Author Archives: DL - Biandra

https://hementeslimat.com

Fajar/Rian Gagal Pertahankan Gelar di All England 2025 Setelah Duel Sengit

Harapan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, untuk meraih gelar ketiga berturut-turut di BWF World Tour Super 1000 All England 2025 pupus setelah mereka tersingkir di babak kedua.Mereka terpaksa mengakui kehebatan pasangan Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju, dalam laga yang digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada Jumat dini hari WIB. Setelah bertarung selama 1 jam 20 menit, Fajar/Rian kalah dengan skor tipis 18-21, 27-25, 21-23.

Fajar mengungkapkan bahwa lawan bermain dengan sangat baik dan percaya diri, bahkan mampu mengembalikan bola-bola sulit. Kesalahan sendiri, terutama dalam servis di poin-poin krusial, menjadi faktor utama kekalahan mereka. Rian pun mengakui kekecewaannya, namun tetap bersyukur atas usaha maksimal yang telah mereka berikan di lapangan.

Meski harus tersingkir lebih awal, Fajar/Rian menjadikan kekalahan ini sebagai bahan evaluasi untuk menghadapi turnamen berikutnya. Mereka berharap dapat memperbaiki performa, terutama dalam menghadapi momen-momen genting. Selain itu, mereka juga memberikan dukungan kepada pasangan ganda putra Indonesia lainnya yang masih bertahan, yaitu Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani serta Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, agar bisa tampil maksimal dan melanjutkan tradisi juara.

Dalam dua edisi sebelumnya, Fajar/Rian berhasil mengukuhkan dominasi mereka dengan memenangkan gelar All England secara beruntun. Pada 2023, mereka mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, sementara pada 2024 mereka menaklukkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Kekalahan tahun ini tentu menjadi pukulan bagi mereka, namun mereka tetap mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh para penggemar.

Selain Fajar/Rian, Indonesia juga kehilangan harapan di sektor tunggal putra setelah Jonatan Christie gagal mempertahankan gelarnya usai kalah dari pemain India, Lakshya Sen, dalam dua gim langsung 21-13, 21-10.

Kenshiro Teraji Taklukkan Yuri Akui, Rebut Gelar Juara Dunia WBA

Petinju Jepang, Kenshiro Teraji, berhasil meraih kemenangan atas Sergio Yuri Akui melalui technical knockout (TKO) dalam pertarungan penyatuan gelar kelas terbang ringan World Boxing Association (WBA) dan World Boxing Council (WBC). Dengan kemenangan ini, Teraji menegaskan posisinya sebagai salah satu petinju terbaik asal Jepang dan membuka peluang untuk meraih lebih banyak prestasi di panggung tinju dunia.

Pertarungan yang digelar di Ryogoku Kokugikan Arena, Tokyo, pada Kamis malam berlangsung ketat sejak ronde pertama. Kedua petinju berusaha mendominasi dalam lima ronde awal, menampilkan strategi dan ketahanan luar biasa. Memasuki ronde keenam, laga semakin intens dengan pertukaran pukulan yang sengit, menunjukkan tekad kuat dari kedua petarung yang enggan mundur.

Hingga ronde terakhir, atmosfer pertarungan tetap menegangkan. Pada menit ke-1:30 di ronde ke-12, Teraji melancarkan serangan kombinasi yang membuat Yuri Akui tak mampu bertahan, memaksa wasit menghentikan laga dan memberikan kemenangan bagi Teraji. Dengan hasil ini, ia mencatatkan rekor 25 kemenangan, termasuk 16 kemenangan dengan TKO, serta hanya satu kekalahan sepanjang kariernya.

Dengan tambahan gelar WBA ke dalam koleksi juara WBC yang sudah dimilikinya, Teraji kini semakin kokoh di jajaran petinju elit dunia. Pertarungan ini menjadi momen unifikasi gelar ketiga dalam sejarah tinju Jepang, mengikuti jejak duel Akira Yaegashi dan Kazuto Ioka pada tahun 2012.

