Category Archives: TINJU

https://hementeslimat.com

Ryan Garcia Siap Bangkit, Adu Gengsi Tinju Dunia Semakin Memanas

Times Square, New York City, menjadi saksi kedatangan para petinju elite dunia yang akan berlaga dalam pertarungan besar tinju dunia akhir pekan ini. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah kembalinya Ryan Garcia ke ring setelah absen selama satu tahun akibat skorsing karena terbukti menggunakan zat terlarang ostarine. Kini, Garcia siap debut di kelas welter dan akan menghadapi mantan juara Rolando Romero. Pertarungan ini diprediksi menjadi panggung pembuktian bagi Garcia yang bertekad menegaskan dominasinya.

Garcia, yang memiliki rekor 24 kemenangan dan hanya 1 kekalahan, mengatakan ia akan kembali dengan penuh semangat dan mengincar duel besar berikutnya. Pertarungan ulang melawan Devin Haney, lawannya yang pernah ia kalahkan namun kemenangannya dibatalkan karena doping, kembali jadi topik panas. Garcia mengakui bahwa meski melawan Romero, fokusnya tetap maksimal karena Romero bukan lawan yang bisa diremehkan. Romero sendiri mengklaim pernah membuat Garcia kerepotan dalam sesi tanding mereka dulu.

Sementara itu, Devin Haney yang juga akan bertarung melawan Jose Ramirez pada 2 Mei mendatang, mengaku siap kembali menunjukkan versi terbaik dirinya. Ia berharap bisa meraih kemenangan untuk membuka jalan menuju pertandingan ulang melawan Garcia. Meski duel Garcia-Haney menjadi topik utama, Haney menegaskan fokusnya kini adalah pada Ramirez, mantan juara dua kali yang siap memberikan perlawanan sengit.

Pukulan Kontroversial di KSW 105: Eddie Hall Minta Maaf Usai Taklukkan Pudzianowski

Eddie Hall, petarung kelas berat yang memulai debutnya di ajang MMA, menyampaikan permintaan maaf kepada lawannya, Mariusz Pudzianowski, usai kemenangan kontroversial dalam duel di KSW 105 yang berlangsung di Polandia. Hall mengakui bahwa aksinya memukul bagian belakang kepala Pudzianowski terjadi karena kurangnya pengalaman di arena MMA. Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial, Hall mengatakan bahwa ia tidak bermaksud melanggar aturan dan meminta maaf atas kejadian tersebut.

Pertarungan dimulai dengan agresif ketika Hall langsung menekan Pudzianowski dan berhasil mengunggulinya dalam pertukaran pukulan. Meskipun Pudzianowski lebih berpengalaman, Hall menunjukkan kekuatan dan kecepatan yang mengejutkan. Saat Pudzianowski mencoba melakukan takedown, Hall justru berhasil membalikkan keadaan dan menjatuhkan lawannya, kemudian melepaskan sejumlah pukulan keras hingga wasit menghentikan pertandingan tersebut. Namun, beberapa pukulan Hall mengenai bagian belakang kepala, yang kemudian menuai banyak kritik.

Hall mengaku menyadari kesalahan tersebut setelah laga berakhir dan menyatakan bahwa dirinya juga tidak ingin mengalami hal serupa. Ia menyebut kejadian itu sebagai kecelakaan dan berharap bisa melakukan pertandingan ulang dengan Pudzianowski, sesuai dengan kesepakatan awal mengenai durasi ronde. Meskipun namanya mulai diperbincangkan sebagai calon lawan bagi bintang besar seperti Francis Ngannou, Hall menegaskan bahwa ia tidak mengejar peringkat teratas dan hanya akan mengambil pertandingan yang dirasa masuk akal untuk dirinya.

Amado Vargas Selesaikan Angel Luna dengan Hook Kiri Mematikan di Ronde Ketiga

Petinju generasi kedua, Amado Vargas, hanya membutuhkan tiga ronde untuk mengakhiri perlawanan Angel Luna. Dalam duel yang digelar di Gateway Center Arena, College Park, Georgia pada Sabtu (26/4/2025), Vargas menjatuhkan Luna lewat hook kiri keras di menit ke-2, 14 detik ronde ketiga, dan memastikan kemenangan KO. Dilatih langsung oleh ayahnya, Fernando Vargas, mantan juara dunia kelas menengah junior, Vargas tampil dengan banyak gerakan lateral di awal ronde, sebelum perlahan meningkatkan agresivitasnya.

