https://hementeslimat.com

‘Bagnaia Jadi Tolok Ukur Baru Pebalap MotoGP, Meski Gagal Raih Hat-Trick’

Musim ini, Francesco Bagnaia gagal meraih hat-trick juara dunia MotoGP setelah dikalahkan oleh Jorge Martin, yang berhasil meraih gelar juara dunia pertama kalinya. Meskipun begitu, Bos Ducati, Gigi Dall’Igna, tetap memandang Bagnaia sebagai salah satu pebalap terbaik yang pernah ada, dan menegaskan bahwa pebalap asal Italia tersebut tetap menjadi tolok ukur di ajang MotoGP.

Setelah meraih dua gelar juara dunia berturut-turut pada 2022 dan 2023, Bagnaia dipaksa menerima kenyataan harus puas finis sebagai runner-up pada musim 2024, dengan selisih 10 poin dari Martin. Meski begitu, prestasi Bagnaia tetap luar biasa. Ia berhasil memenangkan 11 balapan Grand Prix, menyamai rekor Valentino Rossi, dan hanya kalah dari Marc Marquez dalam hal jumlah kemenangan di era MotoGP. Angka kemenangan tersebut hampir empat kali lebih banyak daripada yang diraih Martin, yang mencatatkan tiga kemenangan musim ini.

Gigi Dall’Igna, yang menjabat sebagai Bos Ducati, tetap yakin bahwa Bagnaia merupakan pebalap terbaik di lintasan saat ini. Menurutnya, meskipun Martin tampil sangat cepat dan beberapa kali lebih unggul daripada Bagnaia di beberapa balapan, pebalap Ducati itu tetap memiliki keunggulan dalam hal visi balap yang lebih tajam dan pengalaman lebih banyak.

“Jorge Martin jelas sangat cepat, dan di beberapa balapan dia lebih unggul daripada Pecco. Namun, dalam banyak balapan lainnya, Pecco jelas lebih cepat,” ungkap Dall’Igna. “Selain itu, Pecco memiliki visi balapan yang lebih baik daripada para pesaing lainnya di MotoGP saat ini.”

Dall’Igna menambahkan bahwa meskipun Bagnaia tidak berhasil meraih gelar juara dunia untuk ketiga kalinya pada musim ini, pencapaiannya tetap luar biasa. Dengan dua gelar dunia yang sudah diraihnya, Bagnaia sudah masuk dalam jajaran pebalap legendaris. Bahkan, Dall’Igna meyakini bahwa Bagnaia masih akan menorehkan banyak sejarah dalam dunia balap motor.

“Pecco sudah memenangi dua kejuaraan dunia, dan tidak banyak pebalap yang mampu mencapai hal itu. Tahun ini, dia kembali berjuang untuk gelar juara ketiganya, dan itu sudah menunjukkan betapa hebatnya dia,” lanjut Dall’Igna.

Di mata Dall’Igna, Bagnaia tetap menjadi tolak ukur bagi pebalap-pebalap MotoGP lainnya. Meski gagal meraih hat-trick juara dunia, Bagnaia tetap dianggap sebagai salah satu pebalap terbaik di era modern ini, dan masih berpotensi untuk menorehkan prestasi gemilang di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *