Author Archives: DL - ILNAS

Hebat! Klub Arab Saudi Siapkan Rp20 Triliun untuk Rekrut Vinicius Jr

Klub-klub dari Arab Saudi dilaporkan sedang menyiapkan dana lebih dari 1 miliar poundsterling (sekitar Rp20,19 triliun) untuk merekrut winger Real Madrid, Vinicius Jr, ke Timur Tengah.

Pemain asal Brasil tersebut bisa saja menjadi sasaran tawaran rekor dunia senilai 250 juta poundsterling (sekitar Rp5 triliun) pada bursa transfer musim panas ini.

Vinicius Jr, yang baru saja dinobatkan sebagai Pemain Terbaik FIFA 2024, saat ini menerima gaji sekitar 17 juta poundsterling (sekitar Rp343 miliar) per tahun di Real Madrid. Namun, klub-klub asal Arab Saudi siap memberikan kenaikan signifikan, dengan tawaran mencapai 168 juta poundsterling (sekitar Rp3,39 triliun) per tahun.

Laporan dari media Spanyol, AS, mengungkapkan bahwa klub-klub Arab Saudi berniat menawarkan kontrak dengan nilai total mencapai 865 juta poundsterling (sekitar Rp17,4 triliun) selama lima tahun.

Meski demikian, Real Madrid tetap bertekad untuk mempertahankan Vinicius. Klub raksasa Spanyol itu menuntut tawaran yang mendekati klausul pelepasan sang pemain yang tercatat sebesar 1 miliar poundsterling (sekitar Rp20 triliun) jika ingin membawanya pergi dari Santiago Bernabeu.

Vinicius masih terikat kontrak dengan Real Madrid hingga Juni 2027. Namun, klub tidak akan menghalangi kepindahannya jika ia tertarik dengan tawaran finansial tersebut.

Meskipun demikian, kabar yang beredar menyebutkan bahwa Vinicius merasa bahagia di Real Madrid dan tidak berniat untuk pindah. Untuk memastikan sang pemain tetap bertahan, Real Madrid dikabarkan akan menawarkan kontrak baru yang lebih menguntungkan di akhir musim nanti.

Oleksandr Usyk Terpilih Sebagai Petinju Terbaik 2024 BWAA Setelah Kalahkan Tyson Fury Dua Kali

Asosiasi Penulis Tinju Amerika (BWAA) mengumumkan para penerima penghargaan tahunan mereka pada hari Senin (3/2/2025), yang mencakup kategori seperti Petinju Terbaik, Pertarungan Terbaik, Pelatih Terbaik, dan Manajer Terbaik tahun 2024.

Oleksandr Usyk berhasil meraih penghargaan bergengsi Sugar Ray Robinson Award sebagai Petinju Terbaik 2024, setelah sukses mengalahkan Tyson Fury dalam dua pertandingan sengit perebutan gelar kelas berat.

Selain itu, pertarungan pertama antara Usyk dan Fury yang berlangsung pada 18 Mei 2024 di Riyadh, Arab Saudi, dianugerahi sebagai Pertarungan Terbaik 2024 dengan penghargaan Muhammad Ali-Joe Frazier Fight of the Year. Laga tersebut menjadi salah satu yang paling menegangkan sepanjang tahun, di mana Usyk menunjukkan dominasi selama 12 ronde yang penuh ketegangan.

Di sisi lain, Robert Garcia meraih penghargaan Pelatih Terbaik 2024 berkat pencapaiannya dalam melatih petinju-petinju sukses seperti Jesse “Bam” Rodriguez dan Vergil Ortiz Jr., serta strateginya yang membawa Jose Valenzuela meraih kemenangan atas Isaac Cruz pada Agustus 2024.

Egis Klimas mendapatkan penghargaan Manajer Terbaik 2024 BWAA Cus D’Amato atas keberhasilannya dalam mengelola karier Oleksandr Usyk dan Vasiliy Lomachenko. Lomachenko, setelah kalah dari Devin Haney pada 2023, bangkit dan merebut gelar kelas ringan dengan mengalahkan George Kambosos Jnr di Australia.