Amado Vargas tampil kembali hanya enam minggu setelah kemenangan angka mayoritas atas Eduardo Hernandez Trejo, meski performanya saat itu sempat menuai kritik. Angel Luna, yang kini berbasis di Bronx, New York, sempat membuat Vargas terjatuh di pertengahan ronde pertama. Kejadian itu menjadi alarm bagi Vargas yang langsung membalas dengan kombinasi pukulan yang lebih tajam dan terarah. Luna mencoba menekan Vargas dengan pertarungan jarak dekat, tapi serangan tubuh dari Vargas perlahan melemahkan dominasinya.

Di ronde ketiga, Vargas kembali menargetkan tubuh Luna, lalu melepaskan kombinasi hook kiri dan pukulan kanan yang membuat Luna goyah. Sebuah hook kiri keras akhirnya membekukan Luna di tali ring, disusul serangan beruntun yang menuntaskan pertarungan. Luna, yang kini mengantongi rekor 20-16-1 (11 KO), tidak mampu bangkit tepat waktu setelah terjatuh dan mengalami kekalahan KO keduanya secara beruntun. Dengan kemenangan ini, Vargas memperpanjang rekornya menjadi 13-0 (6 KO) dan terus membangun namanya di dunia tinju profesional.

Ryan Garcia Resmi Dibebaskan dari Skorsing dan Siap Bertarung Kembali

Ryan Garcia, petinju dengan rekor 24-1 (20 KO; 1 no contest), akhirnya dibebaskan dari skorsing oleh Komisi Atletik Negara Bagian New York (NYSAC) setelah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Sebelumnya, Garcia terpaksa dihentikan akibat tes narkoba positif setelah pertarungannya melawan Devin Haney pada 20 April 2024. Tes tersebut mengungkapkan adanya zat terlarang, ostarine, dalam tubuh Garcia, yang akhirnya mengubah hasil pertarungan menjadi no contest. Sebagai bagian dari penyelesaian, Garcia dikenakan denda $10.000 dan dilarang bertanding di AS selama satu tahun, serta kehilangan hadiah uang yang signifikan.

Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Ryan Garcia telah memenuhi semua persyaratan dan dapat kembali bertarung. Rencananya, ia akan menghadapi Rolando Romero pada 2 Mei 2025 di New York City di acara yang disiarkan melalui DAZN Pay-Per-View. Pertarungan ini akan menjadi debut Garcia setelah masa skorsing, di mana ia akan memperebutkan gelar kelas welter WBA “Dunia.” Pada kesempatan ini, Devin Haney juga akan bertarung melawan mantan juara Jose Ramirez dalam debut kelas welter mereka.

Meskipun kontroversi masih menyelimuti kariernya, Ryan Garcia kini memfokuskan perhatian pada masa depan. Untuk memastikan bahwa ia bebas dari zat terlarang, Garcia akan menjalani tes narkoba acak selama waktu yang ditentukan. Sementara itu, laporan menyebutkan bahwa kemenangan Garcia dan Haney dapat membuka jalan untuk pertarungan ulang mereka di akhir tahun 2025, yang kemungkinan akan digelar di Riyadh, Arab Saudi, sebagai bagian dari promosi Riyadh Season.

Ilia Topuria Siap Hadapi Conor McGregor dan Impikan Duel Akbar di Bernabeu

Mantan juara kelas bulu UFC, Ilia Topuria, menyatakan kesiapannya naik ke kelas ringan dan menghadapi Conor McGregor jika tawaran dari UFC datang. Dalam sebuah wawancara dengan MMA Fighting, petarung asal Spanyol itu menyebut dirinya tidak akan menolak kesempatan tersebut. Bagi Topuria, melawan McGregor adalah peluang besar yang akan ia sambut dengan tangan terbuka. “Kalau UFC menawarkannya sekarang, saya pasti terima. Kenapa tidak?” ungkapnya.

Walau ambisi utamanya adalah menghadapi Islam Makhachev demi memperebutkan sabuk kelas ringan, Topuria tetap terbuka dengan opsi pertarungan lainnya. Ia menilai jika petarung veteran seperti Andrei Arlovski yang berusia 40 tahun masih aktif, maka McGregor pun masih pantas untuk berlaga di oktagon. Menurutnya, laga melawan McGregor tidak hanya menarik secara teknis, tapi juga besar dari segi perhatian publik.

Namun, di balik antusiasmenya menghadapi McGregor, Topuria ternyata lebih tertarik dengan duel melawan rival lamanya, Paddy Pimblett. Ia bahkan membayangkan skenario ideal di mana pertarungan itu digelar di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid. Stadion berkapasitas 80 ribu penonton itu, menurutnya, akan menciptakan atmosfer luar biasa, apalagi dengan atap yang bisa ditutup—sesuatu yang mungkin akan menarik perhatian bos UFC, Dana White, yang selama ini jarang mengadakan pertarungan di stadion.

Dengan semangat membara dan daftar lawan yang penuh potensi, Topuria semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu penantang utama di divisi ringan UFC.