Leo/Bagas Melaju ke Perempat Final All England 2025 Usai Menang Perang Saudara

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, memastikan tempat di perempat final All England 2025 setelah menyingkirkan rekan senegaranya, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin. Bertanding di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat dini hari WIB, mereka meraih kemenangan straight game dengan skor 21-19, 21-17. Leo mengaku bangga dengan permainan kompatriotnya dan menyayangkan pertemuan keduanya terjadi lebih awal di turnamen ini.

Menurut Leo, menghadapi sesama pemain Indonesia di babak 16 besar terasa kurang ideal karena lebih baik jika pertemuan seperti ini terjadi di semifinal atau final. Namun, ia tetap berusaha untuk fokus pada setiap poin tanpa terlalu memikirkan hasil akhir. Dalam pertandingan ini, Leo/Bagas bermain lebih disiplin dan minim kesalahan, memastikan mereka tampil lebih solid dibandingkan lawannya.

Bagas, yang pernah meraih gelar All England pada 2022 bersama Fikri, berbagi pengalaman dan motivasi dengan Leo. Ia sering bercerita tentang perjalanannya menjadi juara, yang membuat Leo semakin percaya diri dengan kemampuannya. Kini, Leo/Bagas bertekad memberikan yang terbaik di babak perempat final tanpa terbebani ambisi berlebihan.

Kemenangan ini menambah daftar wakil Indonesia yang berhasil menembus delapan besar, bergabung dengan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja di sektor ganda campuran, Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani di ganda putra, serta Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri. Namun, beberapa pemain Indonesia harus tersingkir, termasuk Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Putri Kusuma Wardani, Jonatan Christie, serta Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

Rahmat/Yeremia Melaju ke Babak Kedua Ruichang China Masters 2025

Ganda putra Indonesia, Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yotje Yacob Rambitan, sukses melangkah ke babak kedua BWF World Tour Super 100 Ruichang China Masters 2025 setelah menumbangkan pasangan tuan rumah, Deng Hao Xuan/Xua Jia Jun, dalam pertarungan tiga gim dengan skor 21-13, 7-21, 21-14 di Ruichang Sports Park Gym, China. Sebagai unggulan pertama, Rahmat/Yeremia tampil dominan pada gim pembuka. Namun, mereka kehilangan kendali pada gim kedua, yang membuat pertandingan harus berlanjut hingga rubber game.

Rahmat bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik tanpa cedera, meskipun mengakui bahwa di gim kedua mereka kesulitan menghadapi permainan lawan. Yeremia menambahkan bahwa ketidakpastian dalam strategi mereka memberikan keuntungan bagi lawan untuk mencuri poin. Belajar dari kesalahan tersebut, mereka langsung berbenah untuk menghadapi babak berikutnya. Selanjutnya, mereka akan bertanding melawan pasangan China, Chen Yongrui/Chen Zhehan, yang sebelumnya mengalahkan wakil Hong Kong, Hung Kuei Chun/Liu Chun Wai, dua gim langsung dengan skor 21-18, 21-14.

Selain Rahmat/Yeremia, tiga wakil tunggal putri Indonesia juga memastikan langkah ke babak kedua. Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi berhasil menyingkirkan wakil India, Shriyanshi Valishetty, setelah tertinggal di gim pertama dan membalikkan keadaan dengan skor akhir 9-21, 21-16, 21-12. Di babak berikutnya, ia akan menghadapi Han Qianxi, pemain tuan rumah yang sebelumnya menumbangkan unggulan keempat asal Taiwan, Liang Ting-yu. Sementara itu, Mutiara Ayu Puspitasari menang atas wakil Hong Kong, Yeung Sum-yee, dengan skor 21-19, 21-12. Ester Nurumi Dwi Wardoyo juga memastikan tiket ke babak kedua setelah melalui laga ketat melawan tunggal putri China, Yang Jingrui, dengan skor 21-17, 26-28, 21-18. Sayangnya, di babak kedua, Ester dan Mutiara harus saling berhadapan dalam duel “perang saudara” yang akan berlangsung pada Kamis.