Selain penghargaan utama tersebut, BWAA juga memberikan penghargaan kehormatan kepada beberapa individu berpengaruh dalam dunia tinju, seperti Bruce Silverglade (Good Guy Award), Marv Albert (Broadcast Award), Brad Goodman (Meritorious Service Award), dan Prichard Colon (Courage in Overcoming Adversity Award).

Fikri/Daniel Menjadi Runner-Up di Thailand Masters 2025, Siap Raih Gelar di Turnamen Selanjutnya

Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin, harus puas berada di posisi kedua setelah kalah dari pasangan Korea Selatan, Jin Yong/Seo Seung-jae, di final Thailand Masters 2025. Pada pertandingan yang digelar di Nimibutr Stadium, Bangkok, Minggu, Fikri/Daniel harus mengakui keunggulan lawan dalam dua gim langsung dengan skor 18-21, 17-21.

Meski gagal meraih gelar juara, Fikri tetap merasa bersyukur dengan hasil yang dicapai dan menganggapnya sebagai pengalaman berharga untuk turnamen selanjutnya.

“Alhamdulillah, kami tetap bersyukur bisa menuntaskan turnamen ini dengan hasil yang cukup baik,” kata Fikri setelah pertandingan.

Fikri juga mengakui bahwa lawan mereka tampil lebih baik dibandingkan pada pertemuan sebelumnya. Ia menilai Jin Yong/Seo Seung-jae lebih solid dalam permainan mereka dan mampu mempertahankan serangan dengan lebih rapi dan konsisten, sementara mereka masih kalah dalam pertarungan pukulan satu-dua.

Selain itu, Fikri mengungkapkan bahwa meski keinginan untuk meraih gelar sudah ada sejak lama, hal tersebut tidak menjadi beban saat bertanding. Ia menegaskan bahwa fokus, ketenangan, dan strategi permainan mereka perlu banyak diperbaiki.

“Ini adalah pelajaran berharga bagi kami. Tidak peduli turnamen dengan level apapun, kami harus tetap fokus untuk bisa meraih gelar di setiap ajang yang kami ikuti,” tambahnya.

Senada dengan Fikri, Daniel Marthin juga bertekad untuk mempersiapkan diri lebih baik agar dapat meraih gelar untuk Indonesia di turnamen berikutnya.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Hasil sebagai runner-up justru menjadi motivasi untuk merebut gelar juara di turnamen selanjutnya,” tegas Daniel.

Bastianini dan Vinales Bersiap Tampil Kuat Bersama KTM Red Bull di MotoGP 2025

Pembalap Red Bull KTM Tech3, Enea Bastianini dan Maverick Vinales, siap memulai babak baru dalam karier mereka dengan bergabung bersama tim KTM untuk Kejuaraan Dunia MotoGP 2025. Keduanya, yang baru saja bergabung dengan keluarga besar KTM, membawa segudang pengalaman dan potensi besar yang akan dimanfaatkan untuk musim yang akan datang.

Bastianini menyatakan kegembiraannya, meskipun ia menekankan pentingnya kesabaran di awal musim.”Kami perlu memahami motor dan tim secara mendalam terlebih dahulu.”Tapi saya merasa termotivasi, dan saya yakin setelah balapan ketiga atau keempat, kami akan mulai menunjukkan performa yang lebih kompetitif,” ujar pembalap asal Italia ini. Ia juga mengungkapkan kesannya setelah mencoba motor KTM barunya. “Motor ini memiliki potensi yang luar biasa, terutama saat melibas tikungan tajam dan kecepatan transmisi yang sangat baik,” tambah Bastianini.

Di sisi lain, Vinales merasa antusias mengenakan warna Red Bull KTM. Pembalap asal Spanyol ini menekankan pentingnya memiliki pola pikir terbuka dan tetap fokus. “Saya akan berusaha fokus dan memberikan yang terbaik di musim 2025,” kata Vinales dengan penuh semangat.

