JAKARTA – Pembalap Formula 1 asal Inggris, George Russell, dikenal dengan gaya mengemudi minimalis yang telah terbukti sangat efektif, terutama dalam mengoptimalkan performa di babak kualifikasi. Russell percaya bahwa gaya mengemudi alami yang ia terapkan sangat cocok dengan karakteristik mobil Formula 1 generasi terbaru, dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilannya pada musim 2024.
Pada musim 2024, Russell berhasil mencatatkan skor kualifikasi yang mengesankan, dengan skor 24-6 melawan rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton. Bahkan, ia berhasil finis satu peringkat lebih tinggi dari juara dunia tujuh kali itu di klasemen pembalap, menunjukkan konsistensinya dalam meraih hasil terbaik di sesi kualifikasi.
Saat diwawancarai oleh berbagai media, termasuk Motorsport.com, Russell diminta untuk mengungkapkan apakah gaya mengemudinya berkontribusi pada keberhasilan tersebut, khususnya dalam memanfaatkan ban Pirelli 18 inci yang digunakan saat ini. Dengan rendah hati, Russell menjawab, “Saya rasa gaya mengemudi alami saya telah bekerja dengan baik pada mobil-mobil ini. Namun, sebenarnya, catatan kualifikasi saya sebelumnya juga cukup baik, bahkan ketika saya menggunakan mobil di generasi yang berbeda.”
Namun, Russell juga mencoba menghindari klaim berlebihan dengan mengatakan, “Saya rasa tidak ada yang khusus dengan generasi mobil saat ini, meskipun jelas bahwa Lewis adalah rekan setim saya yang paling tangguh, sehingga itu mungkin alasan mengapa ia lebih banyak mendapatkan sorotan.”
Gaya Mengemudi Minimalis yang Menguntungkan
Salah satu faktor yang membuat gaya mengemudi Russell begitu efektif adalah kemampuannya dalam mengelola ban Pirelli yang terkenal memiliki ketahanan rapuh, terutama di babak kualifikasi. Berbeda dengan Hamilton yang cenderung memberikan input kemudi yang lebih tegang dan pengereman yang lebih lambat dengan kecepatan masuk yang tinggi, Russell lebih memilih pendekatan yang lebih halus dan minimalis.
Russell menjelaskan bahwa ia cenderung mengambil garis yang lebih lurus melalui tikungan, dengan pengereman yang lebih ringan namun lebih konsisten. Pendekatan ini memungkinkan mobil untuk mengurangi lonjakan energi yang dapat meningkatkan suhu ban secara berlebihan, yang seringkali menjadi masalah di sesi kualifikasi.
“Pengalaman sangat penting dalam hal ini,” kata Russell, yang telah menghabiskan enam musim berkarier di Formula 1. Ia menjelaskan bahwa seiring berjalannya waktu, ia semakin paham bagaimana cara memaksimalkan potensi mobil dan ban. “Saya tahu persis di mana kekuatan dan kelemahan mobil dan bagaimana mengelola ban agar mendapatkan hasil maksimal,” tambahnya.
Pembelajaran dari Hasil Negatif
Russell juga menyoroti pentingnya belajar dari hasil negatif dan menggunakannya untuk meningkatkan performa. Ia mengingat kembali momen-momen sulit di masa lalu, seperti pada musim 2022, ketika ia mengalami balapan yang sangat buruk dan merasa kesulitan mengikuti kecepatan Hamilton. Namun, pengalaman tersebut memberinya pelajaran berharga.
“Pada 2022, saya menjalani balapan yang sangat buruk. Itu adalah pertama kalinya saya kalah cepat dari Lewis, dan saya merasa itu menghalangi saya untuk tampil lebih baik di beberapa balapan berikutnya. Namun sekarang, saya tidak terlalu khawatir jika saya tertinggal, baik itu di sesi FP3 atau Q2. Saya tahu apa yang harus saya lakukan di Q3 untuk membuat perbedaan,” ujar Russell dengan penuh percaya diri.
Kini, dengan pengalaman yang semakin matang, Russell terus menunjukkan performa terbaiknya, terutama dalam sesi kualifikasi, dan semakin dipercaya sebagai salah satu pembalap muda yang paling menjanjikan di Formula 1.
Kesimpulan
Dengan gaya mengemudi yang minimalis dan penguasaan mendalam terhadap ban Pirelli, George Russell berhasil mengukir prestasi yang luar biasa pada musim 2024. Pendekatannya yang tenang namun efektif dalam menghadapi tantangan, serta kemampuannya untuk belajar dari setiap pengalaman, menjadikannya salah satu pembalap yang patut diperhitungkan dalam persaingan Formula 1.