Tag Archives: Boston Celtics

Stephen Curry: Boston Celtics Telah Berubah Sejak Final NBA 2022

Bintang Golden State Warriors, Stephen Curry, memberikan pandangannya tentang perubahan signifikan yang terjadi pada tim Boston Celtics sejak mereka bertemu di Final NBA 2022. Dalam wawancara setelah kekalahan telak Warriors dari Celtics dengan skor 125-85, Curry mengakui bahwa Celtics kini tampil dengan kepercayaan diri dan semangat juang yang tinggi.

Kekalahan tersebut menandai salah satu momen terburuk bagi Warriors di musim ini, dan menjadi pengingat akan dominasi Celtics yang telah berkembang. Curry mencatat bahwa Celtics, sebagai juara bertahan, datang dengan “level kepercayaan dan swagger” yang berbeda dibandingkan dengan timnya. Ini menunjukkan bahwa mentalitas tim juara dapat mempengaruhi performa mereka dalam pertandingan.

Curry menekankan bahwa Celtics telah bertransformasi menjadi tim yang lebih kuat dan lebih terorganisir sejak final lalu. Ia menyebutkan bahwa saat ini, mereka memiliki identitas yang jelas dan mampu menghadapi tekanan dari lawan-lawan mereka. Ini mencerminkan bagaimana tim yang sukses dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan baru di liga.

Sementara itu, Curry mengakui bahwa Warriors sedang berjuang untuk menemukan ritme permainan mereka. Dengan catatan 21-21 setelah kekalahan ini, timnya berada di posisi yang tidak ideal dalam klasemen. Curry menyatakan bahwa ketika tim tidak bisa mencetak poin, semangat dan daya saing mereka juga menurun. Ini menunjukkan pentingnya konsistensi dalam performa untuk mencapai kesuksesan.

Kekalahan telak ini juga berdampak pada moral tim Warriors. Curry menegaskan bahwa kekalahan seperti ini dapat memicu keraguan di dalam tim, dan penting bagi mereka untuk tetap fokus pada apa yang perlu diperbaiki. Ini mencerminkan tantangan psikologis yang dihadapi oleh atlet profesional ketika hasil pertandingan tidak sesuai harapan.

Dengan semua perubahan yang terjadi baik di Celtics maupun Warriors, semua pihak berharap agar Warriors dapat segera menemukan kembali performa terbaik mereka. Diharapkan bahwa pengalaman dari pertandingan ini akan menjadi pelajaran berharga bagi Curry dan rekan-rekannya untuk menghadapi tantangan di sisa musim. Keberhasilan dalam mengatasi kesulitan ini akan menjadi indikator penting bagi potensi Warriors dalam mengejar kesuksesan di playoff mendatang.

Joe Mazzulla: NBA Era Modern Terlalu Lembek Dan Butuh Perubahan

Pelatih Boston Celtics, Joe Mazzulla, mengungkapkan pandangannya bahwa era modern NBA terlalu lembek dan kehilangan elemen ketegangan yang membuat olahraga ini menarik. Dalam sebuah wawancara, Mazzulla menyoroti bahwa aturan yang ketat mengenai kontak fisik dan penalti untuk tindakan agresif telah mengurangi daya tarik kompetisi. Ini menunjukkan bahwa ada keinginan di kalangan beberapa pelatih untuk mengembalikan aspek-aspek tertentu dari permainan yang dianggap hilang.

Mazzulla mengemukakan bahwa perubahan dalam aturan NBA, yang mengutamakan keselamatan pemain dan mengurangi kekerasan, telah menciptakan atmosfer di mana pemain lebih berhati-hati dalam bertindak. Ia berpendapat bahwa hal ini membuat permainan menjadi kurang menarik bagi penonton. Dengan menyatakan bahwa “permainan sudah tidak seru lagi,” Mazzulla menekankan pentingnya mempertahankan elemen kompetitif dalam olahraga. Ini mencerminkan pandangan bahwa beberapa penggemar merindukan gaya permainan yang lebih fisik dan agresif.

Dalam pernyataannya, Mazzulla juga mengusulkan ide kontroversial untuk mengizinkan pertarungan di lapangan, mirip dengan apa yang terjadi di olahraga lain seperti hoki dan baseball. Ia berpendapat bahwa pertarungan sesekali dapat menambah keseruan dan ketegangan dalam pertandingan. Ini menunjukkan bahwa Mazzulla tidak takut untuk menantang norma-norma saat ini dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman menonton bagi penggemar.

