Tag Archives: MarcMarquez

MotoGP Argentina 2025: Akhir Pekan Sulit bagi Fabio Quartararo

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, mengalami akhir pekan yang sulit di MotoGP Argentina 2025. Balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi El Diablo.

Di sisi lain, Marc Marquez dari Ducati tampil dominan sepanjang akhir pekan. Pembalap berjuluk Baby Alien itu sukses meraih kemenangan dalam sprint race maupun balapan utama.

Pada race utama, Marc Marquez keluar sebagai juara dengan catatan waktu 41 menit 11,100 detik. Sementara itu, podium kedua dan ketiga masing-masing ditempati oleh Alex Marquez dan Franco Morbidelli.

Sementara itu, Quartararo hanya mampu finis di posisi ke-14. Ia mendapatkan satu posisi tambahan setelah Ai Ogura didiskualifikasi akibat menggunakan komponen motor yang belum mendapat homologasi resmi dari MotoGP.

“Bagi saya, tidak ada hal positif dari akhir pekan ini. Mungkin kecepatan dalam satu putaran saat kualifikasi cukup baik, karena kami hanya tertinggal 0,1 detik dari barisan terdepan,” ujar Quartararo dikutip dari Crash.

“Namun, dari segi kecepatan balapan, ini adalah bencana. Kita lihat saja apakah kami bisa tampil lebih baik di seri berikutnya,” tambahnya.

Dari dua seri MotoGP 2025 yang telah berlangsung, Yamaha masih belum menunjukkan performa yang meyakinkan. Dua pembalap mereka, Fabio Quartararo dan Alex Rins, belum berhasil menembus posisi 10 besar. Pencapaian terbaik Yamaha sejauh ini adalah finis ke-11 oleh Alex Rins di MotoGP Argentina.

Marc Marquez Juara MotoGP Thailand 2025, Kembali Ukir Sejarah Setelah 11 Tahun

Marc Marquez sukses meraih kemenangan di seri pembuka MotoGP 2025 yang berlangsung di Thailand. Rider berjuluk The Baby Alien ini kembali mencatatkan prestasi serupa seperti yang ia torehkan 11 tahun silam.

Balapan perdana MotoGP 2025 digelar pada Minggu (2/3/2025) siang WIB di Sirkuit Buriram dalam ajang MotoGP Thailand. Dalam balapan yang berlangsung sengit sepanjang 26 lap, Marquez—yang kini membela tim pabrikan Ducati—berhasil mengungguli sang adik, Alex Marquez, untuk finis di posisi pertama.

Kemenangan ini menjadi pencapaian gemilang bagi Marquez dalam debutnya bersama Ducati. Juara dunia delapan kali tersebut juga mengulang prestasi yang pernah ia raih pada tahun 2014, ketika ia memenangkan balapan pembuka MotoGP di Qatar bersama tim Repsol Honda.

Setelah lebih dari satu dekade, Marquez kembali mengawali musim dengan podium tertinggi di balapan pertama. Hasil ini juga menempatkannya di puncak klasemen sementara MotoGP 2025 dengan koleksi 37 poin, setelah sebelumnya tampil gemilang dan memenangkan sprint race.

Usai balapan, Marquez tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Ini seperti mimpi bisa memulai petualangan bersama Ducati dengan cara seperti ini. Rasanya luar biasa,” ujar Marquez dalam wawancara seusai balapan.

Dengan hasil ini, Marquez menegaskan dirinya sebagai kandidat kuat dalam perebutan gelar juara musim ini. Akankah ia mampu mempertahankan performanya di seri-seri berikutnya? Kita nantikan aksi selanjutnya di MotoGP 2025!

Fakta Menarik MotoGP Thailand: Dominasi Marc Marquez Terancam?

Musim MotoGP 2025 akan resmi dimulai pekan ini, dengan Grand Prix Thailand sebagai seri pembuka. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, musim ini tidak diawali di Qatar, melainkan di Sirkuit Buriram, yang telah menjadi tuan rumah sejak 2018.