Pada musim 2025, KTM juga diperkuat oleh Brad Binder dan Pedro Acosta, yang bersama Bastianini dan Vinales, menjadikan tim ini semakin kuat. Keempat pembalap ini berhasil finish di posisi tujuh besar pada klasemen musim sebelumnya, meningkatkan harapan tim untuk mencapai hasil lebih baik lagi di musim depan.

Manajer Tim Red Bull KTM Tech3, Nicolas Goyon, menyambut baik kedatangan Bastianini dan Vinales. Ia yakin keduanya akan menjadi tambahan yang luar biasa bagi tim. “Maverick dan Enea merupakan pembalap berpengalaman yang telah meraih 17 kemenangan dan lebih dari 50 podium di MotoGP.” Mereka akan menjadi kekuatan utama dalam sejarah tim Tech3,” kata Goyon dengan optimisme.

Naoya Inoue: “Monster” Tak Terkalahkan yang Mencatat Sejarah Tinju

Naoya Inoue, petinju Jepang yang dikenal dengan julukan “Monster,” terus menunjukkan dominasinya dalam dunia tinju melalui catatan prestasi yang luar biasa. Sepanjang karier profesionalnya, Inoue telah mencetak 29 kemenangan tanpa kekalahan atau hasil imbang, di mana 26 di antaranya diraih melalui KO, mengungkapkan kekuatan pukulannya yang mematikan.

Lahir pada 10 April 1993 di Zama, Prefektur Kanagawa, Jepang, Inoue terinspirasi untuk menekuni dunia tinju oleh ayahnya, Shingo Inoue, yang merupakan mantan petinju amatir. Walaupun ayahnya pernah mengingatkan tentang kerasnya dunia tinju, Inoue tetap mantap dalam memilih jalan tersebut. “Tenang saja, Ayah. Aku akan menjadi lebih tangguh,” ucapnya.

Sejak masa kecil, Inoue sudah berlatih di ruang tinju keluarga bersama adiknya, Takuma, dan menorehkan prestasi gemilang di tingkat amatir. Ia berhasil meraih kemenangan di Kejuaraan Nasional Junior Jepang pada usia 16 tahun. Meskipun sempat gagal di final Kualifikasi Olimpiade Tinju Asia 2012, pengalaman tersebut justru menjadi modal berharga untuk melangkah ke dunia profesional.

Debut profesionalnya terjadi pada usia 19 tahun dengan kemenangan KO di ronde keempat atas juara asal Filipina, Crison Omayao. Julukan “Monster” diberikan oleh Hideyuki Ohashi, pemilik Ohashi Gym, yang melihat potensi luar biasa dalam dirinya. Perjalanan kariernya semakin menanjak ketika pada 2014, Inoue berhasil merebut gelar juara dunia WBC di kelas light flyweight setelah mengalahkan Adrian Hernandez, dan kemudian meraih gelar WBO di kelas junior bantam dengan kemenangan KO pada ronde kedua atas Omar Narvaez.

Kiprahnya terus bersinar dengan meraih gelar WBA Regular kelas bantam pada 2018 melalui KO atas Jamie McDonnell. Tahun berikutnya, ia menambah koleksi gelarnya dengan memenangkan sabuk IBF dan The Ring setelah mengalahkan Emmanuel Rodriguez. Pada November 2019, kemenangan penting atas Nonito Donaire turut melengkapi portofolionya dengan sabuk WBA Super.

Tak berhenti di situ, pada tahun 2023 Inoue melangkah ke kelas bantam super dan berhasil meraih gelar WBC serta WBO di divisi tersebut, menjadikannya juara dunia di empat kelas berbeda. Pada Desember 2023, ia mencatat sejarah dengan menjadi petinju kedua yang berhasil menyatukan empat gelar utama di dua divisi setelah mengalahkan Marlon Tapales melalui KO di ronde ke-10.

