Tag Archives: La Liga 2024/2025

https://hementeslimat.com

Lamine Yamal, Calon Terkuat Peraih Ballon d’Or di Tahun-Tahun Mendatang

Laga leg pertama semifinal Copa del Rey antara Barcelona dan Atletico Madrid berlangsung dramatis dan penuh aksi. Kedua tim bermain dengan intensitas tinggi, menghasilkan pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 4-4. Bagi penonton netral, duel ini menjadi tontonan yang menghibur, tetapi bagi para pendukung kedua tim, ketegangan terasa hingga peluit akhir dibunyikan.

Salah satu sosok yang sangat menikmati pertandingan ini adalah Paulo Futre, legenda Atletico Madrid. Ia mengaku bahwa laga penuh gol tersebut membangkitkan kenangan tentang era keemasan sepak bola di akhir 1980-an, ketika permainan lebih mengandalkan kreativitas dan serangan agresif.

Selain menikmati jalannya pertandingan, Futre juga memberikan pujian khusus kepada Lamine Yamal, pemain muda berbakat Barcelona yang baru berusia 16 tahun. Meski tidak mencetak gol dalam laga ini, Yamal tetap berkontribusi besar dengan satu assist yang berujung pada gol Robert Lewandowski.

Lamine Yamal Diprediksi Akan Raih Ballon d’Or

Futre tidak ragu menyebut Lamine Yamal sebagai calon bintang masa depan. Menurutnya, jika mampu menjaga performa dan terhindar dari cedera serius, Yamal memiliki peluang besar untuk memenangkan Ballon d’Or di masa mendatang.

“Anak ini luar biasa. Saya bahkan ingin melihatnya bermain untuk Atletico Madrid,” ujar Futre dalam wawancaranya dengan Que t’hi jugues.

Ia juga menambahkan, “Jika dia bisa terus berkembang dan menghindari cedera, saya yakin dia akan memenangkan beberapa Ballon d’Or dalam beberapa tahun ke depan.”

Futre Kritik Carlo Ancelotti

Selain membahas jalannya pertandingan dan memuji bakat muda Barcelona, Futre juga menyoroti sikap Carlo Ancelotti terkait kontroversi wasit. Ia menilai bahwa pelatih Real Madrid tersebut hanya mengkritik keputusan wasit ketika merugikan timnya, tetapi memilih diam saat keputusan menguntungkan Madrid.

“Carlo seharusnya tidak mengikuti pola ini. Jika terus-menerus mengeluh hanya ketika timnya dirugikan, itu bisa merusak reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia,” kata Futre.

Harapan Futre untuk Sepak Bola Spanyol

Sebagai mantan pemain yang pernah merasakan ketatnya persaingan di La Liga, Futre berharap sepak bola Spanyol tetap menjunjung tinggi fair play. Ia ingin melihat kompetisi yang lebih berfokus pada permainan indah, bukan pada kontroversi perwasitan.

“Sepak bola harus tetap menjadi olahraga yang menghibur. Jangan hanya sibuk membahas wasit, tetapi nikmati permainan yang indah,” pungkasnya.

Duel leg kedua antara Barcelona dan Atletico Madrid diprediksi akan kembali menghadirkan pertandingan sengit, di mana kedua tim akan berusaha memastikan tempat di final Copa del Rey.

Laga Osasuna vs Real Madrid, Wasit Jadi Sorotan! Pengubah Nasib atau Tidak?

Real Madrid gagal meraih tiga poin penuh saat bertandang ke markas Osasuna pada pertandingan pekan ke-24 La Liga 2024/2025 yang berlangsung di Stadion El Sadar, Sabtu (15/2/2025). Laga yang berakhir imbang 1-1 ini menyisakan banyak pertanyaan, terutama terkait keputusan wasit Jose Luis Munuera Montero yang dianggap kontroversial oleh banyak pihak.

Los Blancos sempat unggul lebih dulu lewat gol Kylian Mbappe pada menit ke-15. Namun, momentum tim tamu berubah drastis setelah gelandang Jude Bellingham menerima kartu merah langsung pada menit ke-39. Keputusan tersebut mempengaruhi jalannya pertandingan, dan tak lama kemudian, Osasuna memanfaatkan keunggulan jumlah pemain untuk menyamakan kedudukan lewat penalti Ante Budimir pada menit ke-58.

Keputusan-keputusan yang diambil oleh Munuera Montero, terutama yang melibatkan Bellingham dan penalti yang diberikan kepada Osasuna, menjadi bahan perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola. Banyak yang merasa keputusan wasit ini merugikan Real Madrid dan mengubah arah pertandingan.

Kontroversi Kartu Merah Bellingham

Kartu merah yang diterima Bellingham menjadi sorotan utama. Gelandang andalan Madrid ini tampil impresif di lini tengah, namun ia terpaksa harus meninggalkan lapangan lebih awal setelah menerima kartu merah langsung. Keputusan ini mendapat kritik karena banyak yang menganggapnya terlalu berat. Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, berpendapat bahwa kartu merah tersebut mungkin disebabkan oleh kesalahpahaman bahasa. Bellingham, yang menggunakan ungkapan “f*ck off,” mungkin tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan, mengingat konteks bahasa Inggris yang digunakan berbeda dengan arti dalam bahasa Spanyol.

Penalti yang Dipertanyakan

Selain kartu merah Bellingham, keputusan wasit untuk memberikan penalti kepada Osasuna juga menuai kritik. Insiden yang melibatkan Aurelien Tchouameni dan Ante Budimir menjadi perhatian setelah wasit memutuskan untuk meninjau VAR. Beberapa pihak menilai bahwa kontak yang terjadi tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar pelanggaran. Meskipun demikian, wasit tetap menunjuk titik putih dan memberikan kesempatan kepada Osasuna untuk mencetak gol penyama kedudukan.

Budimir tidak membuang peluang tersebut dan sukses mengeksekusi penalti dengan sempurna. Keputusan ini semakin mempertegas ketidakpuasan Real Madrid terhadap kepemimpinan wasit dalam laga ini.

Dampak pada Real Madrid

Hasil imbang 1-1 ini tentu menjadi kekecewaan bagi Real Madrid, yang sebenarnya mengincar kemenangan untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen La Liga. Beberapa pemain Madrid mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan wasit yang dinilai merugikan tim. Ancelotti, meskipun enggan mengomentari lebih lanjut demi menghindari sanksi, menyatakan bahwa keputusan-keputusan kontroversial dari wasit dalam beberapa pertandingan terakhir selalu merugikan Madrid.

Dengan hasil imbang ini, Real Madrid kehilangan peluang untuk memperbesar jarak di puncak klasemen, dan mereka harus segera bangkit dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.