Tag Archives: MU

https://hementeslimat.com

Ruben Amorim Penuh Harap Menantikan Aksi Memukau Mason Mount di Manchester United

Manajer Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan keyakinannya terhadap Mason Mount yang diyakini bakal menjadi sosok penting bagi tim. Amorim percaya bahwa jika dalam kondisi fit, Mount bisa menjadi pembeda bagi Setan Merah di sisa musim ini.

Musim Kedua yang Penuh Tantangan

Mason Mount kini memasuki musim keduanya di Old Trafford setelah bergabung dari Chelsea pada 2023 dengan biaya transfer yang cukup besar. Namun, sejak kedatangannya, ia belum bisa memberikan kontribusi maksimal akibat cedera yang kerap menghantuinya. Minimnya waktu bermain membuat ekspektasi terhadapnya belum sepenuhnya terwujud.

Meski begitu, Amorim tetap optimis dengan potensi yang dimiliki gelandang asal Inggris tersebut. Dalam wawancaranya dengan MUTV, Amorim menyampaikan rasa percaya dirinya terhadap Mount.

“Saya sudah pernah mengatakan bahwa saya sangat menyukai Mason Mount. Saya tahu bahwa ia sedang dalam masa yang sulit sekarang, tapi saya yakin dia punya sesuatu yang spesial untuk tim ini,” ujar Amorim.

Talenta Istimewa yang Bisa Mengubah Permainan

Menurut Amorim, Mount adalah pemain dengan talenta luar biasa yang sangat dibutuhkan dalam skema permainannya. Ia percaya, jika diberikan kesempatan bermain secara reguler dan dalam kondisi fit, Mount bisa memberikan dampak besar bagi tim.

“Saya percaya penuh kepada Mason Mount, karena dia adalah tipe pemain yang sangat kami butuhkan dalam tim ini,” tambah Amorim.

“Dia sudah pernah memenangkan trofi Eropa dalam kariernya, dan dia memiliki kualitas yang mampu membuat perbedaan di pertandingan-pertandingan besar.”

Fokus Menjaga Kondisi Fisik

Sadar akan sejarah cedera yang dialami Mount, Amorim bersama tim medis Manchester United kini tengah berupaya keras untuk menjaga kondisi fisik sang gelandang agar tetap prima. Ia meyakini bahwa jika Mount bisa tetap fit sepanjang musim, maka pemain berusia 25 tahun itu akan menjadi salah satu aset berharga bagi tim.

“Dia melakukan segalanya dengan benar. Pola makannya terjaga, kondisi fisiknya juga sangat baik. Saya rasa masalahnya lebih ke arah mental, karena dia terlalu banyak berpikir dan itu mungkin sedikit menghambatnya,” jelas Amorim.

“Kami di sini selalu memberikan dukungan penuh kepadanya. Jadi, kami akan melakukan segala cara agar dia bisa tetap bugar dan menghindari cedera lebih lanjut, terutama karena kami juga tengah menghadapi banyak masalah cedera dalam skuad,” pungkasnya.

Siap Comeback Akhir Pekan Ini

Dalam kabar terbaru, Amorim mengonfirmasi bahwa Mason Mount akan kembali bermain pada akhir pekan nanti. Mantan bintang Chelsea itu akan mendapatkan kesempatan tampil beberapa menit dalam laga melawan Leicester City.

Mount diperkirakan akan bermain selama 5-10 menit sebagai bagian dari proses pemulihan dan adaptasi kembali ke ritme pertandingan. Ini menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar Manchester United, yang berharap Mount bisa segera kembali ke performa terbaiknya dan menjadi sosok kunci di lini tengah tim.

🔴⚽ Akankah Mason Mount kembali bersinar di bawah asuhan Ruben Amorim? Menarik untuk dinantikan!

Masa Depan Rashford di MU Suram? Amorim Dapat Dukungan Ratcliffe

Co-owner Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, memberikan tanggapan terkait keputusan pelatih Ruben Amorim yang meminjamkan Marcus Rashford ke Aston Villa pada bursa transfer musim dingin lalu. Menurut Ratcliffe, langkah yang diambil Amorim adalah keputusan yang tepat dan rasional.

Seperti yang diketahui, hubungan antara Rashford dan Amorim sempat memanas di awal musim. Pelatih asal Portugal itu mengistirahatkan Rashford dari skuad utama Manchester United selama satu bulan penuh, karena dianggap tidak menunjukkan komitmen dan performa maksimal dalam latihan. Kondisi ini berujung pada keputusan peminjaman Rashford ke Aston Villa pada Januari 2025, di mana pemain muda Inggris tersebut kini tampil cemerlang bersama tim asal Birmingham tersebut.

