Tag Archives: Balap

Lucio Cecchinello Blak-blakan Tentang Perubahan Pendekatan Balap HRC Di MotoGP

Pada tanggal 1 Januari 2025, Lucio Cecchinello, manajer tim LCR Honda, berbicara terbuka mengenai perubahan signifikan dalam pendekatan balap Honda Racing Corporation (HRC) di MotoGP. Dalam wawancara tersebut, ia menjelaskan bagaimana tim berupaya untuk beradaptasi dengan tantangan baru di dunia balap motor yang semakin kompetitif.

Cecchinello mengungkapkan bahwa HRC telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan performa motor mereka, terutama setelah hasil yang kurang memuaskan di musim sebelumnya. “Kami menyadari bahwa kami harus berinvestasi lebih banyak dalam teknologi dan pengembangan mesin untuk bersaing dengan tim-tim lain,” ujarnya. Pendekatan ini mencerminkan kesadaran HRC akan pentingnya inovasi dalam mempertahankan posisi mereka di puncak kompetisi MotoGP.

Dalam pernyataannya, Cecchinello juga menekankan pentingnya kolaborasi antara tim teknis dan pembalap. Ia percaya bahwa komunikasi yang baik antara kedua pihak dapat membantu mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang tepat. “Kami perlu mendengarkan masukan dari pembalap tentang performa motor agar dapat melakukan perbaikan yang diperlukan,” tambahnya. Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam tim.

Dengan masuknya pembalap baru Somkiat Chantra ke dalam tim LCR Honda, Cecchinello optimis bahwa perubahan ini akan membawa angin segar bagi tim. Chantra, yang sebelumnya tampil di Moto2, diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan energi positif dalam tim. “Kami sangat senang menyambut Chantra dan yakin bahwa dia akan berkontribusi besar bagi kami,” ungkap Cecchinello.

Meskipun ada harapan baru, Cecchinello menyadari bahwa tantangan tetap ada. Persaingan di MotoGP semakin ketat dengan kemajuan teknologi dari rival-rival seperti Ducati dan Yamaha. “Kami harus tetap fokus dan bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan,” katanya. Ia juga menambahkan bahwa HRC harus terus beradaptasi dengan perubahan regulasi dan tuntutan pasar.

Dengan perubahan pendekatan yang diterapkan oleh HRC, semua pihak kini menantikan bagaimana hasilnya akan terlihat di musim 2025. Lucio Cecchinello berharap bahwa investasi dalam teknologi dan pengembangan serta kolaborasi yang lebih baik dengan pembalap akan membawa kesuksesan bagi LCR Honda. Musim baru ini menjadi kesempatan bagi tim untuk membuktikan diri dan bersaing kembali di puncak MotoGP.

Niels Wittich Mundur dari Posisi Direktur Balap F1, Rui Marques Siap Gantikan

FIA baru-baru ini mengonfirmasi bahwa Niels Wittich, Direktur Balap Formula 1, telah mengundurkan diri dari perannya. Posisi Wittich akan diisi oleh Rui Marques, yang sebelumnya bertindak sebagai Direktur Balap F2 dan F3. Marques akan memulai tugasnya sebagai Direktur Balap F1 mulai dari Grand Prix Las Vegas.

Pada Selasa (12/11/2024), FIA menyampaikan bahwa Wittich, yang berasal dari Jerman, memutuskan untuk meninggalkan posisinya menjelang GP Las Vegas guna mengejar peluang baru dalam kariernya. “FIA mengonfirmasi bahwa Niels Wittich telah mengundurkan diri sebagai Direktur Balap F1 untuk mengejar kesempatan baru,” demikian pernyataan resmi FIA.

Dalam pernyataan itu, FIA juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi Wittich selama menjabat. “Kami mengucapkan terima kasih atas kontribusinya dan berharap yang terbaik untuk masa depannya.”

Rui Marques, asal Portugal, yang telah menjadi Direktur Balap F2 dan F3 selama dua tahun terakhir, akan mengambil alih peran ini mulai dari GP Las Vegas. “Rui memiliki pengalaman luas, sebelumnya ia pernah bertugas sebagai marshal, scrutineer, steward di tingkat nasional dan internasional, Wakil Direktur Balap, serta Direktur Balap di berbagai ajang kejuaraan. Terakhir, ia menjabat sebagai Direktur Balap untuk Formula 2 dan Formula 3,” tambah pernyataan FIA.

Wittich telah menjabat sebagai Direktur Balap F1 sejak 2022, menggantikan Michael Masi yang sebelumnya terlibat dalam kontroversi pada Grand Prix Abu Dhabi 2021. Pada awalnya, Wittich berbagi tugas dengan Eduardo Freitas dari FIA WEC, tetapi kemudian mengambil peran tersebut sepenuhnya.

Sebelum bergabung dengan F1, Wittich memiliki pengalaman sebagai Direktur Balap di kejuaraan DTM Jerman. Pengunduran dirinya, dengan hanya tiga balapan tersisa di musim ini, cukup mengejutkan bagi banyak pihak. Dengan ini, F1 akan memiliki direktur balapan keempat sejak wafatnya Charlie Whiting pada 2019 menjelang GP Australia.

Dalam wawancaranya dengan Motorsport.com awal tahun ini, Presiden FIA Mohamed Ben Sulayem mengakui tantangan dalam menemukan direktur balap yang berkualitas, seperti Wittich. Dia mengungkapkan bahwa FIA akan membentuk Departemen Ofisial baru untuk membantu melatih generasi baru direktur balapan dan steward. “Kita kesusahan untuk mengganti direktur. Mereka tidak bisa ditemukan begitu saja; kita harus melatih dan mengembangkan mereka,” ujar Ben Sulayem.

Pengunduran diri Wittich menjadi yang terbaru dalam serangkaian pergeseran di posisi tinggi FIA dalam satu tahun terakhir. Keputusan ini menyusul kontroversi yang dipicu Ben Sulayem jelang GP Singapura terkait aturan baru soal disiplin di trek, yang berujung pada hukuman untuk Max Verstappen dan Charles Leclerc. Tindakan ini mengundang respons dari GPDA, serikat pembalap yang meminta FIA mempertimbangkan kembali pendekatannya.

Jannette Tan, yang sebelumnya menjadi wakil Marques, akan mengambil alih posisi Direktur Balap F2 hingga akhir musim.