Borneo Hornbills Perkasa! Empat Kemenangan Beruntun, Qualls Tampil Gemilang

Borneo Hornbills kembali menunjukkan keperkasaannya di musim IBL 2025. Dalam laga pembuka pekan keempat, tim asal Kalimantan ini sukses menundukkan Satya Wacana dengan skor 79-68. Pertandingan yang berlangsung di GOR Laga Tangkas, Bogor, pada Kamis (30/1/2025), menjadi momentum kebangkitan Borneo setelah sempat tertinggal di awal laga.

Sejak awal pertandingan, Borneo menghadapi tantangan besar dengan ketertinggalan hingga 13 poin pada kuarter pertama. Namun, tim asuhan Ismael tak menyerah begitu saja. Mereka mulai bangkit di kuarter kedua dengan intensitas permainan yang meningkat. Hasilnya, mereka mampu mencetak 24 poin dan menyamakan kedudukan menjadi 39-39 sebelum memasuki jeda.

Memasuki kuarter ketiga, Borneo semakin menunjukkan dominasinya. Lima menit pertama di kuarter keempat menjadi momen krusial, di mana mereka mencetak 10 poin sementara Satya Wacana hanya mampu menambah 2 angka. Keunggulan ini terus dipertahankan hingga akhir pertandingan, memastikan kemenangan bagi Borneo.

Michael Qualls menjadi bintang utama dalam laga ini dengan mencetak dobel-dobel, yakni 29 poin dan 16 rebound dari enam tembakan sukses. Catatan ini menjadikannya meraih dobel-dobel untuk kedua kalinya secara beruntun, menegaskan konsistensinya sepanjang musim. Dari enam pertandingan yang telah dijalani, Qualls hanya sekali gagal mencetak lebih dari 20 poin.

Brandon McCoy juga tampil solid dengan kontribusi dobel-dobel, mencatatkan 14 poin, 11 rebound, dan 3 blok. Pemain yang menjalani musim debutnya di IBL ini selalu berhasil mencatatkan dobel-dobel di setiap pertandingan yang ia lakoni. Sementara itu, Devondrick Walker turut memberi dampak besar dari bangku cadangan dengan 14 poin dan 4 assist.

Di sisi Satya Wacana, hanya dua pemain yang mampu mencetak angka dua digit. Marquis Davidson menjadi pemain paling produktif dengan 21 poin, 8 rebound, dan 6 assist, diikuti oleh Ikcaven Curry yang menyumbang 18 poin dan 7 rebound. Meski tampil impresif, keduanya belum mampu membawa timnya terhindar dari kekalahan.

Berkat kemenangan ini, Borneo Hornbills berhasil mencatatkan empat kemenangan beruntun dan kini memiliki rekor 4-2, menjadikan awal musim ini salah satu yang terbaik sejak 2023 ketika mereka mencatatkan 5-1. Di sisi lain, Satya Wacana harus menelan kekalahan keempat mereka musim ini dengan catatan 2-4.

Selanjutnya, Borneo akan menghadapi Satria Muda Pertamina Jakarta, sementara Satya Wacana baru akan kembali bertanding pada pekan kelima, 8 Februari, saat menjamu Prawira Bandung

Keputusan Berani Liverpool: 12 Pemain Utama Absen di Laga Liga Champions!

Liverpool akan bertandang ke markas PSV Eindhoven untuk pertandingan matchday ke-8 Liga Champions 2024/2025 pada Kamis (30/1/2025) pukul 03.00 WIB. Pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Philips ini dapat disaksikan melalui live streaming di Vidio.

Namun, dalam laga kali ini, Liverpool tidak akan menurunkan tim terbaiknya. Manajer Arne Slot memilih untuk memberi waktu istirahat bagi beberapa pemain kunci, termasuk Mohamed Salah, serta Alisson Becker yang absen dalam perjalanan ke Belanda.

Rotasi Pemain oleh Arne Slot

Liverpool sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar, sehingga hasil pertandingan ini tidak akan memengaruhi posisi mereka. Dengan situasi tersebut, Arne Slot memutuskan untuk melakukan rotasi tim dan memberi kesempatan kepada pemain muda serta pelapis untuk tampil.

