Formula 1 (F1) memastikan bahwa mesin V10 atau powertrain alami tidak akan kembali dalam waktu dekat setelah Komisi F1 menegaskan komitmennya terhadap peraturan unit daya yang baru, yang akan mulai berlaku musim depan. Peraturan ini telah melalui diskusi panjang dan disetujui oleh FIA pada tahun 2022, dengan produsen mesin bekerja keras untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Namun, FIA memberikan ruang untuk “penyempurnaan kecil” yang bertujuan untuk mencegah masalah seperti kehabisan baterai sebelum akhir trek lurus panjang, yang menjadi perhatian utama para pembalap, tim, dan penggemar.
Salah satu penyempurnaan yang diterapkan adalah sistem ‘turn down ramp rate’, yang membatasi penggunaan tenaga listrik penuh saat mobil keluar dari tikungan, sehingga konsumsi energi lebih bertahap. Ini bertujuan untuk meningkatkan progresivitas kecepatan di sepanjang trek lurus dan menghindari penggunaan tenaga listrik secara berlebihan. Energi listrik diatur untuk memberikan 50 persen dari total daya mobil, yaitu 350 kW, namun penurunan menjadi 200 kW juga sedang dipertimbangkan, yang diharapkan dapat memberikan output listrik yang lebih konsisten di seluruh putaran, terutama di trek-trek dengan sensitivitas daya tinggi seperti Monza, Baku, dan Las Vegas.
Komisi F1 akan mendiskusikan hal ini lebih lanjut dalam pertemuan berikutnya, meskipun beberapa produsen mesin mempertanyakan apakah pengurangan 150 kW dari daya listrik dapat dianggap sebagai perubahan kecil yang berarti. Beberapa pemasok mesin seperti Audi dan Honda tampaknya menentang perubahan tersebut, sementara Ferrari memiliki pandangan yang lebih terbuka terhadap beberapa aspek peraturan baru. Meski demikian, perasaan di kalangan tim masih terbagi, dengan beberapa pihak lebih cenderung pada keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh dari perubahan ini.