnya membela Brasil di Piala Dunia.

Musim pertamanya bersama Real Madrid tidak berjalan mulus karena meskipun telah tampil dalam 28 pertandingan, sebagian besar hanya sebagai pemain pengganti. Meski begitu, ia tetap berhasil mencetak enam gol di berbagai kompetisi. Kurangnya waktu bermain memicu spekulasi bahwa Endrick mungkin akan dipinjamkan ke klub lain musim depan demi meningkatkan peluangnya masuk skuad Brasil untuk Piala Dunia 2026. Meskipun belum ada keputusan resmi dari Real Madrid, ia sendiri tidak menutup kemungkinan untuk dipinjamkan jika itu dapat membantunya mendapatkan lebih banyak menit bermain.

Endrick menyadari bahwa bermain di klub sebesar Real Madrid adalah tantangan berat karena harus bersaing dengan para pemain terbaik dunia. Namun, ia berharap bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan musim depan dan masuk dalam skuad utama timnas Brasil untuk membantu mereka meraih gelar juara dunia keenam. Endrick sendiri telah dipanggil oleh pelatih timnas Brasil, Dorival Junior, untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Namun, ia tidak dimainkan saat Brasil menang 2-1 atas Kolombia. Brasil selanjutnya akan menghadapi Argentina di Buenos Aires pada Rabu pagi pukul 07.00 WIB.

Kluivert Pastikan Mental Timnas Indonesia Siap Tempur Lawan Bahrain

Menjelang pertandingan melawan Bahrain pada Selasa (25/3/2025), pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memastikan bahwa mental para pemainnya tetap terjaga dengan baik.

Pelatih asal Belanda itu menyampaikan hal tersebut setelah Skuad Garuda mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia dalam matchday ke-7 babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia beberapa hari yang lalu.

“Kondisi mental pemain sangat kuat,” ujar Patrick saat ditemui di Stadion Madya, GBK.

Bangkit dari Kekalahan dan Fokus pada Bahrain

Patrick Kluivert mengakui bahwa hasil melawan Australia sangat mengecewakan, namun ia menilai timnya telah berusaha dengan baik dalam pertandingan tersebut.

“Jika Anda melihat laga kontra Australia, sebenarnya kami bermain cukup baik. Meskipun akhirnya kalah, hasil tersebut memang mengecewakan, dan semua orang menyadarinya,” ujarnya.

“Tapi sekarang kami harus mengalihkan fokus ke Bahrain. Tidak ada yang bisa kami ubah dari pertandingan sebelumnya. Dengan tekad kuat, kami berharap bisa meraih hasil positif,” tambahnya.

Kekalahan dari Australia membuat posisi Indonesia dalam klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tergeser ke peringkat keempat.

Menyadari kondisi yang kurang menguntungkan ini, Kluivert telah berbicara secara langsung dengan para pemainnya untuk mempersiapkan laga melawan Bahrain. Apalagi, dalam pertemuan terakhir di kandang Bahrain pada Oktober 2024, Indonesia berhasil menahan imbang 2-2.

“Ini adalah pertandingan yang sangat penting. Hasil imbang di laga sebelumnya tentu bukan yang terbaik bagi kami. Saya yakin pertandingan nanti akan berlangsung sengit,” tutur Kluivert.

Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) pada Selasa, 25 Maret 2025, pukul 20.45 WIB. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan untuk memperbaiki posisi di klasemen.

Saat ini, Indonesia dan Bahrain memiliki jumlah poin yang sama, yakni enam poin, sehingga laga ini akan menjadi penentu bagi kedua tim.

Rehan/Gloria Kian Percaya Diri Usai Juara Polish Open 2025

Pasangan ganda campuran bulu tangkis Indonesia non-pelatnas, Rehan Naufal Kusharjanto dan Gloria Emanuelle Widjaja, semakin optimistis menghadapi turnamen mendatang setelah sukses meraih gelar juara di International Challenge Polish Open 2025. Dalam laga final yang berlangsung di Lodz, Polandia, Minggu malam WIB, mereka menaklukkan pasangan Denmark, Kristoffer Kolding/Mette Werge, dengan skor 21-16, 14-21, 21-10. Rehan mengakui kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri mereka serta menjadi bekal berharga dalam mengumpulkan poin demi peringkat dunia.

Meski Polish Open hanya merupakan turnamen Grade 3 level 1 dalam Sirkuit Kontinental BWF, Rehan/Gloria mendapatkan banyak pengalaman berharga. Ini menjadi gelar pertama mereka sejak dipasangkan pada awal tahun 2025. Selama turnamen, mereka menghadapi tantangan berat, termasuk harus bertanding dua kali dalam sehari. Rehan mengungkapkan bahwa menjaga kondisi fisik sangat sulit, terutama karena ini adalah turnamen keempat secara beruntun yang mereka jalani. Suplemen, pola makan seimbang, dan istirahat cukup menjadi kunci menjaga stamina di tengah jadwal padat.

