Tag Archives: WBO

https://hementeslimat.com

Keyshawn Davis Rebut Sabuk WBO, Tantang Gervonta dan Lomachenko: Siapa yang Berani Melawan?

Keyshawn Davis mencatat kemenangan gemilang dengan mengakhiri rekor tak terkalahkan Denys Berinchyk sekaligus merebut sabuk WBO kelas ringan. Dalam duel yang berlangsung di Madison Square Garden Theater, New York, Jumat malam, Davis tampil dominan dan sukses meng-KO Berinchyk pada ronde keempat. Kemenangan ini langsung membuatnya menjadi sorotan di dunia tinju dan membuktikan bahwa dirinya adalah ancaman serius di divisi ini.

Tak ingin menyia-nyiakan momentumnya, Davis segera menantang dua petinju elit di kelas ringan, yakni Gervonta “Tank” Davis dan Vasily Lomachenko. Namun, banyak yang meragukan kesediaan kedua petinju itu untuk menghadapi Keyshawn, terutama karena perbedaan ukuran tubuh yang cukup mencolok. Dalam pertarungan melawan Berinchyk, Davis tampak memiliki keunggulan fisik yang signifikan, yang mungkin menjadi faktor kunci dalam kemenangannya.

Hal ini pun memicu perdebatan tentang keadilan dalam pertandingan. Beberapa pihak menilai bahwa seharusnya ada aturan rehidrasi yang lebih ketat untuk mencegah petarung kelas ringan bertarung dengan berat badan mendekati kelas menengah. Keyshawn Davis dilaporkan mencapai 75,2 kilogram setelah proses rehidrasi, jauh melampaui batas kelas ringan. Dengan bobot sebesar itu, banyak yang merasa bahwa pertarungan ini tidak benar-benar seimbang bagi lawannya.

Dengan kecilnya peluang Gervonta Davis dan Lomachenko menerima tantangan tersebut, Keyshawn harus mencari lawan yang lebih realistis. Meski mungkin tidak mendatangkan bayaran besar, pertarungan melawan petinju dengan kredibilitas tinggi akan lebih memperkuat reputasinya. Jika ia ingin diakui sebagai salah satu petinju terbaik di divisi ini, ia perlu menghadapi lawan yang benar-benar bisa menguji kemampuannya.

Naoya Inoue: “Monster” Tanpa Kekalahan yang Mengukir Sejarah di Dunia Tinju

Naoya Inoue, petinju asal Jepang yang dijuluki “Monster,” terus memperlihatkan dominasinya di dunia tinju dengan rekor yang sangat mengesankan. Inoue telah mencatatkan 29 kemenangan sempurna tanpa mengalami kekalahan atau hasil imbang sepanjang karier profesionalnya. Dari total kemenangan tersebut, 26 di antaranya diraih dengan KO, membuktikan betapa kuatnya pukulan yang dimilikinya.

Lahir di Zama, Prefektur Kanagawa, Jepang pada 10 April 1993, Inoue terinspirasi untuk mengejar karier tinju oleh ayahnya, Shingo Inoue, seorang mantan petinju amatir. Meskipun ayahnya memberi peringatan mengenai kerasnya dunia tinju, Inoue tetap teguh pada keputusan untuk mengikuti jejaknya. “Jangan khawatir, Ayah. Aku akan menjadi lebih kuat,” ujar Inoue.

Sejak kecil, Inoue berlatih di sasana tinju milik keluarganya bersama adiknya, Takuma. Prestasi amatirnya sangat mencolok, termasuk kemenangan di Kejuaraan Nasional Junior Jepang pada usia 16 tahun. Setelah gagal di final Kualifikasi Olimpiade Tinju Asia 2012, Inoue memanfaatkan pengalaman tersebut sebagai batu loncatan untuk terjun ke dunia profesional.

Debut profesionalnya dilakukan pada usia 19 tahun dengan kemenangan KO di ronde keempat melawan juara Filipina, Crison Omayao. Julukan “Monster” diberikan oleh pemilik Ohashi Gym, Hideyuki Ohashi, yang menilai potensi luar biasa pada dirinya. Inoue kemudian meraih gelar juara dunia WBC kelas light flyweight setelah mengalahkan Adrian Hernandez pada 2014. Ia melanjutkan dominasinya dengan meraih gelar WBO junior bantam setelah mengalahkan Omar Narvaez dengan KO di ronde kedua.

Karier Inoue semakin menanjak, dengan memenangkan gelar WBA Regular kelas bantam pada 2018 melalui KO atas Jamie McDonnell. Pada 2019, ia menambah koleksi gelarnya dengan meraih gelar IBF dan The Ring setelah menumbangkan Emmanuel Rodriguez. Pada bulan November 2019, Inoue mencetak kemenangan penting melawan Nonito Donaire, menambah sabuk WBA Super ke dalam koleksinya.

Tidak berhenti di situ, pada 2023, Inoue melangkah lebih jauh dengan naik ke kelas bantam super dan meraih gelar WBC dan WBO di kelas tersebut, menjadikannya juara dunia di empat kelas berbeda. Pada Desember 2023, ia mencatatkan sejarah sebagai petinju kedua dalam sejarah yang berhasil menyatukan empat gelar utama di dua divisi setelah mengalahkan Marlon Tapales dengan KO di ronde ke-10.