Tag Archives: Juventus

https://hementeslimat.com

Juventus Tundukkan Verona, Thuram Pecahkan Kebuntuan Gol

Juventus berhasil mengamankan tiga poin penting usai menundukkan Hellas Verona dengan skor 2-0 dalam laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Selasa (4/3/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini ditentukan oleh gol Khephren Thuram dan Teun Koopmeiners, sekaligus membawa Bianconeri kembali ke posisi empat besar klasemen sementara Serie A.

Dominasi Juventus Berbuah Kemenangan

Sejak awal pertandingan, Juventus tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 77 persen. Tim asuhan Massimiliano Allegri terus menekan pertahanan Verona, namun solidnya lini belakang tim tamu membuat mereka kesulitan mencetak gol. Juventus tercatat melepaskan 27 tembakan ke arah gawang, dengan sembilan di antaranya mengarah tepat sasaran.

Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-73 lewat aksi gemilang Khephren Thuram. Gelandang asal Prancis itu sukses memanfaatkan umpan dari Andrea Cambiaso untuk menaklukkan kiper Verona. Gol ini menjadi titik balik bagi Juventus yang akhirnya mampu mengendalikan jalannya pertandingan dengan lebih leluasa.

Tak berselang lama, Teun Koopmeiners menggandakan keunggulan pada menit ke-85. Sepakan akuratnya dari luar kotak penalti memastikan kemenangan 2-0 bagi Juventus. Gol ini sekaligus mengunci tiga poin penting yang menjaga asa mereka untuk finis di zona Liga Champions.

Thuram Jadi Pahlawan, Juventus Makin Percaya Diri

Khephren Thuram menjadi bintang dalam laga ini. Selain mencetak gol pembuka, gelandang 23 tahun itu tampil impresif dalam mengatur serangan Juventus. Ia mengaku sangat puas dengan hasil ini, terutama karena Verona dikenal sebagai tim dengan pertahanan yang kuat.

“Penting bagi kami untuk bisa mencetak gol lebih dulu karena Verona bertahan dengan sangat rapat. Kami senang akhirnya bisa menambah gol kedua dan memastikan kemenangan,” ujar Thuram dalam wawancara dengan Sky Sport Italia dan DAZN.

Dalam perayaan golnya, Thuram melakukan selebrasi yang mirip dengan sang kakak, Marcus Thuram, yang saat ini bermain untuk Inter Milan.

Juventus Kembali ke Empat Besar, Kejar Tiket Liga Champions

Tambahan tiga poin ini membawa Juventus naik ke peringkat keempat klasemen sementara Serie A dengan koleksi 52 poin dari 27 pertandingan. Mereka berhasil mengungguli beberapa pesaing di bawahnya yang juga memburu tiket ke Liga Champions.

Meski masih tertinggal enam poin dari pemuncak klasemen, Inter Milan, kemenangan ini menjadi dorongan moral yang sangat berarti bagi skuad asuhan Allegri. Dengan masih banyak laga tersisa di musim ini, Juventus masih memiliki peluang untuk bersaing dalam perebutan gelar juara atau setidaknya mengamankan posisi di zona Liga Champions.

Hasil ini juga menjadi sinyal positif bagi Juventus jelang laga-laga berikutnya. Kemenangan atas Verona menjadi modal berharga untuk menghadapi tantangan yang lebih berat di sisa musim.

Thiago Motta Gagal Total, Juventus Terima Peringatan Darurat!

Juventus kini berada dalam situasi yang memprihatinkan setelah gagal melangkah ke semifinal Coppa Italia. Kekalahan tersebut menjadi alarm bagi mereka, yang kini menghadapi ancaman serius setelah gagal meraih trofi di tiga kompetisi dan kesulitan dalam meraih gelar scudetto musim 2024/2025.

Pada pertandingan babak 8 besar Coppa Italia, yang digelar pada Kamis (27/2) dini hari WIB, Juventus menghadapi Empoli di Stadion Allianz. Namun, di luar harapan, mereka harus mengakui kekalahan setelah pertandingan berakhir imbang 1-1, lalu harus menyerah 2-4 di babak adu penalti. Empoli unggul lebih dulu berkat gol dari Youssef Maleh pada menit ke-24, sementara Juventus baru menyamakan kedudukan lewat gol Khephren Thuram pada babak kedua (66’). Setelah gagal dalam adu penalti, Juventus pun tersingkir dari ajang bergengsi ini.