Pernyataan Mazzulla menuai berbagai reaksi dari komunitas NBA. Beberapa penggemar mendukung ide-idenya dan menyatakan bahwa mereka merindukan intensitas permainan yang lebih tinggi, sementara yang lain skeptis dan berpendapat bahwa kekerasan tidak seharusnya menjadi bagian dari permainan basket. Ini mencerminkan perdebatan yang lebih luas tentang bagaimana olahraga harus berkembang seiring waktu dan bagaimana menjaga keseimbangan antara hiburan dan keselamatan pemain.

Sebagai pelatih Celtics, Mazzulla memiliki tanggung jawab untuk membangun tim yang kompetitif dalam konteks aturan saat ini. Ia menyadari bahwa meskipun ia ingin melihat perubahan dalam gaya permainan, timnya harus tetap beradaptasi dengan cara bermain yang lebih strategis dan terukur. Ini menunjukkan tantangan yang dihadapi pelatih dalam mencari cara untuk memenangkan pertandingan tanpa melanggar aturan yang ada.

Dengan pandangan Mazzulla mengenai kelemahan era modern NBA, semua pihak kini diajak untuk mempertimbangkan bagaimana liga dapat berkembang ke depan. Apakah akan ada perubahan dalam aturan untuk mengembalikan elemen ketegangan? Atau apakah NBA akan terus berfokus pada keselamatan pemain? Ini menjadi momen penting bagi liga untuk mengevaluasi identitasnya dan bagaimana cara terbaik untuk menarik penonton sambil tetap menjaga integritas permainan.

Sam Vincent Ditetapkan Sebagai Direktur BAL Combine 2025, Siap Membawa Tim Baru!

Liga Bola Basket Afrika (BAL) baru saja mengumumkan kabar menggembirakan bagi dunia bola basket global. Pada Selasa (7/1), mereka mengumumkan bahwa Sam Vincent, legenda NBA 1986 sekaligus mantan atlet Olimpiade, akan menjabat sebagai Direktur Kamp untuk BAL Combine 2025 yang akan berlangsung di Rabat, Maroko pada 10-12 Januari. Acara ini, yang bertujuan untuk mencari bakat baru dalam bola basket, akan mempertemukan lebih dari 30 calon pemain dari berbagai penjuru dunia, termasuk Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat.

Sam Vincent, yang memiliki pengalaman lebih dari tujuh tahun bermain di NBA, pernah bergabung dengan tim-tim besar seperti Boston Celtics, Seattle SuperSonics, Chicago Bulls, dan Orlando Magic. Sepanjang kariernya, ia tidak hanya dikenal sebagai pemain, tetapi juga sukses melanjutkan karier di dunia kepelatihan setelah pensiun. Pada tahun 1992, Vincent beralih menjadi pelatih dan mengasah bakatnya di berbagai tim nasional bola basket di Afrika, Asia, dan Eropa.

Keberhasilan Vincent semakin melesat ketika ia melatih tim nasional wanita Nigeria pada Olimpiade 2004 di Athena, yang mencatatkan sejarah dengan mengalahkan Korea Selatan dan meraih kemenangan pertama oleh negara Afrika dalam kompetisi bola basket wanita Olimpiade. Dua tahun setelahnya, Vincent kembali membawa tim nasional putra Nigeria melaju ke putaran kedua FIBA World Championship 2006, menambah deretan pencapaian gemilang dalam karier kepelatihannya.

“Kami merasa sangat bersemangat bisa bekerja sama dengan Sam Vincent sebagai Direktur Kamp untuk BAL Combine menjelang musim kelima BAL,” kata Amadou Gallo Fall, Presiden BAL. “Pengalaman Vincent di level tertinggi, baik sebagai pemain, pelatih tim nasional, maupun pelatih NBA, akan menjadi aset berharga bagi para calon pemain, pelatih, dan tentu saja liga ini.”

Selain Vincent, pelatih-pelatih yang berpartisipasi dalam Program Pelatih Afrika di Liga Musim Panas NBA 2025 di Las Vegas juga akan bergabung dengan tim pelatih yang dipimpin oleh Vincent untuk memberikan pelatihan dan bimbingan langsung kepada para peserta.

Musim kelima Liga Bola Basket Afrika (BAL) dijadwalkan mulai pada 5 April di Kompleks Olahraga Prince Moulay Abdellah di Rabat. Puncak dari musim ini akan berlangsung pada 14 Juni di SunBet Arena, Pretoria, Afrika Selatan, yang juga akan menjadi laga final pertama di Afrika Selatan. Total 12 klub dari berbagai negara Afrika akan berkompetisi dalam 48 pertandingan yang akan digelar di beberapa lokasi termasuk Rabat, Dakar (Senegal), Kigali (Rwanda), dan Pretoria, dengan pertarungan sengit menuju babak playoff dan final.