Sanchez vs Hrgovic: Duel Penentuan Takhta Penantang Wajib IBF

Federasi Tinju Internasional (IBF) resmi menetapkan duel eliminasi kelas berat antara dua petinju papan atas, Frank Sanchez dan Filip Hrgovic. Pertarungan ini akan menentukan siapa yang berhak menjadi penantang wajib untuk gelar dunia IBF milik Daniel Dubois. Sanchez, petinju asal Kuba berjuluk “The Cuban Flash”, tercatat memiliki rekor 25 kemenangan, satu kekalahan, dan satu hasil no contest, dengan 18 di antaranya berakhir KO. Terakhir kali ia naik ring, Sanchez menang TKO atas Ramon Olivas Echeverria pada Februari lalu, setelah sebelumnya kalah dari Agit Kabayel pada Mei tahun lalu.

Karier Sanchez dimulai pada 2015 dan terus menanjak dengan kemenangan demi kemenangan, termasuk perebutan sabuk WBO-NABO dan WBC Continental Americas. Ia dikenal memiliki teknik tinggi dan kekuatan pukulan mematikan, dengan rasio KO mencapai 72 persen dari total 120 ronde yang ia jalani. Lawannya, Hrgovic, adalah petinju kuat asal Kroasia dengan catatan 18 kemenangan dan satu kekalahan. Ia baru saja mengalahkan Joe Joyce melalui keputusan mutlak.

Meskipun Derek Chisora sempat ditunjuk sebagai penantang wajib Dubois, IBF kini meminta Sanchez dan Hrgovic untuk segera bernegosiasi. Sementara itu, Dubois sendiri sedang dalam pembicaraan untuk pertarungan unifikasi melawan Oleksandr Usyk pada Juli. Situasi ini menciptakan ketegangan di jajaran kelas berat karena jadwal pertarungan bisa terganggu oleh prioritas unifikasi. Pertarungan Sanchez kontra Hrgovic pun menjadi sorotan dunia tinju karena dapat mengubah peta persaingan gelar IBF secara signifikan.

Khabib Nilai Arman Tsarukyan Lebih Menantang Bagi Islam Makhachev Dibanding Ilia Topuria

Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov, menyatakan bahwa Arman Tsarukyan akan menjadi lawan yang lebih menantang bagi para juara kelas ringan Islam Makhachev dibandingkan Ilia Topuria. Menurut Khabib, meski Topuria adalah petarung hebat di kelas bulu, kemampuannya di kelas ringan masih belum teruji. Hal ini disampaikannya dalam wawancara yang dikutip dari laman MMA Fighting. Ia menekankan bahwa Tsarukyan memiliki pengalaman dan daya saing yang lebih mumpuni untuk menghadapi Makhachev.

Ilia Topuria, yang sebelumnya memegang sabuk juara kelas bulu, telah resmi mengosongkan gelarnya dan menyatakan niat naik ke kelas ringan untuk mengejar sabuk Makhachev. Meski spekulasi pertarungan antara keduanya semakin ramai dibicarakan, Khabib menilai Makhachev dan tim tidak ingin terburu-buru menerima tantangan dari petarung yang belum cukup lama berkompetisi di divisi tersebut.

Khabib juga menyoroti bahwa Makhachev sudah dua kali menghadapi juara kelas bulu, sama halnya dengan Alexander Volkanovski yang berhasil menang di kedua laga tersebut, termasuk saat bertarung di tanah kelahiran Volkanovski. Karena itu, Makhachev kini lebih memilih bertarung melawan nama-nama besar yang telah lama berada di divisi ringan. Khabib menekankan pentingnya proses dan pembuktian dari para penantang sebelum mendapat kesempatan perebutan gelar, termasuk Topuria. Dengan usia Makhachev yang hampir menginjak 34 tahun, ia ingin mengakhiri kariernya dengan menghadapi lawan-lawan yang benar-benar layak.

Geisler Ap Disambut Menpora Usai Taklukkan Petinju Thailand, Jadi Harapan Baru untuk Papua

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyambut hangat kedatangan petinju nasional Geisler Ap di ruang kerjanya yang berada di lantai 10 Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 9 April 2025. Geisler hadir bersama pelatih sekaligus match maker-nya, Stevi Verdinandus, dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat. Kunjungan ini menjadi bentuk apresiasi atas prestasi membanggakan yang baru saja diraih Geisler di kancah internasional.

Geisler Ap, petinju berdarah Papua yang lahir di Wamena, mencatat sejarah dengan menyabet gelar Juara Kelas Menengah Super World Boxing Council (WBC) Kontinental Asia kategori 76 kilogram. Gelar ini ia raih usai mengalahkan petinju asal Thailand, Rattakorn Tassaworn, dalam pertarungan sengit di World Siam Stadium, Bangkok, Thailand, pada Sabtu, 29 Maret 2025. Kesuksesan ini tidak lepas dari peran penting sponsor utamanya, Paulus Waterpauw, yang telah memberi dukungan penuh terhadap karier Geisler.