Kegagalan Juventus di Coppa Italia menjadi peringatan nyata bagi klub asal Turin ini, serta bagi pelatih Thiago Motta. Musim 2024/2025 yang sudah berjalan cukup buruk kini menjadi semakin berat, dengan peluang untuk meraih gelar semakin mengecil. Kekalahan ini mengingatkan semua pihak bahwa trofi musim ini sangat sulit untuk digapai oleh Juventus.

Dua Belas Bulan Penuh Tantangan bagi Thiago Motta

Thiago Motta diangkat sebagai pelatih Juventus setelah meraih kesuksesan bersama Bologna. Namun, musim pertama Motta di Juventus berjalan penuh rintangan. Sejak mengambil alih, ia sudah menghadapi tiga kegagalan besar yang mempengaruhi posisi tim.

Kegagalan pertama terjadi pada bulan Januari 2025, saat Juventus kalah 1-2 dari AC Milan di semifinal Supercoppa Italiana. Padahal, Juventus sempat unggul lebih dulu sebelum akhirnya tergelincir. Setelah itu, di ajang Liga Champions, Juventus kembali gagal lolos ke babak 16 besar setelah kalah dari PSV Eindhoven dengan skor agregat 4-3. Setelah menang 2-1 di leg pertama, mereka harus tunduk 1-3 di leg kedua.

Kekalahan terbaru di Coppa Italia menambah panjang daftar kegagalan Juventus di bawah asuhan Motta. Yang lebih memprihatinkan adalah mereka kalah dari Empoli, yang kini terperosok di zona degradasi Serie A. Kekalahan ini jelas menjadi tamparan keras bagi tim yang selalu dipandang sebagai salah satu raksasa sepak bola Italia.

Kehilangan Gelar dan Ancaman Tanpa Liga Champions

Saat ini, Juventus harus siap menghadapi kenyataan bahwa musim mereka hampir pasti tanpa gelar. Dengan tertinggal delapan poin dari Inter Milan di klasemen Serie A, kesempatan untuk merebut scudetto semakin tipis. Hal ini semakin memperburuk situasi karena Juventus belum bisa tampil konsisten.

Namun, kegagalan dalam meraih scudetto bukanlah satu-satunya ancaman bagi Juventus. Skenario terburuk bagi mereka adalah jika gagal finish di posisi empat besar klasemen Serie A. Dengan posisi yang belum aman, Juventus berisiko kehilangan tempat di Liga Champions musim depan, yang tentu akan sangat berdampak pada reputasi dan finansial klub.

Jika Juventus gagal lolos ke Liga Champions, musim 2024/2025 akan dianggap sebagai bencana besar bagi mereka. Di tengah persaingan ketat di Serie A, kekalahan di Coppa Italia dan kegagalan di Liga Champions membuat Juventus harus mempertimbangkan langkah-langkah besar untuk memperbaiki performa tim. Jika tidak, mereka mungkin akan menghadapi krisis yang lebih besar di masa depan.

Perpanjangan Waktu Jadi Titik Kehancuran, PSV Gagalkan Juventus

PSV Eindhoven mengukir sejarah dengan mengalahkan Juventus di babak 16 besar Liga Champions, setelah berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan dramatis 3-1 di leg kedua yang digelar pada 20 Februari 2025 di Stadion Philips, Eindhoven. Kemenangan ini membawa PSV melangkah ke babak berikutnya, meskipun di leg pertama mereka sempat tertinggal 2-1.

Pertandingan dimulai dengan semangat tinggi dari pihak PSV yang memiliki tekad untuk tidak hanya mengejar ketertinggalan agregat, tetapi juga membuktikan bahwa mereka layak bersaing dengan tim-tim besar Eropa. Di bawah sorotan lampu stadion yang penuh emosi, PSV menunjukkan kualitas dan ketangguhan yang membuat mereka semakin dipercaya sebagai salah satu tim yang patut diperhitungkan.

PSV unggul terlebih dahulu di babak kedua melalui gol Ivan Perisic pada menit ke-53, memberi harapan besar bagi para pendukung tuan rumah. Namun, Juventus tak ingin menyerah begitu saja. Mereka berhasil menyamakan kedudukan 10 menit kemudian berkat gol dari Timothy Weah pada menit ke-63. Dengan gol tersebut, Juventus kembali unggul dalam agregat, namun PSV tidak gentar dan tetap percaya diri.

Setelah gol penyama kedudukan, PSV terus menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa. Mereka tidak terpengaruh oleh situasi tersebut dan terus menekan pertahanan Juventus. Gol kedua akhirnya datang pada menit ke-74 melalui Ismael Saibari, yang membawa tim tuan rumah unggul 2-1 dan menyamakan agregat menjadi 3-3.

