Pada tanggal 28 Desember 2024, perhatian kembali tertuju pada keputusan-keputusan penting dalam NBA Draft 2018, khususnya mengenai tiga guard yang dipilih sebelum Shai Gilgeous-Alexander. Meskipun saat ini Gilgeous-Alexander telah menjadi salah satu pemain terbaik di liga, saat itu ada beberapa nama yang lebih dulu dipilih oleh tim-tim NBA. Berikut adalah tiga guard yang diambil sebelum Gilgeous-Alexander dan bagaimana perjalanan karier mereka dibandingkan dengan pemain bintang Oklahoma City Thunder ini.
1. Luka Dončić (Dallas Mavericks)
Luka Dončić dipilih sebagai pick ketiga oleh Dallas Mavericks setelah tampil gemilang di Eropa bersama Real Madrid. Sejak bergabung dengan NBA, Dončić telah menunjukkan bakat luar biasa dan menjadi salah satu pemain paling dominan di liga. Dengan kemampuan mencetak poin, mengatur permainan, dan rebound yang impresif, Dončić dengan cepat menjadi All-Star dan kandidat MVP. Keberhasilannya membuat banyak orang mempertanyakan keputusan tim lain yang tidak memilihnya lebih awal.
2. Trae Young (Atlanta Hawks)
Trae Young terpilih sebagai pick kelima oleh Atlanta Hawks setelah performa cemerlangnya di NCAA bersama Oklahoma. Young dikenal karena kemampuan menembak jarak jauh dan kreativitasnya dalam menyerang. Sejak memasuki liga, ia telah menjadi pemimpin tim dan salah satu pencetak gol terbaik. Young juga terpilih sebagai All-Star dan terus berkembang menjadi salah satu bintang muda paling menjanjikan di NBA. Perbandingan antara Young dan Gilgeous-Alexander sering kali muncul, terutama mengingat keduanya memiliki gaya permainan yang berbeda namun sama-sama efektif.
3. Collin Sexton (Cleveland Cavaliers)
Collin Sexton dipilih sebagai pick kedelapan oleh Cleveland Cavaliers setelah menunjukkan potensi besar di Alabama. Meskipun mengalami beberapa tantangan dalam kariernya, termasuk cedera, Sexton tetap menjadi pemain kunci bagi Cavaliers dengan kemampuan mencetak gol yang solid. Meskipun tidak sepopuler Dončić atau Young, Sexton memiliki basis penggemar yang setia dan terus berusaha untuk meningkatkan permainannya.
Saat ini, Shai Gilgeous-Alexander telah membuktikan dirinya sebagai salah satu guard terbaik di liga dengan rata-rata lebih dari 31 poin per game dan terpilih ke All-NBA First Team. Perjalanan kariernya menunjukkan bahwa meskipun ia dipilih ke-11, ia mampu mengatasi tantangan dan berkembang menjadi pemain bintang. Ini menyoroti pentingnya penilaian yang tepat dalam draft serta bagaimana perkembangan pemain dapat berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor.
Keputusan-keputusan yang diambil selama NBA Draft 2018 memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya scouting dan evaluasi potensi pemain. Sementara Dončić dan Young telah menetapkan standar tinggi sebagai bintang liga, Gilgeous-Alexander menunjukkan bahwa perjalanan karier tidak selalu ditentukan oleh posisi draft. Semua mata kini tertuju pada bagaimana para pemain ini akan terus berkembang dan bersaing dalam liga yang semakin ketat.