Category Archives: BASKET

https://hementeslimat.com

Jaden McDaniels Pimpin Timberwolves ke Kemenangan Krusial atas Lakers

Minnesota Timberwolves membuka peluang besar menuju semifinal Wilayah Barat setelah menang tipis 116-113 atas Los Angeles Lakers dalam gim keempat putaran pertama playoff NBA pada Senin WIB. Jaden McDaniels menjadi pahlawan Timberwolves dengan melakukan three-point play penting yang mengubah kedudukan menjelang akhir pertandingan, diikuti dengan mencuri bola dari LeBron James untuk mencegah Lakers melakukan serangan balik. Anthony Edwards tampil gemilang dengan mencetak 43 poin, termasuk dua lemparan bebas di akhir pertandingan untuk mengunci kemenangan Timberwolves. Lakers sempat mencoba membalas melalui tembakan tiga angka Austin Reaves, namun bola membentur ring, memberi kemenangan tipis bagi Minnesota. Julius Randle menyumbang 25 poin, sementara McDaniels mencatatkan 16 poin dan 11 rebound. Timberwolves, meski sempat tertinggal 12 poin di akhir kuarter ketiga, berhasil bangkit tanpa panik dan menutup pertandingan dengan kemenangan. Pelatih Timberwolves, Chris Finch, mengakui keberhasilan timnya dalam mengatasi tekanan. Di kubu Lakers, Luka Doncic yang sempat mengalami gangguan pencernaan, tampil dengan 38 poin, meskipun hanya mencetak satu field goal di kuarter keempat. LeBron James menambah 27 poin dan 12 rebound, mencatatkan double-double ke-144 di playoff, melampaui catatan Wilt Chamberlain. Lakers sempat berbalik unggul setelah dua tembakan tiga angka beruntun dari Reaves dan Dorian Finney-Smith, namun Timberwolves kembali merebut kendali di menit-menit terakhir. Gim kelima akan digelar di markas Lakers, di mana tim asuhan pelatih J.J. Redick harus menang untuk memperpanjang peluang mereka di playoff NBA 2025.

Pelita Jaya Gagal Balas Kekalahan, Tumbang Dramatis dari Pilots

Pelita Jaya Jakarta harus kembali menelan kekalahan dari Taoyuan Pauian Pilots dengan skor tipis 63-66 dalam lanjutan Grup A di Xinzhuang Gymnasium, Taiwan, Sabtu (26/4) malam WIB. Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Pelita atas tim asal Taiwan tersebut, setelah sebelumnya mereka juga kalah telak 64-88 pada pertemuan pertama. Berbeda dengan laga pertama, pertandingan kali ini berlangsung jauh lebih ketat dan penuh drama hingga detik-detik terakhir.

Agassi Yeshe Goantara dan rekan-rekannya terus memberikan perlawanan sengit, membalas setiap poin yang diraih lawan. Bahkan, pemain andalan Pilots, Alec Brown, mengakui Pelita Jaya tampil sangat merepotkan. Saat laga tersisa 32 detik, JaQuori McLaughlin berhasil memperkecil jarak menjadi tiga angka lewat dua free throw. Pelita lalu melakukan pertahanan ketat yang sukses memaksa Pilots melakukan turnover saat waktu tersisa 11 detik.

Juara bertahan IBL itu berusaha mencetak three point untuk memaksakan perpanjangan waktu. McLaughlin mencoba terlebih dahulu, namun tembakannya gagal. Rebound ofensif kemudian direbut oleh Muhamad Arighi yang mengirim bola ke Agassi Goantara yang berada di posisi terbuka. Sayangnya, tembakan Agassi juga meleset dan memastikan kekalahan Pelita.

McLaughlin tampil impresif dengan torehan 24 poin, tujuh rebound, dan tiga assist, sementara Chris McCullough membukukan double-double dengan 13 poin dan 10 rebound. Di sisi Pilots, Jarrod Jones memimpin dengan 16 poin, diikuti Alec Brown dengan 15 poin dan 10 rebound. Pilots kini mencatat rekor sempurna 3-0, sedangkan Pelita harus puas dengan 3-2 dan menyisakan satu laga lagi di babak penyisihan.