“Saya butuh waktu untuk memahami format baru ini, tetapi sekarang saya yakin bahwa peringkat pertama atau kedua tidak begitu penting,” kata Slot.

Menurutnya, peraturan baru Liga Champions menyatakan bahwa tim yang finis di posisi pertama atau kedua akan menghadapi lawan dari posisi ke-15 hingga 18 pada babak gugur, sehingga tidak ada keharusan untuk menurunkan pemain utama.

Pemain Utama yang Absen

Sebanyak 12 pemain utama tidak dibawa ke Belanda, termasuk beberapa pilar penting seperti Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, Luis Diaz, dan Diogo Jota.

Berikut daftar pemain utama Liverpool yang absen melawan PSV Eindhoven:

  • Kiper: Alisson Becker
  • Bek: Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Joe Gomez
  • Gelandang: Ryan Gravenberch, Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, Curtis Jones
  • Penyerang: Mohamed Salah, Luis Diaz, Diogo Jota

Skuad Liverpool untuk Laga Melawan PSV

Meski sejumlah pemain kunci absen, Liverpool akan mengandalkan pemain muda dan pelapis. Nama-nama seperti Darwin Nunez, Wataru Endo, Federico Chiesa, dan Kostas Tsimikas diperkirakan akan turun sejak menit pertama.

Berikut daftar pemain Liverpool yang dibawa ke Eindhoven:

  • Kiper: Kelleher, Jaros, Davies
  • Bek: Bradley, Mabaya, Quansah, Nallo, Robertson, Tsimikas, Norris
  • Gelandang: Endo, McConnell, Morton, Nyoni, Elliott, Morrison
  • Penyerang: Nunez, Chiesa, Gakpo, Danns, Kone-Doherty

Dengan komposisi ini, Liverpool akan menghadapi tantangan berat dari PSV yang bermain di kandang sendiri. Meskipun pertandingan ini tidak menentukan bagi The Reds, PSV tetap memiliki motivasi tinggi untuk meraih hasil maksimal.

Tren Positif Berlanjut: Anthony Davis Cetak Rekor Gemilang dalam Kemenangan Lakers

Los Angeles Lakers kembali menunjukkan performa luar biasa dengan mencatatkan kemenangan keempat berturut-turut. Bertanding di Spectrum Center, mereka berhasil menundukkan Charlotte Hornets dengan skor tipis 112-107. Hasil ini semakin memperkokoh posisi Lakers di lima besar klasemen Wilayah Barat, terlebih setelah kekalahan yang dialami Los Angeles Clippers pada hari yang sama.

Lakers Dominan, Hornets Kehilangan LaMelo Ball

Sejak peluit awal, Lakers memperlihatkan dominasi mereka atas Hornets. Situasi semakin sulit bagi Hornets setelah LaMelo Ball harus meninggalkan lapangan akibat cedera pergelangan kaki kiri di pertengahan kuarter kedua. Sebelum keluar, LaMelo hanya mampu menyumbangkan 7 poin dalam 8 menit permainan.

Pada pertengahan pertandingan, Lakers sempat unggul hingga 23 poin. Meski Hornets berusaha keras mengejar dan memperkecil selisih menjadi dua poin (88-86) di awal kuarter ketiga, aksi gemilang Jaxson Hayes yang mencetak lay-up krusial membuat Lakers kembali menjauh dan memastikan kemenangan.

Statistik dan Kontribusi Pemain Kunci

Lakers mendominasi permainan di area paint dengan mencetak 66 poin dari total 44/86 tembakan. Mereka juga unggul dalam perebutan rebound, mencatatkan 48-34, di mana Anthony Davis menyumbang hampir setengah dari total rebound tim. Di sisi lain, Hornets mencoba memberikan perlawanan dengan mencetak 14 tripoin dari 36 percobaan, meskipun akurasi keseluruhan mereka (39/87) masih di bawah tim tamu.

