Tag Archives: GP

https://hementeslimat.com

Rivalitas Panas Rossi dan Marquez: Stoner Sebut Rossi Salah Perhitungan

Casey Stoner, mantan juara dunia MotoGP, memberikan pandangan menarik soal rivalitas panas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Menurutnya, Rossi salah langkah saat mencoba menggunakan perang psikologi untuk menghadapi Marquez. Pasalnya, strategi tersebut justru berbalik menjadi bumerang.

1. Strategi yang Keliru
Rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez memang menjadi cerita tak terlupakan dalam sejarah MotoGP, terutama setelah insiden kontroversial di musim 2015. Casey Stoner menyebut, Rossi salah perhitungan dengan mencoba “menggertak” Marquez, pembalap muda asal Spanyol yang justru berani melawan.

“Jika Anda tahu seorang pembalap agresif dan tidak takut mengambil risiko, jangan mencoba menakutinya. Anda tidak akan berhasil melakukannya terhadap orang seperti Marquez,” ungkap Stoner dalam wawancara dengan Crash, Minggu (19/1/2025).

Menurut Stoner, langkah Rossi di musim 2015, terutama saat konflik di Sepang, justru menjadi kesalahan besar. “Dia (Rossi) mengusik pembalap yang paling sulit diusik di grid. Marquez adalah seseorang yang mampu mengalahkannya, lebih cepat, dan juga cukup tangguh untuk keluar dari tekanan itu,” tambahnya.

2. Pola Lama yang Tidak Efektif
Stoner juga menyoroti pola psikologis yang sering digunakan Rossi terhadap lawan-lawannya di masa lalu. Taktik tersebut mungkin berhasil melawan pembalap lain seperti dirinya, Dani Pedrosa, atau Jorge Lorenzo. Namun, hal ini tidak berlaku terhadap generasi baru, termasuk Marquez.

“Sebelum saya, Dani, dan Jorge datang, Valentino terbiasa memainkan permainan psikologi dengan mudah. Tapi kami belajar dari trik-triknya dan mulai memahami cara menghadapinya,” ujar Stoner.

Stoner menilai, saat Rossi mencoba menggunakan taktik lama terhadap Marquez, ia justru kehilangan kendali. Perang kata-kata di media dan insiden di lintasan hanya memperburuk situasi. “Rossi seharusnya tidak membiarkan konflik itu merusak fokusnya. Namun, pada akhirnya, Marquez mampu melawan, dan itu adalah haknya,” tegas Stoner.

3. Hubungan yang Membaik
Meski sempat berseteru dengan Rossi selama periode 2007 hingga 2011, Stoner mengakui bahwa hubungan mereka kini jauh lebih baik. Ia bahkan pernah diundang ke The Ranch, tempat latihan ikonik milik Rossi. Hal ini membuktikan bahwa meski rivalitas di lintasan memanas, hubungan pribadi keduanya tetap bisa diperbaiki.

Rivalitas Rossi dan Marquez masih menjadi topik hangat hingga saat ini. Kendati telah berlalu satu dekade, dinamika keduanya di dalam dan luar lintasan tetap menjadi cerita yang menarik dalam dunia balap MotoGP.

Alpine Resmi Sponsori Pramac Racing untuk MotoGP 2025: Kolaborasi Epik di Dunia Balap

Tim MotoGP Pramac Racing mengumumkan kerjasama jangka panjang dengan merek sportscar Renault, Alpine, sebagai salah satu sponsor utama mereka mulai musim 2025. Kesepakatan ini muncul seiring Pramac Racing menjadi tim satelit baru Yamaha pada tahun yang sama, seperti yang dilaporkan oleh Motorsport.com. Merek asuransi asal Italia, Prima, yang telah menjadi sponsor utama Pramac, akan tetap mendukung tim ini hingga akhir musim 2027.

Kerjasama dengan Alpine, yang juga berkompetisi di Formula 1 dan Kejuaraan Ketahanan Dunia, menandai kedua kalinya Pramac berkolaborasi dengan dunia F1. Sebelumnya, pada 2021, logo resmi F1 terpampang di motor Ducati milik Jorge Martin dan Johann Zarco. Kesepakatan ini terwujud berkat hubungan dekat antara bos Pramac, Paolo Campinoti, dan CEO F1, Stefano Domenicali.

Dalam kasus terbaru ini, kemitraan dengan Alpine dipengaruhi oleh hubungan kuat Campinoti dengan CEO Renault, Luca de Meo. De Meo melihat MotoGP sebagai platform yang menarik untuk mempromosikan merek mobil mereka. Sebelumnya, selama masa jabatannya di Fiat Group, perusahaan ini menjadi sponsor utama Yamaha dengan logo mereka terlihat di motor Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo dari 2007 hingga 2010.

Pramac Racing akan mengakhiri hubungan panjang mereka dengan Ducati setelah dua dekade penuh kesuksesan, termasuk mendukung Jorge Martin meraih gelar juara dunia pembalap 2024 dan memenangkan kejuaraan tim sebelumnya. Mulai 2025, mereka akan bekerjasama dengan Yamaha, mengikuti strategi Ducati dengan memasok motor berspesifikasi pabrikan.

Pramac Racing akan memperkenalkan livery Yamaha M1 mereka pada tes pramusim resmi di Sirkuit Internasional Sepang pada 5-7 Februari mendatang, bersamaan dengan sesi foto resmi 2025 yang diselenggarakan oleh promotor kejuaraan, Dorna.