Celtics Kalahkan Knicks Hampir Pecahkan Rekor Dengan 29 Tri Poin Di NBA

Boston, 22 Oktober 2024 – Tim Boston Celtics meraih kemenangan impresif atas New York Knicks dengan skor 132-109 dalam laga yang berlangsung di TD Garden. Dalam pertandingan ini, Celtics hampir memecahkan rekor jumlah tembakan tiga angka terbanyak yang berhasil dicetak dalam satu pertandingan NBA.

Celtics menunjukkan dominasi mereka dari luar garis tiga poin, mencetak total 29 tripoin sepanjang pertandingan. Meskipun gagal memecahkan rekor 30 tripoin yang dipegang oleh tim Golden State Warriors, performa luar biasa ini tetap mencuri perhatian. “Kami benar-benar berfokus untuk bermain cepat dan mengambil tembakan terbuka,” ujar pelatih Celtics setelah pertandingan.

Bintang Celtics, Jayson Tatum, menjadi pencetak poin terbanyak dengan 35 poin, diikuti oleh Jaylen Brown yang menambahkan 28 poin. Kombinasi keduanya menciptakan banyak peluang tembakan bagi rekan satu tim lainnya. “Kami memiliki chemistry yang baik dan saling mendukung dalam serangan. Ini adalah hasil kerja keras kami,” kata Tatum.

Sementara itu, Knicks berjuang untuk mengatasi serangan Celtics yang agresif. Meski memiliki performa yang cukup baik, terutama dari Julius Randle yang mencetak 27 poin, tim ini tidak mampu mengikuti ritme permainan lawan. Pelatih Knicks mengakui, “Kami harus lebih disiplin dalam bertahan dan mengatasi pergerakan bola yang cepat dari Celtics.”

Rekor untuk tembakan tiga angka terbanyak dalam satu pertandingan NBA masih tetap menjadi target bagi Celtics. Meskipun mereka tidak mencapai rekor, para pemain merasa optimis akan pencapaian di masa depan. “Kami memiliki potensi untuk memecahkan rekor itu. Kami hanya perlu menjaga fokus dan konsistensi,” ujar Brown.

Dengan kemenangan ini, Celtics menunjukkan bahwa mereka siap bersaing di puncak klasemen NBA musim ini. Mereka akan segera bersiap untuk menghadapi tim rival di pertandingan selanjutnya, berharap untuk terus menjaga momentum positif dan memperbaiki catatan statistik mereka dalam kategori tembakan tiga angka.

Boston Celtics Siap Awali Musim Tanpa Tekanan untuk Pertahankan Gelar Juara NBA

Pada tanggal 22 Oktober 2024, Boston Celtics mempersiapkan diri untuk memulai musim NBA baru dengan semangat optimis dan tanpa tekanan untuk mempertahankan gelar. Setelah meraih kejuaraan NBA tahun lalu, tim ini berkomitmen untuk fokus pada pengembangan tim dan permainan kolektif.

Pelatih kepala Celtics, Joe Mazzulla, mengungkapkan bahwa musim ini mereka akan lebih mengutamakan pengembangan pemain muda dan peningkatan keterampilan individu. “Kami ingin memastikan bahwa setiap pemain berkembang dan berkontribusi secara maksimal. Tekanan untuk mempertahankan gelar tidak ada, yang terpenting adalah konsistensi dalam performa,” ujarnya dalam konferensi pers.

Kesehatan pemain juga menjadi prioritas utama bagi Celtics. Tim medis telah bekerja sama dengan pelatih untuk merancang program pemulihan dan kebugaran yang optimal. Dengan beberapa pemain kunci yang mengalami cedera di musim sebelumnya, Celtics bertekad untuk menjaga kondisi fisik agar bisa tampil maksimal sepanjang musim.

Celtics juga mempersiapkan strategi permainan yang lebih fleksibel. Mereka berencana untuk memanfaatkan berbagai taktik untuk menghadapi lawan-lawan yang beragam. “Kami tidak ingin terjebak dalam satu cara bermain. Tim ini penuh dengan bakat, dan kami akan menyesuaikan strategi berdasarkan lawan yang kami hadapi,” tambah Mazzulla.

Penggemar Celtics sangat antusias menyambut musim baru ini. Mereka berharap tim kesayangan mereka bisa kembali bersaing di puncak klasemen meski tanpa beban untuk mempertahankan gelar. Kehadiran para pemain baru dan semangat tim yang solid memberikan harapan besar bagi para pendukung.

Dengan semangat baru dan fokus pada pengembangan tim, Boston Celtics siap memulai musim 2024-2025. Tanpa tekanan untuk mempertahankan gelar, mereka berharap bisa bermain dengan bebas dan menyuguhkan permainan menarik yang akan memikat hati para penggemar. Semua mata kini tertuju pada perjalanan Celtics di musim yang baru ini.