Debut Gemilang! Sabar/Reza Tumbangkan Unggulan Ketiga di All England 2025

Pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi Isfahani, mencetak kemenangan impresif dalam debut mereka di All England 2025. Mereka berhasil menyingkirkan unggulan ketiga asal China, Wei Keng Liang/Chang Wang, dengan skor 21-17, 22-20 dalam pertandingan babak pertama BWF World Tour Super 1000 di Utilita Arena Birmingham, Inggris. Kemenangan ini terasa begitu spesial bagi Sabar/Reza, yang mengaku senang bisa tampil maksimal di turnamen bergengsi tersebut.

Laga berlangsung ketat sejak awal, dengan kedua pasangan saling mengejar angka hingga interval gim pertama, di mana Sabar/Reza unggul tipis 11-10. Usai rehat, mereka terus menekan lawan dan akhirnya mengamankan kemenangan gim pertama dengan skor 21-17. Memasuki gim kedua, duel semakin sengit dengan skor imbang yang terjadi berkali-kali, termasuk 17-17 dan 20-20. Namun, ketenangan Sabar/Reza di momen krusial membuat mereka berhasil menutup pertandingan dalam dua gim langsung.

Reza mengungkapkan bahwa kunci kemenangan mereka adalah strategi menyerang dan mengontrol jalannya pertandingan dari awal hingga akhir. Selain itu, bimbingan pelatih Hendra Setiawan juga memberikan dampak besar dalam permainan mereka. Dengan hasil ini, Sabar/Reza melangkah ke babak kedua dan akan menghadapi pasangan China lainnya, Huang Di/Liu Yang.

Sementara itu, tiga wakil ganda putra Indonesia lainnya juga sukses melaju ke babak berikutnya. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membalas kekalahan mereka di China Masters 2023 dengan menundukkan Chen Bo Yang/Liu Yi melalui pertarungan tiga gim. Di sisi lain, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan utama asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, dalam dua gim langsung. Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana juga meraih kemenangan meyakinkan atas pasangan Taiwan, Lee Fang-Chih/Lee Fang Jen. Sayangnya, Leo/Bagas harus berhadapan dengan Fikri/Daniel di babak kedua, memastikan satu tempat untuk Indonesia di perempat final.

Magomedov Ankalaev Pulang Kampung, Disambut Bak Pahlawan di Dagestan

Juara baru kelas berat ringan UFC, Magomedov Ankalaev, menerima sambutan luar biasa saat kembali ke kampung halamannya di Dagestan, Rusia. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Red Corner MMA, Ankalaev terlihat dielu-elukan oleh warga setempat yang meneriakkan namanya dan mengabadikan momen tersebut menggunakan gawai. Perwakilan warga juga menyampaikan pidato penghormatan sebelum Ankalaev memberikan sambutannya.

Dalam pidatonya, Ankalaev mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat Dagestan yang telah memberikan dukungan penuh selama pertarungannya melawan Alex Pereira di Las Vegas, Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa meskipun banyak orang mendukung lawannya di arena, ia selalu merasakan dukungan dari tanah kelahirannya. Ia juga menambahkan bahwa semangat dan doa dari warga Dagestan menjadi motivasi utama yang membantunya merebut gelar juara.

Dalam kesempatan tersebut, Ankalaev juga mengonfirmasi bahwa saat ini ia tengah dalam proses negosiasi dengan pihak UFC untuk menentukan langkah selanjutnya di divisi kelas berat ringan. Ia menyatakan kesiapannya jika harus menjalani pertarungan ulang melawan Pereira atau menghadapi lawan baru yang ditentukan UFC. Ia menegaskan bahwa dirinya dan tim selalu siap menghadapi tantangan berikutnya.

