Pada 22 Desember 2024, berita mengejutkan datang dari dunia MotoGP, di mana tim Ducati mengungkapkan penyesalan mereka atas keputusan merekrut Marc Marquez dan melepas dua pembalap muda berbakat, Jorge Martin dan Enea Bastianini. Seiring berjalannya musim, Ducati mulai merasakan bahwa keputusan tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan. Marc Marquez, yang didatangkan dengan harapan besar untuk memperkuat lini pembalap utama tim, ternyata tidak mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Cedera berulang yang diderita Marquez dan ketidakcocokan dengan karakter motor Ducati menjadi faktor utama yang membuat tim merasa kecewa.
Salah satu keputusan kontroversial lainnya yang kini disesali oleh tim Ducati adalah melepas Jorge Martin dan Enea Bastianini, dua pembalap yang sebelumnya menunjukkan performa impresif. Jorge Martin, yang sempat menjadi andalan Ducati di tim satelit, kini menunjukkan potensi luar biasa setelah pindah ke tim lain, mencatatkan sejumlah podium dan bahkan menjadi kandidat kuat untuk gelar juara. Sementara itu, Enea Bastianini, yang sebelumnya menjadi bagian penting dari tim pabrikan, kini menunjukkan kemajuan signifikan dalam karirnya. Ducati merasa bahwa melepaskan keduanya terlalu cepat dan kini menilai bahwa mereka telah kehilangan pembalap masa depan yang sangat potensial.
Seiring dengan penyesalan atas keputusan tersebut, tim Ducati juga mengalami penurunan performa di musim 2024. Meskipun Ducati masih memiliki pembalap berbakat seperti Francesco Bagnaia, performa tim secara keseluruhan tidak konsisten. Tim merasa bahwa kehilangan Martin dan Bastianini yang telah teruji kemampuannya dalam membawa motor Ducati di jalur kemenangan, menjadi salah satu faktor yang menghambat langkah tim. Sementara itu, Marquez yang sempat menjadi harapan besar, terbukti kesulitan menyesuaikan diri dengan mesin Ducati, dan cedera yang terus menghantui membuat kontribusinya terbatas.
Tim Ducati kini berfokus untuk mengatasi masalah yang ada dan memperbaiki keputusan-keputusan besar mereka di masa lalu. Pihak manajemen tim menyadari pentingnya memiliki pembalap yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap karakteristik motor dan memberikan kontribusi positif bagi tim. Oleh karena itu, mereka berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam memilih pembalap dan lebih memperhatikan pengembangan motor yang sesuai dengan kebutuhan pembalap. Tim Ducati berharap dengan pendekatan ini, mereka dapat kembali meraih kesuksesan di MotoGP dan mengembalikan kejayaan yang sempat hilang.
Ke depan, tim Ducati berencana untuk membangun kembali tim yang lebih solid dan berfokus pada pembalap-pembalap muda yang memiliki potensi besar. Dalam beberapa tahun terakhir, tim Ducati memang dikenal sangat sukses dalam memproduksi motor yang sangat kompetitif, namun mereka kini perlu mencari keseimbangan antara pengembangan mesin dan pembalap. Dengan pembalap seperti Bagnaia yang terus berkembang, Ducati bertekad untuk menemukan formula kemenangan yang tepat dan memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil akan memberikan hasil terbaik di masa depan.