Menyikapi situasi ini, Sir Jim Ratcliffe mendukung penuh langkah Amorim dalam mengambil keputusan tersebut. “Saya sepenuhnya mendukung apa yang telah dilakukan Ruben,” ujar Ratcliffe dalam wawancaranya dengan BBC Sports. Menurutnya, seorang pelatih memiliki hak penuh untuk memilih pemain yang ia rasa memberikan kontribusi terbaik bagi tim, baik di dalam maupun luar lapangan.

Ratcliffe menegaskan bahwa sebagai pelatih, Amorim berhak untuk mendepak pemain yang tidak menunjukkan dedikasi dan komitmen tinggi dalam setiap sesi latihan. Ia menambahkan bahwa kemenangan tim merupakan prioritas utama, dan pemain yang tidak memiliki sikap tersebut harus siap menghadapi konsekuensinya. “Ruben ingin tim yang dipenuhi pemain yang berkomitmen penuh untuk meraih kemenangan. Ia tidak akan mentolerir siapapun yang tidak berbagi visi dan semangat yang sama,” ujar Ratcliffe dengan tegas.

Sebagai pemilik klub, Ratcliffe tidak melihat keputusan Amorim sebagai masalah. Ia menilai pelatih memiliki wewenang penuh atas ruang ganti dan segala keputusan terkait skuad, termasuk pemilihan pemain yang layak berada di tim utama. “Ruben sedang membangun budaya baru di dalam tim, dan itu membutuhkan pemain yang sepenuhnya setuju dan berada dalam satu visi dengannya,” tambahnya.

Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Marcus Rashford mungkin akan dijual secara permanen oleh Manchester United pada bursa transfer musim panas yang akan datang. Nilai jualnya diperkirakan berada di kisaran 50 juta pounds, yang tentu saja akan menjadi peluang bagi klub-klub lain untuk mendatangkan pemain berpotensi besar ini.

Dengan situasi yang terus berkembang, banyak yang penasaran bagaimana masa depan Rashford akan terungkap di musim depan, sementara itu, langkah Amorim dan kebijakan kepemilikan yang diterapkan oleh Sir Jim Ratcliffe menunjukkan bahwa Manchester United berkomitmen untuk menjaga kesatuan visi dan budaya tim dalam upaya mereka meraih kesuksesan.

Trofi Bukan Segalanya! Ruben Amorim Fokus Bangun Fondasi Tim

Manchester – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menegaskan bahwa membangun tim yang solid dan berkelanjutan jauh lebih penting dibandingkan sekadar mengejar gelar dalam satu musim. Pernyataan ini ia sampaikan menjelang laga leg pertama babak 16 besar Liga Europa melawan Real Sociedad.

Setan Merah baru saja mengalami kekecewaan usai tersingkir dari Piala FA setelah kalah dalam drama adu penalti melawan Fulham. Kini, satu-satunya peluang mereka untuk meraih trofi sekaligus mengamankan tiket ke kompetisi Eropa musim depan adalah dengan menjuarai Liga Europa.

Meski tekanan semakin besar, Amorim lebih memilih untuk berfokus pada penguatan tim dalam jangka panjang ketimbang hanya mengincar gelar dalam waktu singkat.

“Kami Sedang Membangun Sesuatu yang Lebih Besar”

Walaupun Liga Europa menjadi satu-satunya kesempatan United untuk meraih gelar musim ini, Amorim menegaskan bahwa ada aspek yang lebih krusial yang perlu diperhatikan.

“Semua orang melihat Liga Europa sebagai peluang terakhir kami untuk memenangkan sesuatu musim ini, terutama karena ada kaitannya dengan tiket Liga Champions. Namun, bagi saya, ada hal yang lebih penting dari itu,” ujar Amorim.

Menurutnya, United perlu fokus pada pembangunan fondasi tim yang lebih kuat agar bisa bersaing di level tertinggi dalam jangka panjang. Ia meyakini bahwa pendekatan ini akan memberikan dampak yang lebih besar bagi klub dibandingkan kemenangan sesaat.

Fokus pada Masa Depan Klub

Amorim memahami bahwa sebagai pelatih, ia memiliki tanggung jawab untuk berusaha meraih trofi dalam setiap kompetisi yang diikuti. Namun, ia menegaskan bahwa membangun tim dengan struktur yang kokoh adalah prioritas utama.