Dalam audiensi bersama Menpora, Geisler menyampaikan harapannya agar kemenangan ini bisa menjadi inspirasi bagi para petinju muda di seluruh Indonesia, terutama pemuda Papua. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dukungan yang memadai, anak-anak Papua pun bisa bersinar di ajang dunia. Geisler juga berharap ada lebih banyak perhatian dan fasilitas yang bisa diakses oleh para atlet dari wilayah timur Indonesia.

Menpora Dito memberikan apresiasi dan dorongan moral kepada Geisler, serta menyatakan bahwa pemerintah siap mendukung atlet-atlet berprestasi untuk terus berkembang. Ia menegaskan pentingnya peran tokoh muda seperti Geisler dalam membangkitkan semangat olahraga nasional dan memperkuat rasa percaya diri generasi muda dari berbagai daerah.

GFL Batal Tampil Perdana, Masa Depan Promotor MMA Baru Ini Dipertanyakan

Promotor seni bela diri campuran pendatang baru, Global Fight League (GFL), harus menelan pil pahit usai membatalkan dua ajang debut mereka yang semula dijadwalkan berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 24-25 Mei 2025. Konfirmasi pembatalan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California, Andy Foster, yang menyebutkan bahwa acara di Auditorium Shrine itu resmi dibatalkan. Kabar ini juga dikuatkan oleh sejumlah sumber dekat para petarung yang telah diumumkan akan tampil, serta unggahan dari akun Fight Oracle di media sosial.

Meski ada wacana bahwa ajang ini bisa dijadwal ulang di kemudian hari, belum ada kepastian terkait tanggal baru atau kepastian masa depan para petarung yang telah menandatangani kontrak. GFL sebelumnya sempat merencanakan peluncuran perdananya pada April 2025 sebelum akhirnya digeser ke bulan Mei. Namun kini, pembatalan tersebut memicu keraguan akan keberlangsungan organisasi ini, bahkan sebelum sempat tampil perdana.

Dipimpin oleh mantan eksekutif World Series of Fighting, Darren Owen, GFL sempat mencuri perhatian dengan merekrut nama-nama besar seperti Tony Ferguson, Holly Holm, Anthony Pettis, hingga Chris Weidman. Bahkan, Weidman sempat menunda niat pensiunnya demi kesempatan bertarung ulang dengan Luke Rockhold. Namun, besarnya nilai kontrak yang ditawarkan menimbulkan pertanyaan soal stabilitas jangka panjang promotor yang belum punya rekam jejak ini.

Dominasi Petinju Kazakhstan: Zaurbek dan Jukembayev Rebut Sabuk WBA Continental di Tanah Sendiri

Dua petinju asal Kazakhstan, Sultan Zaurbek dan Batyrzhan Jukembayev, sukses mencuri perhatian dalam laga bergengsi di Barys Arena, Astana, dengan penampilan impresif mereka yang membuahkan gelar juara WBA Continental di kelas masing-masing. Dalam laga utama, Zaurbek yang masih tak terkalahkan dengan catatan 20 kemenangan, termasuk 14 kemenangan KO, memperpanjang rekornya dengan menundukkan petinju asal Afrika Selatan, Azinga Fuzile, melalui kemenangan angka mutlak. Pertarungan berlangsung selama sepuluh ronde, di mana Zaurbek menunjukkan penguasaan penuh terhadap ritme pertandingan. Akurasi pukulannya yang tajam dan strategi bertahan yang solid membuat Fuzile tak mampu mengimbangi. Dukungan penuh dari penonton tuan rumah yang menambah semangat Zaurbek untuk menyegel gelar kelas bulu super WBA Continental dengan penampilan meyakinkan. Sementara itu, dalam laga pendukung, Batyrzhan Jukembayev yang mengantongi rekor 22 kemenangan dan hanya satu kekalahan, juga tampil dominan saat menghadapi petinju asal Inggris, Kane Gardner. Selama sepuluh ronde, Jukembayev tampil efisien dengan jab keras, sudut pukulan tajam, serta manuver cerdas yang membuat Gardner kesulitan sepanjang laga. Para juri pun sepakat memberi kemenangan mutlak dengan skor 100-89, 100-89, dan 100-90, mempersembahkan sabuk kelas ringan super WBA Continental untuknya. Kemenangan gemilang ini menegaskan bahwa keduanya bukan lagi sekadar prospek, tetapi telah menjadi penantang serius untuk gelar dunia di masa mendatang.