Satria Muda Menumbangkan Bima Perkasa dengan Kemenangan Telak di IBL 2025

Satria Muda Pertamina Jakarta berhasil meraih kemenangan 80-65 atas Bima Perkasa Jogja dalam pertandingan ke-16 Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di GOR Pancasila UGM Yogyakarta pada Kamis. Dengan kemenangan ini, Satria Muda memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka atas Bima Perkasa sejak 2020. Meskipun Bima Perkasa tampil bagus di kuarter pertama dan hanya tertinggal satu angka saat turun minum (38-39), mereka gagal mempertahankan performa baik tersebut hingga akhir pertandingan.

Satria Muda tampak kesulitan di awal pertandingan dengan 12 turnovers di babak pertama, namun mereka menunjukkan perbaikan signifikan di kuarter keempat. Dalam kuarter terakhir, mereka melesat dengan skor 27-6, memanfaatkan transisi cepat dan ketajaman Wendell Lewis, yang mencetak 12 poin di kuarter tersebut. Lewis menambahkan 16 poin untuk Satria Muda di laga ini.

Le’Bryan Nash menjadi bintang utama Satria Muda dengan total 30 poin, mencetak sembilan tembakan dari 13 percobaan. Ia juga menambahkan 12 poin dan tiga assist dalam 30 menit di lapangan. Julian Chalias juga tampil solid dari bangku cadangan dengan 12 poin dan delapan rebound.

Bima Perkasa, meski sempat unggul delapan poin di pertandingan ini, tidak mampu bertahan di kuarter keempat. Mereka menelan kekalahan ke-14 dari 16 laga yang telah dijalani. Kierell Green mencatatkan double-double dengan 12 poin dan 15 rebound, sementara Keljin Blevins menjadi pencetak angka terbanyak untuk Bima Perkasa dengan 23 poin.

Dengan kemenangan ini, Satria Muda kini mengoleksi 13 kemenangan dari 16 laga dan memiliki rekor identik dengan pemuncak klasemen sementara, Dewa United Banten.

Pelita Jaya Jakarta Rekrut Justin Tatum sebagai Pelatih Kepala untuk Kembangkan Tim

Presiden klub Pelita Jaya Jakarta, Andiko Ardi Purnomo, mengungkapkan bahwa timnya ingin terus berkembang dan melangkah lebih jauh, sehingga mereka memutuskan untuk merekrut Justin Tatum sebagai pelatih kepala menggantikan Johannis Winar, yang lebih dikenal dengan sebutan Coach Ahang. Langkah ini diambil karena manajemen tim melihat peluang untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas tim dengan menghadirkan pelatih berpengalaman tinggi di dunia bola basket.

Andiko menjelaskan bahwa Pelita Jaya mendapatkan kesempatan untuk mendatangkan pelatih dengan level yang lebih tinggi, dan mereka tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. “Kami mendapatkan opportunity untuk mendatangkan pelatih dengan level yang sangat tinggi, jadi kami pull the trigger atau mengambil kesempatan itu,” ujarnya saat dihubungi ANTARA di Jakarta.

Pelita Jaya juga terus menetapkan target ambisius di Indonesia Basketball League (IBL) dan Basketball Champions League (BCL) Asia yang diselenggarakan oleh FIBA. Andiko menegaskan bahwa peningkatan kualitas tim menjadi prioritas utama untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar di masa depan. “Target kami tetap sama, musim 2025 bisa back to back juara IBL dan masuk empat besar BCL Asia,” tambahnya.

Manajemen Pelita Jaya berharap bahwa kedatangan Justin Tatum, yang memiliki pengalaman juara di NBL Australia bersama Illawarra Hawks dan gelar Coach of the Year musim lalu, dapat membawa tim ini menjadi lebih disiplin dan tangguh. Saat ini, Pelita Jaya menduduki posisi kelima klasemen sementara IBL Gopay dengan 27 poin dan rekor 12-3 (menang-kalah).