“Kami tentu ingin bersaing untuk setiap gelar, tetapi saat ini kami tengah merancang sesuatu yang bisa bertahan lebih lama dibandingkan trofi di musim ini,” tambahnya.

Pelatih asal Portugal tersebut juga mengaku tetap percaya diri meskipun United sedang mengalami periode sulit. Ia yakin bahwa manajemen klub memahami proses yang sedang dijalankan dan mendukung visi jangka panjangnya.

Dengan pendekatan ini, Amorim berharap Manchester United bisa kembali menjadi kekuatan dominan di Eropa, bukan hanya untuk satu musim, tetapi untuk bertahun-tahun ke depan.

Dulu Diperolok di MU, Kini Antony Menjadi Pemain Kunci di Real Betis!

Antony, pemain muda asal Brasil, kini tengah menarik perhatian dunia sepak bola berkat penampilan gemilangnya bersama Real Betis. Setelah mengalami kesulitan di Manchester United, pemain berusia 24 tahun ini tampaknya menemukan kembali ritme permainan dan kepercayaan diri yang sempat hilang.

Keputusan Antony untuk meninggalkan MU dan bergabung dengan Real Betis dengan status pinjaman pada jendela transfer musim dingin lalu terbukti menjadi langkah yang tepat. Dalam empat pertandingan awalnya bersama Betis, Antony berhasil mencetak tiga gol, menyumbangkan satu assist, serta tiga kali terpilih sebagai Man of the Match. Performa ini tentu berbeda jauh dengan catatan Antony selama di MU, di mana ia kerap mendapatkan sorotan negatif dan kritik tajam karena tidak memenuhi ekspektasi tinggi.

Transformasi Mengesankan Antony di Betis

Setelah resmi bergabung dengan Real Betis, Antony langsung menunjukkan kualitasnya. Pada pertandingan terakhir melawan Real Sociedad, ia berhasil mencetak satu gol dan memberikan assist, yang membawa Betis meraih kemenangan 3-0. Konsistensi Antony dalam mencetak gol serta memberikan kontribusi di setiap laga awal membuatnya menjadi sosok yang penting di lini serang Betis. Hal ini juga semakin membuktikan bahwa Antony kembali menemukan performa terbaiknya yang sempat hilang saat berada di Manchester United.

Masa Sulit di Manchester United

Sebelum masa kebangkitan ini, Antony harus menghadapi periode yang cukup berat di Manchester United. Dianggap sebagai salah satu pembelian paling mahal dengan harga 80 juta poundsterling pada tahun 2022, Antony hanya berhasil mencetak 12 gol dalam 95 penampilan bersama klub Premier League tersebut. Penampilannya yang kurang konsisten dan tidak mampu memenuhi ekspektasi membuat dirinya menjadi sasaran kritik dari media dan fans.

Tidak hanya itu, pergantian pelatih di MU yang menyulitkan Antony untuk mendapatkan waktu bermain yang cukup, semakin memperburuk situasinya. Pada musim lalu, ia hanya mencatatkan 258 menit bermain di bawah pelatih Ruben Amorim, yang semakin memperburuk posisi dan masa depannya di klub.

Keberhasilan di Betis: Faktor Lingkungan yang Mendukung

Perpindahan Antony ke Real Betis memberikan dampak yang sangat positif bagi kariernya. Pelatih Manuel Pellegrini dan rekan-rekannya di Betis memberikan dukungan yang dibutuhkan Antony untuk kembali tampil percaya diri. Lingkungan yang lebih mendukung serta gaya permainan yang lebih menyerang di La Liga memberikan Antony ruang untuk berkembang. Kerjasama yang apik dengan rekan-rekan setimnya juga memungkinkan Antony untuk semakin produktif di lapangan.

Menatap Masa Depan yang Cerah

Melihat kebangkitan Antony yang begitu pesat di Betis, Manchester United mungkin perlu mempertimbangkan kembali nasibnya di Old Trafford. Performanya yang impresif membuktikan bahwa ia masih memiliki potensi besar untuk tampil di level tertinggi. Bagi Antony, ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa ia layak mendapatkan tempat di salah satu klub terbaik Eropa.