Anthony Davis menjadi pemain paling menonjol dalam pertandingan ini dengan catatan 42 poin, 23 rebound, 2 asis, dan 2 blok. Bermain hanya selama 26 menit, Davis mencetak angka dengan akurasi 60 persen (17/28 tembakan). LeBron James turut berkontribusi besar dengan torehan 22 poin, 7 rebound, dan 8 asis dari 9/17 tembakan dalam waktu 36 menit di lapangan. Sementara itu, Austin Reaves memberikan 17 poin, meski akurasinya menurun dengan hanya 5/14 tembakan. Ia juga menambahkan 5 rebound, 6 asis, dan 3 steal.

Performa Hornets dan Pemain Pelapis

Dari kubu Hornets, Miles Bridges memimpin skor dengan 26 poin dan 8 rebound. Josh Okogie yang tampil dari bangku cadangan menambah 19 poin, diikuti oleh Josh Green dengan 15 poin. Sementara itu, Mark Williams dan Vasilije Micic masing-masing menyumbangkan 11 poin, meskipun performa ini belum cukup untuk menahan laju Lakers.

Persaingan di Klasemen Wilayah

Lakers kini terus menekan Denver Nuggets di klasemen Wilayah Barat. Kedua tim memiliki catatan kemenangan yang sama, namun Nuggets unggul dalam rekor divisi. Pada hari yang sama, Nuggets harus menyerah kepada Chicago Bulls dengan skor 121-129. Di sisi lain, Hornets (12-31) masih terjebak di posisi dua terbawah Wilayah Timur, hanya lebih baik dari Washington Wizards (6-39).

Kemenangan ini memberi Lakers peluang besar untuk memperbaiki peringkat mereka, sementara Hornets harus bekerja ekstra keras untuk menghindari posisi terbawah di klasemen.

Tak Terkalahkan di 2025: Sulaimaan dan 4 Bintang Muda Tinju Inggris

Inggris semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat kekuatan tinju dunia, dengan kehadiran sejumlah petinju muda berbakat yang siap melanjutkan warisan besar Tyson Fury dan Anthony Joshua. Tahun 2025 diprediksi menjadi momen penting bagi generasi baru petinju Inggris untuk bersinar dan membangun nama mereka sendiri. Berikut lima petinju muda Inggris yang patut mendapat perhatian tahun ini:

  1. Junaid Bostan (10-0, 8 KO)
    Petinju asal Rotherham di kelas super welter ini terus menarik perhatian dengan rekor tak terkalahkan dan delapan kemenangan KO. Gaya bertarungnya yang matang, presisi pukulan yang tinggi, serta ketenangan di atas ring membuatnya semakin diperhitungkan. Pertarungan melawan Gordie Russ II menjadi bukti ketangguhannya. Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun emas bagi Bostan untuk memperkuat posisinya di dunia tinju profesional.
  2. Pat McCormack (6-0, 4 KO)
    Pat McCormack, peraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020, tetap menjadi salah satu ancaman besar di kelas welter meskipun sempat mengalami cedera. Kemampuannya dalam mengontrol jarak dan tempo pertarungan, ditambah kecepatan tangan dan footwork yang cemerlang, menjadikannya favorit untuk meraih kesuksesan lebih besar. Jika kebugarannya terjaga, McCormack siap menantang nama-nama besar di kelasnya.
  3. Francesca Hennessy (5-0, 1 KO)
    Fran Hennessy mencuri perhatian dunia tinju dengan meraih gelar WBA Inter-Continental pada usia 20 tahun. Dididik oleh Bradley Skeete, mantan juara Inggris, Hennessy menunjukkan gaya bertarung yang mengandalkan gerakan kaki dan pertahanan kuat. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun di mana Hennessy semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu bintang muda paling potensial di Inggris.
  4. Hamza Uddin (4-0, 1 KO)
    Berasal dari West Midlands, Hamza Uddin terus membuktikan kemampuannya di arena profesional. Kemenangannya di undercard Dalton Smith vs. Walid Ouizza menunjukkan bahwa ia memiliki strategi bertarung yang matang dan pukulan yang mematikan. Dengan latar belakang amatir yang solid, tahun 2025 diprediksi menjadi momen besar bagi Uddin untuk naik ke level berikutnya.
  5. Ibraheem “Spider” Sulaimaan (7-0, 4 KO)
    Dikenal dengan julukan “Spider” karena kelincahan dan gaya bertarungnya yang unik, Ibraheem Sulaimaan menjadi nama yang semakin diperhitungkan di kelas bulu super. Empat kemenangan KO dari tujuh pertarungannya menunjukkan kekuatan serangan dan ketangguhan pertahanan. Kemenangannya melawan Reuquen Arce menegaskan bahwa ia memiliki bakat untuk menjadi salah satu petinju terkuat di divisinya.