Sejak debutnya di kalender MotoGP, Thailand secara rutin menggelar balapan, kecuali pada tahun 2020 dan 2021 akibat pandemi. Ajang MotoGP Thailand 2025 akan menjadi penyelenggaraan keenam di negara tersebut.

Dominasi Marc Marquez di MotoGP Thailand

Marc Marquez menjadi pembalap yang paling sering meraih kemenangan di kelas utama MotoGP Thailand. Ia sukses finis pertama dalam dua musim beruntun, yakni pada 2018 dan 2019. Namun, sejak saat itu, Marquez belum mampu kembali menambah jumlah kemenangannya di Buriram.

Selain Marquez, belum ada pembalap lain yang berhasil memenangkan MotoGP Thailand lebih dari sekali. Musim lalu, Francesco Bagnaia—yang kini menjadi rekan setim Marquez di Ducati—berhasil meraih kemenangan di sirkuit ini. Ducati juga mendominasi dua balapan utama terakhir di Buriram.

Fakta Menarik MotoGP Thailand 2025

  • Thailand untuk pertama kalinya menjadi seri pembuka MotoGP, sekaligus menjadikan musim 2025 sebagai kali pertama sejak 1999 di mana balapan dimulai dari Asia Tenggara.
  • Sirkuit Buriram adalah satu dari 13 lintasan yang telah menjadi tuan rumah MotoGP, bersama dengan Motegi, Sepang, Lusail, Suzuka, Shah Alam, Mandalika, dan lainnya.
  • Pemenang MotoGP Thailand sebelumnya:
    • Marc Marquez (2 kemenangan)
    • Francesco Bagnaia (1)
    • Jorge Martin (1)
    • Miguel Oliveira (1)
  • Pabrikan yang meraih kemenangan di Buriram:
    • Honda (2 kemenangan)
    • Ducati (2 kemenangan)
    • KTM (1 kemenangan)
    • Ducati juga mendominasi dua sprint race terakhir di Buriram.
  • Rider di grid MotoGP 2025 yang pernah naik podium di Buriram:
    • Pecco Bagnaia (3 kali)
    • Marc Marquez (2)
    • Jorge Martin (2)
    • Maverick Viñales (2)
    • Miguel Oliveira (1)
    • Fabio Quartararo (1)
    • Jack Miller (1)
    • Brad Binder (1)
    • Pedro Acosta (1)
  • Pole sitter di MotoGP Thailand:
    • Marc Marquez, Fabio Quartararo, Marco Bezzecchi, Jorge Martin, dan Bagnaia masing-masing pernah meraih pole position satu kali.

MotoGP Thailand 2025 siap menjadi ajang yang menarik untuk disaksikan, dengan berbagai nama besar bersaing memperebutkan kemenangan. Apakah Marquez bisa kembali ke puncak, atau Ducati akan terus mendominasi?

Marc Marquez Gabung Ducati, Targetkan Gelar Juara!

Marc Marquez dianggap memilih bergabung dengan Ducati demi meraih gelar juara. Pendapat tersebut disampaikan oleh pembalap Superbike, Alvaro Bautista.

Pada musim sebelumnya bersama Gresini Racing, Marc Marquez berhasil finis di posisi ketiga dengan mengumpulkan 392 poin serta mencatatkan tiga kemenangan sepanjang MotoGP 2024.

Saat menjalani tes MotoGP 2025, Marquez telah menunjukkan kemampuannya untuk bersaing di level tertinggi. Dalam sesi uji coba di Buriram yang berlangsung pada 12-13 Februari 2025, pembalap yang dijuluki Baby Alien itu berhasil menempati peringkat keempat.

Marquez mencatatkan waktu satu menit 29,4960 detik, hanya terpaut 0,436 detik dari Marco Bezzecchi, pembalap andalan Aprilia.