Borneo Hornbills Keberatan: Hasil Laga IBL Diubah Sepihak, Sportivitas Dipertanyakan

Manajemen Borneo Hornbills secara terbuka menyatakan ketidakpuasan mereka atas keputusan kontroversial yang diambil operator Indonesian Basketball League (IBL), yang mengubah hasil pertandingan mereka melawan Pacific Caesar Surabaya pada 11 April 2025. Awalnya, laga yang digelar di GOR Pacific berakhir dengan kemenangan dramatis Borneo 97-96. Namun, pada 16 April, IBL merilis keputusan baru bahwa Pacific dinyatakan menang 96-95, tanpa adanya pemberitahuan resmi sebelumnya kepada pihak Borneo.

Pihak manajemen menyayangkan keputusan yang dinilai dilakukan secara sepihak dan tanpa komunikasi formal. Mereka mempertanyakan kredibilitas liga ketika hasil pertandingan bisa diubah beberapa hari setelah laga selesai. Menurut IBL, perubahan dilakukan karena adanya protes resmi terkait kesalahan teknis dalam waktu pertandingan di detik-detik akhir. Meski demikian, Borneo menilai hal tersebut tidak cukup untuk membatalkan keputusan wasit yang telah meninjau ulang momen tersebut melalui sistem Instant Replay System (IRS) dan menyatakan tembakan Steven Orlando sebagai sah.

Manajemen Borneo juga menyoroti adanya ketidaksesuaian dengan regulasi FIBA Pasal C.4 yang menyebutkan bahwa keputusan pertandingan harus dibuat dalam waktu 24 jam, serta Pasal 16 regulasi IBL yang menegaskan bahwa keputusan wasit adalah final dan tidak dapat digugat. Mereka menilai kesalahan teknis di kandang Pacific bukan hal baru dan keputusan ini mencoreng prinsip sportivitas dalam kompetisi.

Sebagai tindak lanjut, Borneo Hornbills berencana menempuh langkah hukum dan administratif melalui jalur yang tersedia, termasuk melibatkan federasi. Mereka mengajak seluruh pihak dalam ekosistem bola basket nasional untuk bersama-sama meninjau ulang keputusan ini demi menjaga integritas liga.

Klay Thompson Bangkit, Bawa Mavericks Melaju di Play-In Tournament

Klay Thompson menjadi aktor utama di balik kemenangan Dallas Mavericks atas Sacramento Kings dengan skor meyakinkan 120-106 dalam laga Play-In Tournament Wilayah Barat NBA, Rabu malam waktu setempat. Penampilan luar biasa Thompson di kuarter kedua dengan torehan 16 poin, termasuk empat tembakan tiga angka, membawa Mavericks melesat dan mengendalikan jalannya pertandingan. Momen ini menjadi pelampiasan sempurna bagi Thompson, tepat satu tahun setelah tampil buruk bersama Warriors di tempat yang sama.

Dallas memulai kuarter kedua dengan laju 20-6 yang diawali oleh dua tripoin beruntun dari Thompson. Ia kembali menambah dua tembakan tiga angka sebelum turun minum, membawa Mavericks unggul 23 poin saat jeda. Anthony Davis tampil dominan dengan 27 poin dan menjadi top skor untuk Dallas. Di sisi lawan, DeMar DeRozan menyumbang 33 poin untuk Kings, sementara Zach LaVine mencetak 20 poin.

Musim ini menjadi penuh tantangan bagi Mavericks setelah pertukaran besar yang mengirim Luka Doncic ke Lakers dan membawa Anthony Davis. Cedera lutut yang menimpa Kyrie Irving pun membuat tim kehilangan daya saing, namun performa Thompson dan pertahanan solid tim memberi harapan baru. Dengan kemenangan ini, Dallas akan menghadapi Memphis Grizzlies pada Jumat malam untuk memperebutkan satu tiket playoff dan kesempatan melawan Oklahoma City Thunder di babak pertama.

Bagi Sacramento Kings, kekalahan ini menandai berakhirnya musim yang penuh gejolak, dengan pemecatan pelatih dan pergantian pemain inti yang belum membawa hasil signifikan.