Tim ini akan turun di musim 2025 dengan dua mantan pemenang balapan, Jack Miller dan Miguel Oliveira, yang dikontrak langsung oleh Yamaha. Kerjasama ini diharapkan membawa angin segar dan kesuksesan baru bagi Pramac Racing dalam persaingan MotoGP mendatang.

Monza Resmi Tuan Rumah F1 GP Italia Hingga 2031

Pada 29 November 2024, diumumkan bahwa Sirkuit Monza akan terus menjadi tuan rumah Grand Prix Italia dalam ajang Formula 1 (F1) hingga 2031. Kesepakatan tersebut tercapai setelah negosiasi panjang antara penyelenggara F1 dan pihak Sirkuit Monza. Monza, yang dikenal dengan atmosfer sejarah dan passion penggemarnya, akan tetap menjadi tuan rumah balapan legendaris ini untuk beberapa tahun ke depan. Ini memastikan bahwa sirkuit ikonik tersebut akan terus menjadi bagian dari kalender F1.

Sirkuit Monza, yang telah menjadi bagian integral dari F1 sejak 1950, dikenal sebagai salah satu trek dengan sejarah panjang di dunia motorsport. Terletak di dekat Milan, Italia, Monza sering disebut sebagai “Il Tempio della Velocità” atau Kuil Kecepatan, berkat kecepatan tinggi yang sering tercipta di lintasan lurus panjangnya. Dengan atmosfir penuh semangat penggemar Italia, Monza selalu menjadi balapan yang dinanti, dengan momen-momen tak terlupakan sepanjang sejarah F1. Melanjutkan tradisi ini hingga 2031 adalah langkah penting bagi F1 dan para penggemar di seluruh dunia.

F1 GP Italia selalu menjadi sorotan utama bagi penggemar motorsport, tidak hanya di Italia tetapi di seluruh dunia. Banyak pembalap legendaris dan momen-momen bersejarah tercipta di Monza, termasuk kemenangan besar yang memicu kegembiraan luar biasa dari pendukung tim lokal. Mengingat betapa pentingnya balapan ini, pihak F1 sangat menyadari bahwa menjaga Monza sebagai tuan rumah adalah hal yang krusial bagi keberlanjutan popularitas dan kecintaan terhadap olahraga balap di Italia.

Penandatanganan kesepakatan hingga 2031 juga membawa dampak positif bagi ekonomi Italia, khususnya daerah sekitar Monza. Setiap tahun, ribuan penggemar datang ke Monza untuk menyaksikan langsung ajang F1, yang meningkatkan sektor pariwisata dan memberikan keuntungan besar bagi bisnis lokal. Balapan ini juga meningkatkan citra Italia sebagai destinasi utama untuk olahraga internasional dan hiburan motorsport, memberi dampak jangka panjang yang menguntungkan.

Dengan kesepakatan baru ini, Monza akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari F1 hingga 2031. Penggemar balapan di seluruh dunia tentu akan senang mendengar bahwa sirkuit bersejarah ini akan tetap menjadi tuan rumah GP Italia, menjaga tradisi panjang yang telah tercipta selama lebih dari tujuh dekade. F1 dan Monza melanjutkan kolaborasi yang solid, menawarkan lebih banyak momen spektakuler di masa depan bagi penggemar dan penonton setia.

Lewis Hamilton Kecewa Dengan Performa Mercedes Di GP Amerika Serikat

Pada 21 Oktober 2024, Lewis Hamilton menyampaikan kekecewaannya setelah Mercedes tampil kurang memuaskan dalam balapan Formula 1 GP Amerika Serikat yang digelar di Circuit of the Americas. Meskipun Hamilton berhasil menyelesaikan balapan, performa mobilnya jauh dari harapan, yang membuatnya sulit bersaing di papan atas.

Dalam wawancara setelah balapan, Hamilton mengungkapkan bahwa ia dan timnya telah berjuang dengan masalah set-up mobil yang memengaruhi kecepatan dan stabilitasnya. Ia menyatakan, “Kami berharap untuk lebih kompetitif, tetapi sayangnya, kami tidak memiliki kecepatan yang kami butuhkan untuk bersaing dengan tim lain.” Pernyataan ini mencerminkan frustrasi yang dirasakan Hamilton, terutama menjelang akhir musim.

Balapan kali ini didominasi oleh tim-tim lain, dengan Red Bull dan Ferrari menunjukkan performa yang jauh lebih baik. Hamilton mencatatkan waktu yang lebih lambat dibandingkan para pesaingnya, dan ia merasa bahwa tim perlu melakukan evaluasi mendalam untuk memahami penyebab ketidakberhasilan ini. Hal ini semakin mempertegas tantangan yang dihadapi Mercedes di musim ini.

Tim Mercedes juga mengalami masalah teknis yang menghambat strategi balapan mereka. Meskipun Hamilton berusaha keras untuk mengatasi situasi tersebut, langkah-langkah yang diambil tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Ia berharap tim akan segera menemukan solusi untuk meningkatkan performa mobil menjelang balapan berikutnya.

Dengan hasil ini, Hamilton dan Mercedes menghadapi tekanan untuk meningkatkan kinerja mereka di sisa musim. Momen-momen kritis seperti ini sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan diri tim dan memastikan bahwa mereka tetap kompetitif di level tertinggi Formula 1. Penggemar dan pengamat berharap bahwa tim dapat melakukan perbaikan yang diperlukan untuk kembali bersaing di balapan selanjutnya.