“Ketika seorang pembalap sekelas Marquez mengendarai motor pabrikan Ducati, jelas targetnya adalah kemenangan. Namun, hal itu tidak akan mudah karena segala sesuatu bisa terjadi dalam balapan,” ujar Bautista kepada GP One.

Ia juga menambahkan bahwa Marquez datang ke musim ini dengan persiapan lebih matang dibandingkan pembalap lainnya. “Menurut saya, peluangnya untuk menjadi juara lebih besar dibandingkan yang lain. Tapi jangan lupakan Pecco, dia memiliki pengalaman dengan motor ini dan menjadi satu-satunya pesaing utama,” tambahnya.

MotoGP Thailand 2025 akan digelar pada 28 Februari hingga 2 Maret, menjadi seri pembuka musim ini.

Casey Stoner, mantan juara dunia MotoGP, mengungkapkan pandangannya terkait rivalitas sengit antara Valentino Rossi dan Marc Marquez. Menurut Stoner, Rossi melakukan kesalahan besar dengan mencoba menggunakan pendekatan psikologis untuk menghadapi Marquez, yang justru berbalik merugikan dirinya.

  1. Pendekatan yang Salah Rivalitas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez menjadi salah satu kisah paling berkesan dalam sejarah MotoGP, terutama setelah peristiwa kontroversial pada musim 2015. Stoner berpendapat bahwa Rossi melakukan kesalahan besar dengan berusaha mengintimidasi Marquez, pembalap muda asal Spanyol yang justru menunjukkan keberanian untuk melawan.

“Jika Anda berhadapan dengan pembalap yang agresif dan tidak takut mengambil risiko, jangan mencoba menakut-nakutinya. Itu tidak akan berhasil pada seseorang seperti Marquez,” ujar Stoner dalam wawancaranya dengan Crash, Minggu (19/1/2025).

Stoner menilai bahwa tindakan Rossi pada musim 2015, terutama terkait insiden di Sepang, menjadi langkah yang salah. “Dia (Rossi) mencoba mengusik pembalap yang paling sulit untuk ditaklukkan. Marquez adalah sosok yang bisa mengalahkan lawannya, lebih cepat, dan cukup kuat untuk tetap tenang dalam tekanan,” tambahnya.

  1. Pendekatan Lama yang Tidak Lagi Efektif Stoner juga menyoroti pola psikologis yang sering diterapkan Rossi terhadap lawan-lawannya sebelumnya. Taktik ini mungkin berhasil saat melawan pembalap-pembalap seperti dirinya, Dani Pedrosa, atau Jorge Lorenzo. Namun, hal itu tidak berlaku terhadap generasi pembalap baru seperti Marquez.

“Sebelum saya, Dani, dan Jorge, Valentino terbiasa dengan permainan psikologi yang berhasil. Tetapi kami belajar dari pengalaman itu dan mulai menemukan cara untuk menghadapi pendekatannya,” jelas Stoner.

Stoner menilai bahwa ketika Rossi mencoba menggunakan taktik lamanya terhadap Marquez, ia justru kehilangan kontrol. Konflik media dan ketegangan di trek semakin memperburuk situasi. “Rossi seharusnya tidak membiarkan masalah itu mengganggu fokusnya. Namun pada akhirnya, Marquez mampu melawan, dan itu adalah haknya,” tegas Stoner.

  1. Perbaikan Hubungan Meskipun sempat terjadi ketegangan dengan Rossi antara 2007 hingga 2011, Stoner mengakui bahwa hubungan mereka kini jauh lebih baik. Ia bahkan sempat diundang ke The Ranch, tempat latihan ikonik milik Rossi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun rivalitas di lintasan sangat intens, hubungan pribadi mereka tetap bisa dipulihkan.

Rivalitas antara Rossi dan Marquez masih menjadi topik yang menarik hingga sekarang. Meskipun sudah lebih dari sepuluh tahun, dinamika di antara keduanya, baik di dalam maupun di luar lintasan, terus menjadi cerita yang memikat dalam dunia MotoGP.