Polish Open 2025 juga menjadi ajang terakhir mereka dalam tur Eropa. Sebelumnya, mereka mencatat pencapaian impresif dengan menjadi runner-up di Super 300 German Open dan Orleans Masters, serta mencapai perempat final di Super 1000 All England 2025. Keputusan mereka berlaga di turnamen ini didasari faktor peringkat, karena belum memenuhi syarat untuk tampil di Super 300 Swiss Open 2025 yang berlangsung bersamaan. Dengan kemenangan ini, Rehan/Gloria semakin percaya diri menghadapi turnamen berikutnya dan bertekad menorehkan prestasi lebih tinggi di panggung bulu tangkis dunia.

Dennis Clifford Akhiri Karier di Rajawali Medan Tanpa Satu Kemenangan

Pebasket asal Amerika Serikat, Dennis Clifford, resmi mengakhiri karier profesionalnya setelah meninggalkan Rajawali Medan di pertengahan musim Indonesian Basketball League (IBL) Gopay 2025. Klub ini menjadi pelabuhan terakhirnya sebelum memutuskan gantung sepatu. Clifford mengungkapkan rasa cintanya kepada tim serta harapannya agar Rajawali Medan dapat terus berkembang dan meraih hasil lebih baik di masa depan.

Keputusan pensiun ini menjadi momen emosional bagi pemain berusia 33 tahun itu. Ia merasa bangga dapat menutup perjalanan panjangnya sebagai atlet profesional dan berterima kasih kepada tim, penggemar, serta semua pihak yang telah mendukungnya. Sebelum berkarier di Indonesia, Clifford memulai perjalanan profesionalnya bersama Santa Cruz Warriors di NBA G League pada 2016, bahkan berhasil tampil dalam NBA G League All-Star Game 2017.

Dengan tinggi badan 2,15 meter, ia pernah membela sejumlah klub Eropa, seperti Alba Berlin, Igokea, Rasta Vechta, hingga Benfica, di mana ia menjuarai Liga Bola Basket Portugal pada 2022. Bergabung dengan Rajawali Medan pada Desember 2024, Clifford diharapkan bisa menjadi kekuatan utama tim. Namun, performanya tidak cukup membawa perubahan signifikan.

Selama 10 laga bersama Rajawali, ia mencatatkan rata-rata 11,3 poin, 11,6 rebound, 4,4 assist, dan 1,7 steal per gim. Sayangnya, hingga keputusannya pensiun pada Maret 2025, ia belum sekalipun merasakan kemenangan bersama Rajawali Medan.

Rehan/Gloria Juara Polish Open 2025, Tambah Percaya Diri Hadapi Turnamen Selanjutnya

Ganda campuran bulu tangkis Indonesia non-pelatnas, Rehan Naufal Kusharjanto dan Gloria Emanuelle Widjaja, semakin percaya diri menatap turnamen mendatang setelah sukses meraih gelar juara di International Challenge Polish Open 2025. Kemenangan ini menjadi pencapaian penting bagi mereka, terutama dalam mengumpulkan poin dan menambah pengalaman bertanding di kancah internasional. Dalam laga final yang berlangsung di Lodz, Polandia, mereka harus berjuang keras sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Denmark, Kristoffer Kolding dan Mette Werge, dengan skor 21-16, 14-21, 21-10.

Rehan mengakui bahwa pertandingan final tidak berjalan mudah, mengingat lawan mereka tampil tanpa beban. Namun, ia dan Gloria tetap fokus untuk menunjukkan kualitas permainan terbaik mereka. Gelar ini pun menjadi yang pertama bagi Rehan/Gloria sejak resmi dipasangkan sebagai ganda campuran pada awal tahun 2025. Meskipun Polish Open merupakan turnamen Grade 3 level 1 dalam Sirkuit Kontinental BWF, mereka tetap mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kompetisi ini. Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah harus bermain dua kali dalam sehari, yang menguras fisik dan stamina.

Dengan jadwal yang padat, menjaga kondisi tubuh menjadi hal yang krusial. Rehan menuturkan bahwa konsumsi suplemen, istirahat yang cukup, serta pola makan yang seimbang sangat berperan dalam menjaga kebugaran mereka sepanjang turnamen. Polish Open 2025 juga menjadi turnamen terakhir mereka dalam tur Eropa setelah sebelumnya mencatat hasil gemilang dengan menjadi runner-up di German Open Super 300 dan Orleans Masters, serta mencapai perempat final di All England Super 1000. Mereka memutuskan untuk tampil di Polish Open karena belum memenuhi syarat untuk berlaga di Swiss Open Super 300 yang berlangsung bersamaan.

Dengan kemenangan ini, Rehan/Gloria semakin optimistis menghadapi turnamen berikutnya dan bertekad meraih prestasi lebih tinggi di panggung bulu tangkis dunia. Kemenangan ini tidak hanya menjadi tambahan poin penting bagi mereka, tetapi juga meningkatkan motivasi untuk terus bersaing di level yang lebih tinggi.