Mees Hilgers, bek Timnas Indonesia, baru-baru ini mendapat julukan “pemain kaki kaca” dari seorang pengamat sepak bola asal Belanda, Tijman van Wissing. Tijman mencatat bahwa Hilgers sering kali harus diganti pada menit ke-80 dalam pertandingan, meskipun ia tidak menunjukkan tanda-tanda cedera yang jelas. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada kondisi yang tidak terlihat dari pemain keturunan Manado tersebut. Tijman pun menyebutkan bahwa meski tidak ada luka yang tampak, ada sesuatu yang salah dengan kebiasaan Hilgers diganti pada menit tertentu.

Tijman juga membandingkan Hilgers dengan Arjen Robben, legenda sepak bola Belanda, yang juga dikenal sering cedera sepanjang kariernya. Namun, Robben mampu melampaui tantangan tersebut setelah bermain lebih dari 600 pertandingan di level tertinggi, yang tidak bisa dilakukan Hilgers mengingat keterbatasan jumlah pertandingan yang telah ia jalani. Hal tersebut juga menimbulkan frustrasi bagi pelatih yang berharap banyak dari pemain yang memiliki potensi besar.

Cedera yang dialami Hilgers tidak hanya terjadi di klubnya, FC Twente, tetapi juga ketika ia memperkuat Timnas Indonesia. Pada Maret 2025, Hilgers sempat mengalami cedera saat menghadapi Australia, namun ia masih tampil di pertandingan berikutnya melawan Heracles Almelo. Cedera yang berulang membuat beberapa pihak, termasuk pengamat sepak bola Indonesia, memberikan kritik tajam. Bung Harpa menyebut Hilgers bermain setengah hati untuk Indonesia, bahkan ayah mertua Pratama Arhan, Andre Rosiade, menuduhnya pura-pura cedera.