Manajer umum Ducati, Luigi Dall’Igna, berbagi pandangannya tentang keberhasilan merek Italia di MotoGP dan kehidupannya di balik layar balapan. Dalam wawancara eksklusif dengan Motorsport.com, pria yang akrab disapa Gigi ini mengungkap berbagai aspek menarik, mulai dari inovasi teknis hingga filosofi manajemen yang membawa Ducati merajai lintasan.
Sejak bergabung pada 2014, Dall’Igna telah membawa Ducati ke puncak kejayaan. Meski terkenal dengan latar belakang teknisnya, tanggung jawab Dall’Igna jauh melampaui desain motor Desmosedici. Ia juga memainkan peran penting dalam keputusan strategis, termasuk perekrutan Marc Marquez untuk musim 2025, menggantikan Jorge Martin, meski Martin berhasil meraih gelar juara dunia.
Saat ditanya tentang koleksi motor pribadinya, Dall’Igna dengan antusias menyebut memiliki sekitar 10 unit, yang semuanya menyimpan kenangan spesial. Namun, ia mengakui jarang berkendara karena kesibukan dan kurangnya waktu bersama keluarga.
Dari sisi teknis, Dall’Igna menyoroti inovasi aerodinamika dan perangkat ketinggian berkendara sebagai terobosan besar di MotoGP. “Awalnya, ide perangkat ketinggian belakang muncul dari kebutuhan untuk mengatasi batas performa mesin,” jelasnya. Sistem ini memungkinkan motor menjaga pusat gravitasi yang optimal, meski awalnya terasa rumit.
Mengenai filosofi kerja, Dall’Igna mengungkap pendekatan unik Ducati, di mana teknisi dari berbagai divisi saling berbagi pengetahuan dalam rapat lintas fungsi. “Dengan cara ini, semua orang memahami tantangan satu sama lain, meningkatkan kualitas tim secara keseluruhan,” ujarnya.
Keputusan Ducati memberikan bahan terbaik bagi tim independen juga menjadi topik menarik. Dall’Igna percaya, langkah ini meningkatkan standar kompetisi secara keseluruhan dan membawa manfaat bagi tim pabrikan. Meski sempat ada keraguan, filosofi ini terbukti efektif dengan dominasi Ducati dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ditanya tentang masa depan, Dall’Igna tidak menutup kemungkinan untuk pensiun setelah lebih dari tiga dekade di dunia balap. Namun, ia yakin bahwa timnya mampu melanjutkan kesuksesan tanpa dirinya. “Budaya teknis di Ducati sudah sangat tinggi, sehingga regenerasi berjalan lancar,” pungkasnya.
Dengan visi dan inovasi yang ia bawa, Luigi Dall’Igna telah menjadikan Ducati sebagai kekuatan dominan di MotoGP, sekaligus menciptakan standar baru dalam manajemen tim balap modern.