Momentum yang terbentuk setelah gol Saibari semakin memperkuat mental juang PSV. Mereka semakin agresif dan tidak memberikan ruang bagi Juventus untuk berkembang. Serangan demi serangan dilakukan dengan penuh determinasi. Meski Juventus berusaha keras untuk bangkit, PSV tetap tampil solid dan tidak membiarkan lawan menciptakan peluang berbahaya.

Ketegangan semakin meningkat ketika pertandingan memasuki babak perpanjangan waktu. Juventus terus berusaha mencari gol penyeimbang, namun PSV semakin sulit ditembus. Tidak hanya bertahan dengan baik, PSV juga terus berusaha mencetak gol kemenangan. Dan akhirnya, pada menit ke-98, Ryan Flamingo mencetak gol penentu yang memastikan kemenangan PSV dengan skor 3-1.

Gol tersebut mengakhiri harapan Juventus untuk melanjutkan langkah mereka di Liga Champions, sementara PSV merayakan keberhasilan luar biasa mereka. Tim asal Belanda ini membuktikan bahwa mereka bukan hanya tim penggembira, tetapi benar-benar sebuah kekuatan yang layak diperhitungkan di Eropa.

Keberhasilan PSV melangkah ke babak 16 besar ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, penampilan solid para pemain yang memanfaatkan setiap peluang dengan efektif dan agresif. Kedua, cedera yang dialami beberapa pemain kunci Juventus mempengaruhi performa mereka secara keseluruhan. Tanpa kekuatan penuh, Juventus kesulitan mengikuti irama permainan cepat dan intens dari PSV. Ketiga, mentalitas juara PSV yang tetap percaya diri meskipun sempat tertinggal di leg pertama, dan tekad mereka untuk tidak menyerah.

Hasil ini memberikan pelajaran berharga bagi Juventus yang harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari Liga Champions. Sementara itu, PSV Eindhoven melanjutkan perjalanan mereka dengan penuh percaya diri, siap menghadapi tantangan selanjutnya di babak 16 besar. Dengan gaya permainan yang menarik dan penuh semangat, mereka semakin menegaskan posisi mereka sebagai salah satu tim yang harus diperhitungkan di Eropa.

Seri di Derby Torino, Juventus Terus Kembali ke Jalur Hasil Imbang

Juventus kembali gagal meraih kemenangan dalam pertandingan Derby della Mole melawan Torino pada pekan ke-20 Serie A 2024/2025, Minggu (12/1/2025). Laga yang berakhir imbang 1-1 ini memperpanjang catatan buruk Juventus yang tak bisa lepas dari hasil seri. Meski sempat unggul melalui gol cepat Kenan Yildiz pada menit ke-8, gol balasan dari Nikola Vlasic di masa injury time babak pertama membuat kedua tim harus puas berbagi poin.

Hasil imbang ini menambah daftar panjang laga yang berakhir seri bagi Juventus musim ini. Dengan 12 hasil imbang, mereka kini menjadi tim dengan jumlah seri terbanyak di Serie A musim 2024/2025. Di bawah mereka, ada Empoli dan Genoa yang mencatatkan 8 hasil imbang.

Belum Terkalahkan, Tapi Tertinggal di Papan Atas

Meski Juventus belum terkalahkan di Serie A musim ini, performa mereka tak sepenuhnya memuaskan. Dari 19 pertandingan yang telah dimainkan, Juventus hanya mampu meraih 7 kemenangan, sementara 12 pertandingan lainnya berakhir imbang. Hal ini membuat mereka tertinggal dalam persaingan di papan atas. Juventus kini berada di posisi bawah empat tim teratas, yaitu Napoli, Atalanta, Inter Milan, dan Lazio, yang unggul jauh dalam perolehan poin.

Dengan 31 gol yang tercipta dan 16 gol kebobolan, Juventus harus segera memperbaiki performa mereka jika ingin kembali bersaing di zona Eropa. Meski catatan tak terkalahkan masih impresif, hasil imbang yang terlalu sering justru menghambat langkah mereka menuju posisi yang lebih baik.

Jadwal Berat Menghadang Juventus

Pada laga berikutnya, Juventus akan menghadapi ujian berat saat bertandang ke markas Atalanta pada 15 Januari 2025. Melihat performa yang masih inkonsisten, Juventus perlu meraih kemenangan di pertandingan tersebut agar dapat kembali bersaing dengan tim-tim papan atas.

