Keyshawn Davis mencatat kemenangan gemilang dengan mengakhiri rekor tak terkalahkan Denys Berinchyk sekaligus merebut sabuk WBO kelas ringan. Dalam duel yang berlangsung di Madison Square Garden Theater, New York, Jumat malam, Davis tampil dominan dan sukses meng-KO Berinchyk pada ronde keempat. Kemenangan ini langsung membuatnya menjadi sorotan di dunia tinju dan membuktikan bahwa dirinya adalah ancaman serius di divisi ini.
Tak ingin menyia-nyiakan momentumnya, Davis segera menantang dua petinju elit di kelas ringan, yakni Gervonta “Tank” Davis dan Vasily Lomachenko. Namun, banyak yang meragukan kesediaan kedua petinju itu untuk menghadapi Keyshawn, terutama karena perbedaan ukuran tubuh yang cukup mencolok. Dalam pertarungan melawan Berinchyk, Davis tampak memiliki keunggulan fisik yang signifikan, yang mungkin menjadi faktor kunci dalam kemenangannya.
Hal ini pun memicu perdebatan tentang keadilan dalam pertandingan. Beberapa pihak menilai bahwa seharusnya ada aturan rehidrasi yang lebih ketat untuk mencegah petarung kelas ringan bertarung dengan berat badan mendekati kelas menengah. Keyshawn Davis dilaporkan mencapai 75,2 kilogram setelah proses rehidrasi, jauh melampaui batas kelas ringan. Dengan bobot sebesar itu, banyak yang merasa bahwa pertarungan ini tidak benar-benar seimbang bagi lawannya.
Dengan kecilnya peluang Gervonta Davis dan Lomachenko menerima tantangan tersebut, Keyshawn harus mencari lawan yang lebih realistis. Meski mungkin tidak mendatangkan bayaran besar, pertarungan melawan petinju dengan kredibilitas tinggi akan lebih memperkuat reputasinya. Jika ia ingin diakui sebagai salah satu petinju terbaik di divisi ini, ia perlu menghadapi lawan yang benar-benar bisa menguji kemampuannya.