Tag Archives: Thiago Motta

https://hementeslimat.com

Juventus Terpuruk, Tapi Thiago Motta Tetap Dipercaya

Direktur Olahraga Juventus, Cristiano Guintoli, menegaskan bahwa klub masih memberikan dukungan penuh kepada pelatih Thiago Motta meskipun performa tim mengalami penurunan yang signifikan musim ini. Dalam wawancara dengan DAZN pada Senin, Guintoli menekankan bahwa Juventus tetap mempercayai Motta dan tidak memiliki rencana untuk melakukan pergantian pelatih dalam waktu dekat.

Thiago Motta resmi mengambil alih kursi kepelatihan Juventus pada awal musim 2024/2025 setelah berhasil membawa Bologna tampil mengesankan. Namun, tugasnya di Juventus tidak berjalan mulus. Timnya gagal menunjukkan performa yang stabil dan justru mengalami beberapa kekalahan besar, termasuk kekalahan 0-4 dari Atalanta dan 0-3 dari Fiorentina. Hasil tersebut semakin memperburuk situasi tim yang sejak awal musim sudah tampil kurang meyakinkan.

Meski mendapat tekanan besar dari berbagai pihak, Guintoli menegaskan bahwa mengganti pelatih bukanlah jalan keluar yang tepat dalam situasi sulit ini. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama antara pemain, staf, serta manajemen untuk mengatasi keterpurukan. Menurutnya, Juventus harus tetap solid dan berjuang lebih keras agar bisa kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas Serie A.

Saat ini, Juventus menempati peringkat kelima klasemen sementara Serie A dengan koleksi 52 poin. Setelah jeda internasional, mereka akan kembali berlaga melawan Genoa pada 30 Maret 2025. Laga ini menjadi kesempatan penting bagi Juventus untuk bangkit dan kembali ke performa terbaik mereka.

Thiago Motta Gagal Total, Juventus Terima Peringatan Darurat!

Juventus kini berada dalam situasi yang memprihatinkan setelah gagal melangkah ke semifinal Coppa Italia. Kekalahan tersebut menjadi alarm bagi mereka, yang kini menghadapi ancaman serius setelah gagal meraih trofi di tiga kompetisi dan kesulitan dalam meraih gelar scudetto musim 2024/2025.

Pada pertandingan babak 8 besar Coppa Italia, yang digelar pada Kamis (27/2) dini hari WIB, Juventus menghadapi Empoli di Stadion Allianz. Namun, di luar harapan, mereka harus mengakui kekalahan setelah pertandingan berakhir imbang 1-1, lalu harus menyerah 2-4 di babak adu penalti. Empoli unggul lebih dulu berkat gol dari Youssef Maleh pada menit ke-24, sementara Juventus baru menyamakan kedudukan lewat gol Khephren Thuram pada babak kedua (66’). Setelah gagal dalam adu penalti, Juventus pun tersingkir dari ajang bergengsi ini.

Kegagalan Juventus di Coppa Italia menjadi peringatan nyata bagi klub asal Turin ini, serta bagi pelatih Thiago Motta. Musim 2024/2025 yang sudah berjalan cukup buruk kini menjadi semakin berat, dengan peluang untuk meraih gelar semakin mengecil. Kekalahan ini mengingatkan semua pihak bahwa trofi musim ini sangat sulit untuk digapai oleh Juventus.

Dua Belas Bulan Penuh Tantangan bagi Thiago Motta

Thiago Motta diangkat sebagai pelatih Juventus setelah meraih kesuksesan bersama Bologna. Namun, musim pertama Motta di Juventus berjalan penuh rintangan. Sejak mengambil alih, ia sudah menghadapi tiga kegagalan besar yang mempengaruhi posisi tim.

Kegagalan pertama terjadi pada bulan Januari 2025, saat Juventus kalah 1-2 dari AC Milan di semifinal Supercoppa Italiana. Padahal, Juventus sempat unggul lebih dulu sebelum akhirnya tergelincir. Setelah itu, di ajang Liga Champions, Juventus kembali gagal lolos ke babak 16 besar setelah kalah dari PSV Eindhoven dengan skor agregat 4-3. Setelah menang 2-1 di leg pertama, mereka harus tunduk 1-3 di leg kedua.

Kekalahan terbaru di Coppa Italia menambah panjang daftar kegagalan Juventus di bawah asuhan Motta. Yang lebih memprihatinkan adalah mereka kalah dari Empoli, yang kini terperosok di zona degradasi Serie A. Kekalahan ini jelas menjadi tamparan keras bagi tim yang selalu dipandang sebagai salah satu raksasa sepak bola Italia.

Kehilangan Gelar dan Ancaman Tanpa Liga Champions

Saat ini, Juventus harus siap menghadapi kenyataan bahwa musim mereka hampir pasti tanpa gelar. Dengan tertinggal delapan poin dari Inter Milan di klasemen Serie A, kesempatan untuk merebut scudetto semakin tipis. Hal ini semakin memperburuk situasi karena Juventus belum bisa tampil konsisten.

Namun, kegagalan dalam meraih scudetto bukanlah satu-satunya ancaman bagi Juventus. Skenario terburuk bagi mereka adalah jika gagal finish di posisi empat besar klasemen Serie A. Dengan posisi yang belum aman, Juventus berisiko kehilangan tempat di Liga Champions musim depan, yang tentu akan sangat berdampak pada reputasi dan finansial klub.

Jika Juventus gagal lolos ke Liga Champions, musim 2024/2025 akan dianggap sebagai bencana besar bagi mereka. Di tengah persaingan ketat di Serie A, kekalahan di Coppa Italia dan kegagalan di Liga Champions membuat Juventus harus mempertimbangkan langkah-langkah besar untuk memperbaiki performa tim. Jika tidak, mereka mungkin akan menghadapi krisis yang lebih besar di masa depan.