Phoenix Suns Pecat Mike Budenholzer Setelah Musim Buruk

Phoenix Suns mengumumkan pemecatan kepala pelatih Mike Budenholzer pada hari Senin waktu setempat, setelah tim gagal mencapai babak play-in dan playoff NBA musim ini. Meskipun tim mengeluarkan dana gaji pemain terbesar dalam sejarah liga, performa buruk menjadi alasan utama pemecatan tersebut. Dalam pernyataan resmi tim, manajemen Suns mengungkapkan bahwa mereka gagal memenuhi harapan penggemar, dan perubahan dianggap diperlukan untuk meningkatkan tim.

Musim ini menjadi yang ketiga berturut-turut di mana pemilik Suns, Mat Ishbia, bersama CEO Josh Bartelstein dan Manajer Umum James Jones, memutuskan untuk mengganti kepala pelatih. Tim menyelesaikan musim reguler dengan rekor mengecewakan, 36 kemenangan dan 46 kekalahan. Mike Budenholzer yang direkrut musim lalu dengan kontrak lima tahun senilai 50 juta dolar AS dinilai gagal menjalin hubungan yang baik dengan para pemain, terutama Devin Booker dan pemain utama lainnya, yang tidak merespons strategi Budenholzer.

Suns mengalami penurunan signifikan dibanding musim lalu di bawah Frank Vogel. Mereka yang sebelumnya berada di peringkat ke-13 dalam efisiensi pertahanan, kini menjadi tim dengan peringkat ketiga terburuk di kategori tersebut. Delapan kekalahan beruntun, yang semuanya dengan selisih dua digit poin, menjadi salah satu catatan terburuk dalam sejarah klub. Bahkan, tim mencatatkan hanya 12 kemenangan dari 44 pertandingan melawan tim dengan rasio kemenangan 50 persen atau lebih.

Meskipun pencapaian trio bintang Devin Booker, Kevin Durant, dan Bradley Beal sempat menunjukkan potensi, performa mereka musim ini menurun. Mat Ishbia kini harus merancang ulang strategi tim, meskipun Booker tetap dianggap sebagai pilar masa depan Suns. Proses pencarian pelatih baru pun akan segera dimulai untuk memulihkan performa tim di musim depan.

Dewa United Bungkam Prawira dan Panaskan Persaingan IBL 2025

Dewa United Banten kembali menunjukkan dominasinya di kandang setelah menumbangkan Prawira Bandung dengan skor ketat 94-87 pada lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) 2025 di Dewa United Arena, Kabupaten Tangerang, Minggu (13/4) malam. Kemenangan ini memperpanjang rekor positif Dewa United menjadi sepuluh kali beruntun, sekaligus membalas kekalahan terakhir mereka yang didapat dari Prawira beberapa waktu lalu.

Dengan hasil ini, Dewa United kini mengamankan posisi kedua klasemen sementara dengan catatan 12 kemenangan dari 15 pertandingan. Sementara itu, Prawira harus puas tertahan di peringkat kedelapan usai mencatatkan delapan kemenangan dan enam kekalahan.

Performa luar biasa ditunjukkan oleh Gelvis Solano yang menjadi bintang kemenangan dengan 22 poin. Ia juga mencatatkan 11 assist, enam rebound, lima steal, dan satu blok, serta sukses menyarangkan 10 dari 12 lemparan bebas. Penampilan impresif juga ditunjukkan Kaleb Ramot Gemilang yang menyumbang 18 poin dan lima rebound. Tidak ketinggalan, Rio Disi turut memberikan kontribusi besar lewat 21 poinnya. Dari bangku cadangan, Arki Dikania Wisnu tampil efektif dengan mencetak 10 poin dan tujuh rebound.

Sementara di kubu lawan, debut Brandis Raley-Ross berjalan mulus setelah membukukan 21 poin, lima assist, dan empat rebound, menggantikan peran John Wesley Murry II. Yudha Saputera tampil solid dengan 21 poin dan enam assist, meski harus mencatat sembilan turnovers. Adapun dua pemain asing, Norbertas Giga dan De Vaugn Lamar Washington, masing-masing menyumbangkan 16 poin untuk Prawira.