Ankalaev meraih gelar juara kelas berat ringan UFC setelah mengalahkan Alex Pereira dalam pertarungan di UFC 313 yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, pada Minggu (10/3). Kemenangan ini diraih melalui keputusan mutlak dengan skor juri 49-46, 48-47, dan 48-47 setelah lima ronde sengit. Kepulangannya ke Dagestan pun menjadi momen penuh kebanggaan bagi warga yang menyambutnya dengan penuh antusias.

David Jimenez Pertahankan Gelar WBA Usai Duel Sengit Lawan Keyvin Lara

Petinju David Jimenez sukses mempertahankan gelar juara interim kelas terbang super World Boxing Association (WBA) setelah menundukkan Keyvin Lara dalam pertarungan yang digelar di Polideportivo de Cartago, Kosta Rika. Jimenez menunjukkan keterampilan terbaiknya di atas ring saat menghadapi Lara, seorang petinju veteran berpengalaman yang tidak ia remehkan sejak awal.

Pertarungan dimulai dengan intensitas tinggi, di mana Lara langsung tampil agresif menekan lawannya. Namun, Jimenez tetap tenang dan bertarung dengan strategi serangan balik yang cerdas. Seiring berjalannya laga, ia berhasil mengambil alih kendali atas pertarungan yang berlangsung di hadapan pendukungnya sendiri. Lara tidak menyerah begitu saja dan terus memberikan perlawanan sengit. Pada ronde-ronde tengah, petinju asal Nikaragua itu bahkan mampu bertahan dari serangan kuat Jimenez dan membalas dengan pukulan bersih.

Sepanjang 12 ronde penuh aksi, Jimenez tetap menguasai jalannya laga meskipun menghadapi beberapa momen menegangkan. Pada akhirnya, tiga juri memberikan kemenangan mutlak untuknya dengan skor 120-108, 119-109, dan 116-112. Dengan hasil ini, rekor Jimenez kini mencapai 17 kemenangan, termasuk 11 knockout (KO), dan hanya satu kekalahan. Sementara itu, Lara mencatatkan 32 kemenangan (12 KO), tujuh kekalahan, dan satu hasil imbang.

Sebelumnya, Jimenez sempat gagal merebut gelar dari Artem Dalakian dalam pertarungan mereka di Inggris. Namun, ia bangkit dengan merebut gelar interim WBA setelah mengalahkan John “Scrappy” Ramírez. Kemenangan atas Lara ini menjadi pertahanan gelar pertamanya yang sukses dan semakin memperkuat langkahnya menuju puncak divisi flyweight super.

Seleksi Ketat Atlet SEA Games 2025, KOI Dukung Kebijakan Pembatasan Cabor

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menegaskan bahwa pembatasan cabang olahraga yang dikirim ke SEA Games 2025 adalah langkah strategis demi meningkatkan prestasi atlet Indonesia. Menurutnya, keikutsertaan dalam ajang multievent internasional harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan bukan sekadar formalitas. Oleh karena itu, seleksi atlet harus lebih ketat untuk memastikan bahwa hanya mereka yang memiliki peluang besar meraih medali yang akan dikirim bertanding.

Pembatasan ini sejalan dengan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Untuk itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga menerapkan skala prioritas dengan hanya mengirim cabang olahraga yang berpotensi meraih medali, serta yang memiliki keterkaitan dengan ajang lebih besar seperti Asian Games dan Olimpiade.

Oktohari menegaskan bahwa atlet yang mendapat dukungan dana negara untuk mengikuti multievent harus mampu menunjukkan prestasi dengan membawa pulang medali emas, perak, atau perunggu. Ajang seperti SEA Games bukan tempat untuk sekadar mencoba peruntungan, sehingga seleksi atlet harus dilakukan secara ketat dan objektif.