Secara keseluruhan, perjalanan Antony yang dimulai dari masa-masa sulit di Inggris hingga kebangkitannya di Spanyol mengajarkan kita betapa pentingnya lingkungan yang mendukung dan kesempatan yang tepat untuk seorang pemain. Dengan dukungan yang tepat, Antony berhasil menemukan kembali performa terbaiknya dan siap untuk melanjutkan karier cemerlang di dunia sepak bola.

Piala FA: Debut Dorgu? Ini Perkiraan Susunan Pemain MU vs Leicester City

Pertarungan sengit antara Manchester United dan Leicester City di ajang FA Cup bakal menjadi laga yang dinantikan para penggemar sepak bola. Kedua tim akan saling berhadapan di Old Trafford pada Sabtu (8/2/2025) dini hari WIB, dengan satu tiket ke putaran kelima menjadi taruhan.

Manchester United sukses melaju ke babak ini setelah menyingkirkan Arsenal lewat drama adu penalti. Sementara itu, Leicester City tampil perkasa dengan menggilas Queens Park Rangers 6-2 di laga sebelumnya. Namun, baik United maupun Leicester datang ke pertandingan ini dengan kondisi kurang ideal usai menelan kekalahan di liga. The Red Devils harus mengakui keunggulan Crystal Palace dengan skor 0-2, sedangkan The Foxes dibantai Everton 0-4.

Kondisi Skuad Manchester United

Pelatih Ruben Amorim dihadapkan pada masalah cedera yang cukup mengganggu persiapan timnya. Lisandro Martinez dipastikan absen hingga akhir musim karena cedera ligamen, sementara Luke Shaw mengalami kemunduran dalam pemulihannya. Jonny Evans dan Mason Mount juga masih dalam tahap pemulihan dan belum bisa bermain.

Dengan absennya beberapa pemain kunci, Amorim diperkirakan akan menerapkan formasi 3-4-3, dengan Altay Bayindir mengisi posisi penjaga gawang. Trio lini belakang kemungkinan akan dihuni oleh Noussair Mazraoui, Harry Maguire, dan Matthijs de Ligt. Di sektor sayap, Diogo Dalot serta Patrick Dorgu diperkirakan beroperasi sebagai wing-back, sementara Bruno Fernandes dan Manuel Ugarte mengisi sektor tengah.

Kondisi Skuad Leicester City

Di kubu Leicester, pelatih Ruud van Nistelrooy bisa sedikit lebih tenang karena tidak ada tambahan cedera baru dalam skuadnya. Namun, The Foxes tetap kehilangan beberapa pemain penting, termasuk Wilfred Ndidi yang masih menjalani pemulihan cedera hamstring. Ricardo Pereira dan Abdul Fatawu Issahaku juga harus absen, yang membuat lini tengah Leicester sedikit pincang.

Van Nistelrooy kemungkinan akan mengandalkan formasi 4-2-3-1, dengan Jakub Stolarczyk berdiri di bawah mistar gawang. Lini belakang akan ditempati oleh Woyo Coulibaly, Conor Coady, Caleb Okoli, dan Victor Kristiansen. Di lini tengah, Boubakary Soumare dan Oliver Skipp akan menjadi jangkar permainan, sementara trio Buonanotte, Bilal El Khannouss, dan Stephy Mavididi akan mendukung Patson Daka sebagai ujung tombak.

Statistik dan Rekor Pertemuan

Duel ini akan menjadi pertemuan keempat Manchester United dan Leicester City di FA Cup. Dari tiga pertemuan sebelumnya, United memenangkan dua laga awal—final 1962/63 dengan skor 3-1 dan putaran kelima 1975/76 dengan skor 2-1. Namun, Leicester berhasil membalas dengan kemenangan 3-1 di perempat final FA Cup 2020/21, yang kemudian mengantarkan mereka meraih trofi juara.

Menariknya, di musim ini, Manchester United sudah dua kali mengalahkan Leicester di Old Trafford. Mereka menang 5-2 di EFL Cup dan mencatatkan kemenangan 3-0 di ajang Premier League. Jika kembali menang, United akan mencetak sejarah baru sebagai tim yang berhasil meraih tiga kemenangan kandang atas satu klub dalam satu musim, sesuatu yang terakhir kali dilakukan oleh Manchester City saat menghadapi Chelsea di musim 2022/23.

Secara performa, Manchester United memiliki rekor impresif di FA Cup ketika bermain di kandang, dengan memenangkan 16 dari 18 laga terakhir mereka di Old Trafford (dua kali imbang). Namun, salah satu hasil imbang itu berujung eliminasi lewat adu penalti melawan Middlesbrough pada 2022. Terakhir kali tim tamu menang dalam waktu normal di Old Trafford di FA Cup adalah Arsenal pada 2015 dengan skor 2-1.