Kejutan dari Surabaya: Coach Bedu Siap Ubah Wajah Pacific Caesar di Putaran Kedua IBL 2025

Pacific Caesar Surabaya resmi menunjuk Andika Supriadi Saputra, yang akrab disapa Coach Bedu, sebagai pelatih kepala untuk menghadapi putaran kedua IBL 2025. Kembalinya Coach Bedu ke panggung liga basket tertinggi Indonesia menjadi sorotan menarik, mengingat sebelumnya ia sempat mengundurkan diri dari Hangtuah Jakarta pada pekan ke-11 musim lalu. Meski sempat vakum, semangatnya untuk kembali mencicipi atmosfer kompetisi tak surut. Ia menerima tawaran Pacific dengan antusias, membawa semangat baru untuk sisa musim ini.

Coach Bedu dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh sistem pertandingan kandang dan tandang yang mulai diterapkan sejak musim lalu. Menurutnya, sistem tersebut memberikan dampak positif terhadap kualitas liga, tidak hanya dari sisi teknis permainan, tetapi juga dalam hal manajemen serta strategi tim. Ia mengapresiasi bagaimana tim-tim di IBL tahun ini berlomba menunjukkan performa terbaik dan menyusun strategi matang setiap pekannya, sesuatu yang menurutnya harus menjadi standar liga profesional.

Alasan utama menerima tawaran Pacific, menurut Coach Bedu, adalah potensi besar yang dimiliki tim asal Surabaya tersebut. Ia melihat bahwa meskipun Pacific memiliki materi pemain yang bagus, tim ini belum memiliki budaya kompetitif yang kuat. Hal inilah yang ingin ia tanamkan, dengan mendorong pemain untuk menghargai komitmen mereka terhadap tim dan manajemen. Debut Coach Bedu dijadwalkan berlangsung pada Kamis malam, 10 April, melawan Rans Simba Bogor. Dengan empat laga kandang tersisa bulan ini, Pacific berharap pelatih baru ini dapat menjadi katalis perubahan positif dan menjaga peluang menuju playoff.

Pelita Jaya Bantai NS Matrix, Dominasi Statistik dan Permainan Total

Pelita Jaya Basketball menunjukkan performa luar biasa saat menundukkan NS Matrix Deers dengan kemenangan telak 95-59 pada ajang Basketball Champions League (BCL) Asia 2025. Pertandingan yang digelar di PJ Arena, GMSB Kuningan Jakarta, Selasa malam itu, menampilkan dominasi penuh dari tim tuan rumah, terutama sejak kuarter kedua. Pelatih NS Matrix, Felton Sealy, mengakui keunggulan lawannya. Ia menyebut bahwa Pelita Jaya tampil sangat solid di semua aspek permainan dan timnya gagal menunjukkan performa terbaik. Hal senada juga disampaikan oleh pemain NS Matrix, Joseph Obasa, yang memuji kejelasan strategi dan efektivitas eksekusi dari Pelita Jaya sepanjang laga. Kekalahan ini menjadi yang keempat dari empat laga bagi NS Matrix di Grup A, sekaligus menjadi kekalahan terbesar mereka sejauh ini. Sebaliknya, Pelita Jaya mencatat rekor 3-1 dan mengukuhkan kepercayaan diri mereka menjelang laga penting di Window 3 melawan Taoyuan Pilots pada 26 April di Taiwan. Statistik mendukung dominasi tim asuhan Johannis Winar tersebut. Mereka mencetak 24 assist, mengkonversi 13 tembakan tripoin, serta unggul dalam perebutan rebound dengan rasio 50-34. Persentase akurasi tembakan mereka pun tinggi, mencapai 53,5 persen. James Dickey menjadi bintang lapangan dengan mencetak 21 poin dan 12 rebound, sementara Agassi Goantara mencuri perhatian dengan torehan 16 poin yang menjadi penampilan terbaiknya sepanjang turnamen ini.