Dengan talenta-talenta muda ini, Inggris siap menciptakan lebih banyak juara dunia. Tahun 2025 berpotensi menjadi era kebangkitan generasi baru yang akan memperpanjang tradisi dan kejayaan tinju Inggris di panggung dunia.

Rinov/Lisa Melaju ke Semifinal Indonesia Masters 2025 dengan Perjuangan Emosional

Pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy dan Lisa Ayu Kusumawati, sukses menembus babak semifinal Indonesia Masters 2025 setelah menghadapi pertandingan penuh ketegangan melawan pasangan Malaysia, Hoo Pang Ron dan Cheng Su Yin. Pertandingan yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Jumat (24/1/2025), berjalan dramatis dalam tiga gim dengan skor akhir 21-23, 21-11, 21-19.

Gim pertama dibuka dengan performa apik pasangan Indonesia, yang langsung unggul 4-0 melalui serangan agresif. Namun, pasangan Malaysia mulai memberikan perlawanan sengit. Kesalahan kecil yang dilakukan Rinov, seperti pengembalian bola yang kurang sempurna di depan net, memberikan kesempatan bagi Hoo dan Cheng untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 7-8.

Pada gim pertama, meski Rinov dan Lisa sempat memimpin, pasangan Malaysia memanfaatkan beberapa celah dalam permainan mereka, hingga akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan menutup gim pertama dengan skor 23-21. “Kami hanya mencoba fokus dan tidak menyerah meskipun sempat tertinggal,” ungkap Lisa setelah pertandingan.

Di gim kedua, Rinov dan Lisa tampil lebih solid. Mereka mengubah strategi permainan dan unggul 11-5 pada interval. Permainan yang lebih terukur dan disiplin membuat mereka mampu menyelesaikan gim ini dengan kemenangan telak 21-11, memaksa laga berlanjut ke gim penentuan.

Gim ketiga berjalan sangat ketat dengan kejar-mengejar skor antara kedua pasangan. Rinov/Lisa sempat tertinggal 7-10, tetapi berhasil menyamakan skor menjadi 10-10. Ketika pasangan Malaysia kembali memimpin 16-13, Rinov dan Lisa menunjukkan mental juara dengan mengejar hingga skor menjadi imbang 19-19. Pada momen krusial, smes keras Rinov yang tak mampu dikembalikan lawan memastikan kemenangan 21-19 untuk pasangan Indonesia.

Lisa, yang terlihat penuh semangat selama pertandingan, menyampaikan, “Dukungan dari para penonton dan doa keluarga sangat berarti bagi kami.” Sementara itu, Rinov menambahkan, “Kami terus mencoba menyesuaikan strategi agar permainan bisa lebih maksimal, terutama memberi ruang bagi Lisa untuk menyerang.”

Kemenangan ini membawa Rinov dan Lisa melangkah ke babak semifinal, di mana mereka akan berhadapan dengan pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa dan Natsu Saito, yang sebelumnya mengalahkan Goh Soon Huat dan Shevon Jemie Lai dari Malaysia dengan skor 21-15, 21-19. Dengan motivasi tinggi dan dukungan penuh dari penonton, pasangan Indonesia optimis dapat meraih hasil terbaik di turnamen ini.