Sementara itu, Leicester memiliki catatan bagus di putaran keempat FA Cup, dengan lolos dalam tujuh dari delapan kesempatan terakhir. Satu-satunya kegagalan mereka terjadi saat kalah 1-4 dari Nottingham Forest di musim 2021/22.

Meski demikian, performa Manchester United belakangan ini masih jauh dari kata meyakinkan. Mereka kalah dalam lima dari tujuh pertandingan kandang terakhirnya (dua kemenangan). Di sisi lain, Leicester juga tak dalam kondisi terbaik, hanya meraih satu kemenangan dari sembilan laga tandang terakhir (satu imbang, tujuh kalah).

Dengan kondisi kedua tim yang sedang berjuang mencari konsistensi, laga ini dipastikan akan berlangsung ketat. Akankah Manchester United melanjutkan dominasi mereka di Old Trafford? Atau justru Leicester yang akan menciptakan kejutan? Jawabannya akan terungkap dalam duel sengit di Theatre of Dreams!

Deadline Transfer Hampir Tiba, Malacia Masih Bertahan di MU

Manchester, Inggris – Di detik-detik akhir bursa transfer musim dingin, Manchester United mengalami kemunduran yang mengejutkan setelah transfer Tyrell Malacia ke Benfica batal terwujud. Menurut pakar transfer terkenal Fabrizio Romano, kegagalan tersebut disebabkan oleh kegagalan kedua klub mencapai kesepakatan mengenai biaya peminjaman dan opsi pembelian di masa depan.

Kabar ini tentunya mengejutkan banyak penggemar Setan Merah, mengingat sebelumnya Malacia sudah mengucapkan perpisahan kepada rekan-rekan setimnya di Old Trafford. Namun, dengan batalnya transfer ini, United kini dihadapkan pada ketidakpastian mengenai masa depan pemain asal Belanda tersebut.

Masa Depan Malacia: Statusnya Belum Jelas

Dengan waktu yang semakin terbatas menjelang penutupan bursa transfer, hanya dua hari tersisa bagi Manchester United untuk mencari solusi bagi Malacia. Pemain berusia 24 tahun ini belum bisa menunjukkan performa terbaiknya setelah absen panjang selama 17 bulan akibat cedera lutut yang mengharuskannya menjalani beberapa operasi. Akibat cedera tersebut, Malacia kesulitan menemukan ritme permainan yang diharapkan.

Di tengah ketidakpastian ini, kepindahan dengan status pinjaman menjadi opsi yang paling realistis bagi Malacia untuk mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak, yang diharapkan dapat memulihkan kembali kepercayaan dirinya. Meski begitu, manajer Benfica, Ruben Amorim, tampaknya lebih memilih pemain yang sudah siap memberikan dampak instan di sisa musim ini, sehingga kesempatan Malacia di Benfica semakin kecil.

Patrick Dorgu Segera Gabung Manchester United

Di sisi lain, Manchester United tengah mempersiapkan pengumuman besar terkait Patrick Dorgu, bek kiri muda berbakat asal Lecce. Pemain berusia 20 tahun ini dikabarkan telah menandatangani kontrak lima tahun dengan nilai transfer £29 juta. Dorgu yang bisa beroperasi sebagai wing-back diharapkan dapat memperkuat sektor pertahanan United, sekaligus memberikan dampak positif di lini serang tim.

Kedatangan Dorgu bisa menjadi pertanda bahwa Malacia akan segera meninggalkan Old Trafford, meski destinasi baru pemain Belanda tersebut masih belum jelas. Keputusan cepat dari manajemen United dalam merekrut Dorgu bisa menjadi langkah strategis untuk menggantikan posisi Malacia, yang kemungkinan besar akan mencari peluang di tempat lain.

Kesimpulan: Langkah Strategis MU di Penutupan Bursa Transfer

Dengan masa depan Malacia yang masih terombang-ambing dan kedatangan Dorgu yang semakin mendekat, Manchester United harus segera membuat keputusan penting untuk memastikan kekuatan tim di sisa musim ini. Semua mata kini tertuju pada bagaimana perkembangan transfer ini akan berlanjut dalam dua hari terakhir bursa transfer yang krusial.