Apakah Juventus akan mampu memperbaiki hasil imbang yang sering menghinggapi mereka? Atau akankah mereka kembali menemui kesulitan untuk meraih tiga poin? Hanya waktu yang akan menjawab

Derby Torino Berakhir Imbang, Rapor Pemain Juventus Hanya Tunjukkan Satu Bintang

Juventus kembali gagal meraih kemenangan di pekan ke-20 Serie A 2024/2025, setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Torino dalam pertandingan derby yang berlangsung pada Minggu, 12 Januari 2025. Meski sempat unggul lebih dulu, Juventus tak mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.

Pertandingan dimulai dengan baik bagi Juventus, yang berhasil membuka skor lewat gol cepat dari Kenan Yildiz. Pemain muda tersebut mencetak gol pada menit ke-8 berkat assist dari Nicolo Savona. Namun, keunggulan Juventus tak bertahan lama. Torino berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Nikola Vlasic pada masa injury time babak pertama, tepatnya di menit 45+1.

Ini menjadi hasil yang mengecewakan bagi Juventus, yang sebelumnya hanya bermain imbang 2-2 melawan Fiorentina dan kalah 1-2 dari AC Milan di semifinal Supercoppa Italia. Meskipun lini depan Juventus berusaha keras, mereka kesulitan untuk menciptakan peluang yang membuahkan gol lebih lanjut.

Penampilan Pemain Juventus di Derby Torino

Secara keseluruhan, penampilan Juventus terbilang biasa-biasa saja, meskipun ada beberapa pemain yang menonjol. Berikut adalah penilaian individu para pemain Juventus dalam laga derby kali ini.

Lini Belakang:

  • Michele di Gregorio (6,5): Penjaga gawang ini tidak banyak menghadapi ancaman berarti dari Torino, namun ia juga tak bisa berbuat banyak untuk mencegah gol yang tercipta.
  • Nicolo Savona (7,0): Pemain muda ini menunjukkan performa apik dengan memberikan assist untuk gol Juventus dan terus memberikan ancaman bagi pertahanan Torino.
  • Federico Gatti (6,5): Menampilkan permainan yang solid, meski tanpa aksi mencolok. Penampilannya memberikan stabilitas di lini belakang.
  • Pierre Kalulu (7,0): Bek terbaik Juventus di laga ini. Kalulu tampil sangat baik, terutama dalam membantu membangun serangan dari belakang.
  • Weston McKennie (6,5): Bermain di posisi yang tidak biasa, namun McKennie tampak nyaman dan ikut berkontribusi dalam serangan.

Lini Tengah:

  • Khephren Thuram (7,0): Thuram semakin percaya diri dan tampil eksplosif dalam pergerakannya ke depan sepanjang laga.
  • Douglas Luiz (6,5): Meskipun lebih sibuk di lapangan, Luiz masih perlu meningkatkan konsistensi untuk memberikan dampak lebih besar.
  • Teun Koopmeiners (6,5): Terlibat dalam beberapa momen positif, namun perlu meningkatkan kontribusinya dalam hal mencetak gol atau merancang peluang.

Lini Depan:

  • Samuel Mbangula (7,0): Menunjukkan peningkatan yang signifikan dan kepercayaan diri yang tinggi. Mbangula terus merepotkan pertahanan Torino dengan pergerakannya.
  • Kenan Yildiz (8,0): Pemain terbaik di laga ini. Yildiz mencetak gol pembuka dengan aksi individu yang memukau, melewati dua bek dan menempatkan bola dengan sempurna di tiang dekat. Selain berbahaya saat membawa bola, ia juga turut membantu pertahanan.
  • Nicolas Gonzalez (7,0): Berusaha mengisi posisi Dusan Vlahovic dengan baik, namun beberapa peluang yang tercipta gagal dimanfaatkan dengan maksimal.

Pemain Pengganti:

  • Andrea Cambiaso (6,5): Masuk di babak kedua dan mencoba memberikan pengaruh dengan terus menekan lawan.
  • Timothy Weah (Tidak dinilai): Bermain terlalu singkat untuk memberikan dampak signifikan.

Hasil imbang ini semakin menunjukkan betapa sulitnya Juventus mempertahankan momentum positif, meskipun mereka memiliki beberapa pemain yang tampil impresif, terutama Kenan Yildiz. Dengan hasil ini, Juventus harus segera memperbaiki performa mereka menjelang pertandingan berikutnya jika ingin tetap bersaing di papan atas Serie A.