Ia juga mengingatkan bahwa olahraga Indonesia memiliki agenda besar di masa mendatang, termasuk SEA Games 2025, Asian Games 2026, dan Olimpiade 2028. Oleh karena itu, pengalokasian sumber daya harus dilakukan dengan bijak agar persiapan atlet tetap optimal hingga ke ajang puncak. Menurutnya, strategi ini penting agar Indonesia tidak kehabisan tenaga di awal, melainkan tetap mampu bersaing hingga akhir.

Tim Bulu Tangkis Indonesia Siap Tempur di All England 2025

Tim bulu tangkis Indonesia telah bersiap menghadapi turnamen bergengsi All England 2025 setelah menjajal arena pertandingan di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, pada Senin (10/3) waktu setempat. Meski mendapat giliran terakhir untuk mencoba lapangan utama, yakni pukul 21.00-22.00 waktu setempat, semangat para pemain tetap berkobar. Juara bertahan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengungkapkan bahwa kondisi lapangan tidak mengalami perubahan signifikan dibanding tahun lalu. Namun, mereka mencatat adanya sedikit perbedaan pada hembusan angin yang mungkin akan berubah saat pertandingan berlangsung.

Fajar/Rian akan menghadapi pasangan China, Chen Bo Yang/Liu Yi, di babak 32 besar. Dengan catatan pertemuan yang tidak menguntungkan serta performa apik lawan di beberapa turnamen terakhir, mereka bertekad untuk lebih fokus dan tidak menganggap remeh setiap pertandingan. Rian menegaskan pentingnya komunikasi dan kerja sama di lapangan untuk menghadapi lawan yang tengah dalam tren positif.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, memastikan bahwa seluruh pemain dalam kondisi prima dan siap bertanding. Ia menekankan pentingnya persiapan dari segi strategi, teknik, serta mental para atlet sebelum memasuki lapangan. Selain itu, ia juga terus mengingatkan para pelatih agar mendampingi pemain dengan maksimal, mulai dari latihan hingga pemanasan sebelum bertanding. Beberapa wakil Indonesia akan turun bertanding pada Selasa dan Rabu, 11-12 Maret 2025, menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara.

Magomedov Ankalaev Siap Hadapi Laga Ulang Usai Rebut Gelar dari Alex Pereira

Magomedov Ankalaev, juara baru kelas berat ringan UFC, menyatakan kesiapannya untuk bertanding ulang dengan Alex Pereira setelah kemenangannya di UFC 313. Petarung asal Rusia itu mengungkapkan rasa hormatnya kepada Pereira dan menegaskan bahwa dirinya siap bertarung kapan saja jika sang mantan juara menginginkannya. Dalam unggahan di media sosial, Ankalaev menyebut Pereira sebagai petarung luar biasa dengan tim serta pelatih yang berkualitas tinggi.

Selain memuji lawannya, Ankalaev juga menyoroti kemampuannya sendiri dalam bertarung. Ia mengklaim bahwa dirinya mampu mengungguli Pereira dalam aspek striking, meskipun selama pertarungan di UFC 313, kekuatan pukulan khas “Poatan” tidak terlalu terlihat. Pada tiga ronde awal, Ankalaev memilih untuk bermain menyerang dan terus menekan lawan, meskipun ia mengakui bahwa Pereira lebih banyak bergerak menghindar daripada terlibat dalam pertukaran serangan langsung.

Setelah kemenangannya, Ankalaev menerima banyak pujian, termasuk dari legenda UFC Khabib Nurmagomedov. Sementara itu, mantan juara kelas berat ringan Jiri Prochazka juga memberikan tanggapan dan menyarankan agar Pereira bertarung dengannya dalam sebuah trilogi. Namun, komentar Prochazka tersebut mendapat reaksi kurang nyaman dari Ankalaev, yang menilai bahwa masih banyak petarung lain yang lebih layak mendapatkan kesempatan merebut gelar dibandingkan dirinya. Dengan kemenangan ini, Ankalaev kini berdiri kokoh di puncak divisi kelas berat ringan dan siap menghadapi tantangan berikutnya.