Pelatih Ruben Amorim Sebut Gaya Bermain MU Bakal Berubah

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, mengungkapkan pandangannya terkait perubahan gaya bermain Manchester United (MU) setelah pergantian pelatih. Menurut Amorim, perubahan tersebut akan terlihat jelas dalam cara MU mengatur ritme permainan dan penguasaan bola. Perkembangan ini menandakan adanya penyesuaian yang signifikan dari strategi yang diterapkan sebelumnya, yang berpotensi membuat permainan MU lebih dinamis.

Setelah pemecatan Erik ten Hag, MU kini berada dalam proses transisi besar, termasuk dalam gaya bermain tim. Amorim menilai bahwa pelatih baru yang akan datang diperkirakan akan membawa filosofi yang lebih modern dan progresif, berfokus pada penguasaan bola yang lebih baik dan pergerakan cepat. Pergantian ini, menurut Amorim, akan mengubah cara MU bertanding, terutama dalam menghadapi tim-tim besar di Premier League.

Amorim menekankan bahwa gaya bermain yang lebih menyerang dan dominan atas bola akan menjadi ciri khas MU ke depan. Sebagai pelatih yang sukses dengan gaya permainan menyerang di Sporting CP, ia menyarankan agar MU menyesuaikan strategi serangan mereka dengan mengutamakan penguasaan bola dan koordinasi yang lebih baik di lini tengah. Perubahan ini diharapkan bisa membawa MU kembali ke jalur kemenangan yang lebih konsisten.

Menurut Amorim, meski transisi ini memerlukan waktu, MU memiliki potensi besar untuk bangkit jika mereka bisa beradaptasi dengan filosofi baru tersebut. Dengan pemain-pemain berkualitas dan dukungan penuh dari manajemen klub, perubahan gaya bermain ini diyakini dapat meningkatkan performa tim secara keseluruhan. Amorim juga menambahkan bahwa kesabaran akan menjadi kunci sukses dalam proses ini.

Sebagai pelatih yang mengamati perkembangan sepak bola dengan cermat, Amorim berharap Manchester United akan bisa memanfaatkan perubahan ini untuk kembali bersaing di level tertinggi. Jika gaya bermain yang baru ini diterapkan dengan baik, bukan tidak mungkin MU akan menjadi tim yang lebih menakutkan di Premier League dan kompetisi Eropa.

Pelatih Van Nistelrooy Resmi Tinggalkan MU Setelah Kedatangan Ruben Amorim

Pada 12 November 2024, kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Inggris, khususnya Manchester United. Ruud van Nistelrooy, yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih kepala tim utama, resmi meninggalkan posisinya setelah klub mengumumkan kedatangan Ruben Amorim sebagai penggantinya. Keputusan ini menandai berakhirnya periode kepelatihan Van Nistelrooy yang berlangsung kurang dari dua musim di Old Trafford.

Kepergian Van Nistelrooy dari Manchester United disebabkan oleh beberapa faktor. Meskipun membawa tim ke beberapa hasil positif, performa tim yang kurang konsisten di musim 2024-2025 menjadi salah satu alasan utama klub memutuskan untuk mencari pelatih baru. Van Nistelrooy juga dilaporkan menghadapi ketegangan dengan manajemen terkait gaya kepelatihannya dan keputusan transfer pemain yang tidak selalu sejalan dengan kebijakan klub.

Sebagai pengganti, Ruben Amorim, pelatih asal Portugal yang sukses bersama Sporting CP, diumumkan sebagai pelatih baru Manchester United. Amorim dikenal dengan pendekatannya yang inovatif dan filosofi permainan menyerang yang menekankan penguasaan bola serta pengembangan pemain muda. Keputusan ini disambut positif oleh sebagian besar pendukung MU yang berharap Amorim bisa membawa perubahan positif bagi tim.

Ruben Amorim telah membuktikan kemampuannya di Sporting CP, di mana ia berhasil membawa tim meraih gelar Liga Portugal dan menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengembangkan pemain muda. Reputasinya sebagai pelatih muda berbakat yang memiliki visi jelas di lapangan membuatnya menjadi pilihan ideal bagi Manchester United untuk kembali bersaing di level tertinggi.

Kedatangan Ruben Amorim di Manchester United menandai era baru bagi klub yang penuh dengan harapan dan tantangan. Dengan gaya kepelatihan yang segar dan filosofi permainan yang modern, banyak yang berharap Amorim dapat membawa The Red Devils kembali ke jalur kemenangan dan meraih kesuksesan besar di masa depan.