Mike Tyson, salah satu petinju paling terkenal di dunia, dikenal luas karena kecakapannya di ring tinju serta kehidupan pribadinya yang sarat dengan kontroversi. Lahir dan besar di kawasan Brownsville, Brooklyn, yang dikenal dengan kondisi ekonomi yang sulit, Tyson menghadapi banyak tantangan sejak kecil. Terlibat dalam kejahatan dan kehidupan yang penuh masalah hukum, masa kecilnya sangat sulit, yang turut membentuk kepribadiannya di kemudian hari.
Meskipun sukses menjadi salah satu petinju terbaik, perjalanan hidup Tyson tak lepas dari drama. Salah satu peristiwa yang paling mencoreng citranya terjadi pada tahun 1992, ketika ia dijatuhi hukuman penjara. Pada Juli 1991, Tyson ditangkap atas tuduhan pemerkosaan terhadap Desiree Washington, seorang wanita muda yang juga merupakan Miss Black Rhode Island. Washington mengaku bahwa Tyson memaksanya untuk berhubungan seks di sebuah hotel di Indianapolis, meskipun Tyson membantahnya dan mengatakan bahwa hubungan tersebut terjadi atas dasar kesepakatan bersama.
Pengadilan yang digelar pada tahun 1992 berakhir dengan vonis enam tahun penjara untuk Tyson, dan ia juga diwajibkan membayar ganti rugi sebesar $30.000 kepada korban. Meski demikian, ia hanya menjalani sekitar tiga tahun hukuman berkat perilaku baiknya di penjara, dan pada tahun 1995 ia dibebaskan. Begitu keluar, Tyson disambut oleh promotor terkenal, Don King, serta pacarnya saat itu, Monica Turner. Namun, ia harus terdaftar sebagai pelaku kejahatan seksual seumur hidup, yang menjadi beban berat dalam hidupnya.
Namun, masa kecil yang keras dan masalah hukum bukanlah satu-satunya bagian dari perjalanan hidup Tyson. Pada usia 12 tahun, Tyson mengaku sudah lebih dari 40 kali ditangkap. Dia banyak menghabiskan waktunya di lembaga pemasyarakatan untuk anak-anak di New York, seperti ‘Tryon School for Boys’. Meski demikian, ada juga sisi positif dari kisah hidupnya.
Pada suatu titik, Tyson bertemu dengan Bobby Stewart, seorang konselor yang mengenalkannya pada Cus D’Amato, seorang pelatih yang kelak menjadi pembimbing utama dalam karier tinjunya. D’Amato tidak hanya melatih Tyson untuk menjadi juara dunia, tetapi juga membantu mengarahkan hidupnya keluar dari jalur kriminal. Dengan bimbingan D’Amato, Tyson akhirnya sukses meraih gelar juara dunia termuda di kelas berat.
Kini, meskipun masa lalu Tyson penuh dengan berbagai drama dan kontroversi, ia tetap dianggap sebagai salah satu legenda terbesar dalam sejarah tinju. Kisah hidupnya, yang penuh dengan tantangan dan perubahan, memberikan banyak pelajaran tentang kemampuan untuk berubah dan bangkit, meski pernah terjatuh dalam kegelapan. Tyson tetap menjadi simbol ketahanan, keberanian, dan perjuangan—baik di ring tinju maupun dalam kehidupan pribadinya yang penuh liku.